Karakteristik Habitat dan Pola Distribusi Kelomang Di Kawasan Pantai Ketapang Kota Probolinggo Jawa Timur

Hardianto, Eko (2015) Karakteristik Habitat dan Pola Distribusi Kelomang Di Kawasan Pantai Ketapang Kota Probolinggo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelomang (Hermit crab) merupakan kelompok krustasea dari ordo decapoda. Latar belakang nama Hermit crab diambil dari kebiasaan kelomang yang berada di dalam cangkang seperti seorang petapa hidup sendirian berada di dalam gua, sebagaimana pendapat Mesce (1993) bahwa kelomang adalah krustasea decapoda dari klass malacostraca yang menggunakan cangkang kosong dari organisme lain untuk melindunginya dari serangan predator serta cangkang tersebut juga berfungsi sebagai rumah. Berdasarkan jenis habitatnya kelomang dibagi menjadi dua, yaitu kelomang darat dan kelomang laut. Sebagian besar dari spesies kelomang merupakan kelomang laut yang hidup diberbagai kedalaman lautan, dari perairan dangkal, garis pantai sampai ke dasar laut terdalam serta kelomang darat yang pada umumnya hidup di daerah intertidal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik habitat dan pola distribusi kelomang di Pantai Ketapang Kota Probolinggo serta untuk mengetahui kepadatan, kelimpahan relatif, indeks dominasi kelomang. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Pantai Ketapang, Kota Probolinggo, Jawa Timur, pada bulan Juni sampai dengan Juli 2015. Pengujian tekstur tanah, bahan organik dan pH tanah di lakukan di Laboratorium tanah Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Pengambilan sampel kelomang menggunakan transek persegi panjang ukuran 4x10 meter, diletakkan pada lokasi yang memiliki karakteristik berbeda. Stasiun pengambilan sampel dibagi menjadi tiga yaitu stasiun satu di daerah muara sungai masih dipengaruhi pasang surut dan hutan mangrove dengan tekstur tanah lempung berpasir. Stasiun dua merupakan daerah yang berhubungan langsung dengan bibir pantai (laut Indonesia) dan dipengaruhi oleh aktivitas penduduk dengan tekstur tanah pasir berlempung. Stasiun tiga pada daerah pertambakan dan hutan mangrove dengan tekstur tanah lempung. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan enam spesies yaitu Clibanarius longitarsus dengan kepadatan di stasiun satu 3.667 ind/ha,stasiun tiga 4.417 ind/ha, sedangkan di stasiun 2 tidak ditemukan spesies tersebut . Clibanarius englaucus dengan kepadatan di stasiun satu 2.000 ind/ha, stasiun tiga 2.333 ind/ha. Clibanarius virescens dengan kepadatan di stasiun satu 1.750 ind/ha, stasiun dua 667 ind/ha, stasiun tiga 2917 ind/ha. Clibanarius merguiensis dengan kepadatan di stasiun satu 1.500 ind/ha, stasiun dua 583 ind/ha, stasiun tiga 1.917 ind/ha. Kepadatan Calcinus morgani dan Calcinus laevimanus di stasiun dua 3.083 dan 2.500 ind/ha. Kelimpahan relatif spesies Clibanarius longitarsus di stasiun satu 41,12%, stasiun tiga 38,13%. Clibanarius englaucus di stasiun satu 22,43%, stasiun tiga 20,14%. Clibanarius virescens di stasiun satu 19,63%, stasiun dua 9,76, stasiun tiga 25,18%. Clibanarius merguiensis di stasiun satu 16,82%, stasiun dua 8,54%, stasiun tiga 16,55%. Kelimpahan relatif Calcinus morgani dan Calcinus laevimanus di stasiun dua adalah 45,12% dan 36,59%. Indeks dominasi kelomang di stasiun satu 0,29, di stasiun dua 0,35, di stasiun tiga 0,28, artinya tidak ada spesies kelomang yang mendominasi. Pola distribusi kelomang keseluruhan menunjukkan pola distribusi mengelompok. Dilihat dari indeks morisita kelomang di stasiun satu Clibanarius longitarsus di stasiun satu 1,08, stasiun dua 0, stasiun tiga 1,06. v iv Clibanarius englaucus di stasiun satu 1,09, stasiun dua 0, stasiun tiga 1,08. Clibanarius virescens di stasiun satu 1,06, stasiun dua 1,18, stasiun tiga 1,04. Clibanarius merguiensis di stasiun satu 1,20, stasiun dua 1,21, stasiun tiga 1,05. Serta spesies Calcinus morgani dan Calcinus laevimanus di stasiun dua adalah 1,04 dan 1,06. Kandungan bahan organik berkisar antara 0,80-3,75%. pH tanah asam hingga basa yaitu 4,8-8,2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondis spesies kelomang masih dalam keadaan cukup baik dengan pola distribusi mengelompok serta setiap spesies kelomang memiliki karakteristik masing-masing terhadap tekstur substrat seperti spesies Clibanarius longitarsus, Clibanarius englaucus, Clibanarius virescens dan Clibanarius merguiensis lebih menyukai substrat yang cenderung berlempung dan sedikit berpasir, sementara untuk spesies Calcinus morgani dan Calcinus laevimanus lebih cenderung menyukai substrat berpasir. Organisme di kawasan Pantai Ketapang masih cukup tinggi, sehingga diharapkan adanya penelitian lebih lanjut terhadap biota lain, misalnya ikan, kerang, plankton ataupun kepiting. Untuk melengkapi informasi yang nantinya dapat digunakan sebagai upaya menjaga kelestarian organisme aquatik di Pantai Ketapang Kota Probolinggo.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/704/051600397
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 04 Feb 2016 14:32
Last Modified: 20 Oct 2021 14:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134588
[thumbnail of Laporan_Skripsi_(EKO_HARDIANTO_115080101111056).pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi_(EKO_HARDIANTO_115080101111056).pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item