Desain Sarang Semi Alami Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) Di Balai Konservasi Penyu, Pantai Taman, Pacitan, Jawa Timur

Adhiatma, Anjas (2015) Desain Sarang Semi Alami Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) Di Balai Konservasi Penyu, Pantai Taman, Pacitan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia memiliki enam dari tujuh jenis penyu yang hidup di dunia dan salah satunya adalah penyu lekang. Penyu lekang terdaftar sebagai konservasi alam yang rentan. Parameter lingkungan habitat penyu salah satu pendukung kesuksesan suatu kawasan konservasi. Penyu lekang banyak ditemukan di penangkaran penyu Pantai Taman, Pacitan. Dari faktor tersebut, perlunya penelitian mengenai parameter lingkungan pada sarang semi alami untuk meningkatkan persentase keberhasilan penetasan telur penyu lekang di sarang semi alami Pantai Taman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi biofisik habitat peneluran penyu di Pantai Taman dan pengaruhnya terhadap parameter di sarang semi alami. Mengetahui parameter lingkungan sarang semi alami tanpa naungan dan dengan naungan di Balai Timur. Dan membandingkan persentase keberhasilan penetasan di sarang tanpa naungan dan dengan naungan bagi penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Balai Konservasi Penyu, Pantai Taman, Pacitan, Jawa Timur Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu dengan melakukan manipulasi dan perlakuan khusus terhadap objek penelitian. Manipulasi dan perlakuan khusus pada penelitian ini adalah dengan melakukan modifikasi pada sarang tanpa naungan dan sarang dengan naungan yang akan mempengaruhi parameter pada masing-masing sarang tersebut. Lalu dengan adanya pergantian pasir sarang sebelum telur penyu ditangkar. Parameter yang diukur adalah suhu, kadar air, butiran sedimen, serta kedalaman dan diameter sarang. Sedangkan untuk mengetahui kondisi biofisik di sekitar pantai peneluran yang dekat dengan sarang semi alami, dilakukan observasi secara langsung dengan membagi menjadi 3 stasiun. Parameter biofisik yang diukur adalah panjang dan lebar pantai, kemiringan pantai, jenis dan kerapatan vegetasi pantai, serta segala aktivitas manusia di pesisir Pantai Taman. Hasil penelitian didapatkan adalah 1). Kondisi biofisik yang paling berpengaruh terhadap sarang semi alami tanpa naungan (K, 1A, 2B) adalah lebar supratidal sebesar 11 meter yang terletak di stasiun 2. Dimana kondisi tersebut mempengaruhi kadar air pada sarang semi alami (K, 1A, 2B) yang letaknya dekat dengan stasiun 2. Pada sarang dengan naungan tidak terdapat pengaruh yang terlalu besar dari kondisi biofisik habitat peneluran karena letaknya yang lebih jauh daripada sarang tanpa naungan 2). Parameter lingkungan sarang semi alami K, 1A, 1B, 2A, dan 2B yang tidak memenuhi kriteria untuk sarang semi alami penyu adalah sarang semi alami K, 1A, dan 1B. Sedangkan yang cocok untuk sarang semi alami penyu adalah sarang 2A dan 2B 3). Persentase keberhasilan penetasan telur penyu lekang tertinggi terdapat pada sarang semi alami dengan naungan, yaitu sarang 2A dan 2B. Dimana nilai keberhasilan penetasan telur sebesar 95.83 % pada sarang 2A dan 100 % pada sarang 2B. Keberhasilan penetasan telur sarang tanpa naungan pada sarang K sebesar 66.67 %, pada sarang 1A sebesar 86.96 %, dan pada sarang 1B sebesar 89.77 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/640/051600310
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 15 Feb 2016 10:51
Last Modified: 20 Oct 2021 13:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134523
[thumbnail of Anjas_LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
Anjas_LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item