Pengaruh Konsentrasi Gum Xanthan Terhadap Kualitas Serbuk Crude Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) dengan Metode Foam-mat Drying

Layli, RohmawatiTrisnani (2015) Pengaruh Konsentrasi Gum Xanthan Terhadap Kualitas Serbuk Crude Albumin Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) dengan Metode Foam-mat Drying. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi jumlahnya sekitar 60% dan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kesehatan yaitu pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah dengan cairan di dalam rongga interstitial dalam batas-batas normal, kadar albumin dalam darah 3,5-5 g/dl. Pemberian albumin ikan gabus menjadi pilihan untuk mengatasi masalah pasien hipoalbumin, karena relatif murah dan mudah didapat. Albumin ikan gabus didapat dari proses ekstraksi ikan gabus menjadi filtrat atau crude. Ekstraksi ikan gabus merupakan cairan yang didapat dari ekstraksi daging ikan gabus. Prinsip dasar pembuatan ekstrak ikan gabus adalah ekstraksi protein plasma ikan gabus. Crude ikan gabus yang dihasilkan dari proses ekstraksi ini biasa dikonsumsi dalam bentuk cair dan berbau amis. Pembuatan serbuk crude menjadi alternatif cara mengkonsumsi crude ikan gabus, sehingga lebih disukai dan meningkatkan daya awet. Serbuk merupakan hasil pengolahan lanjutan dari suatu ekstrak. Ekstrak yang digunakan sebagai bahan baku serbuk mengandung kadar air lebih dari 10%. Ukuran serbuk disesuaikan dengan kebutuhan/keperluan. Metode pengeringan dalam pembuatan serbuk yang digunakan yaitu dengan foam-mat drying (pengeringan busa). Metode foam-mat drying relatif sederhana dan prosesnya tidak mahal. Selain itu suhu yang digunakan relatif rendah sehingga warna, aroma dan komponen gizi produk dapat dipertahankan. Keuntungan lain dari metode pengeringan foam-mat drying adalah menurunkan waktu pengeringan 1/3 dari waktu yang digunakan. Pada penelitian ini bahan penstabil busa yang digunakan adalah tween 80 dan filler yang digunakan adalah gum xanthan. Xanthan gum dapat membentuk larutan kental pada konsentrasi rendah (0,1% – 0,2%). Pada konsentrasi 2% - 3% terbentuk gel. Xanthan gum dapat dicampur dengan protein atau polisakarida lain. Gum xanthan berbentuk bubuk berwarna krem yang dengan cepat larut dalam air panas atau dingin membentuk larutan kental yang tidak tiksotrofik. Ikan gabus yang diekstrak menghasilkan filtrat (crude albumin) dan residu. Filtrat atau disebut crude albumin diolah menjadi serbuk crude albumin ikan gabus menggunakan filler gum xanthan dengan metode foam-mat drying dianalisis sehingga diketahui kadar albumin, kadar protein, kadar air dan kadar abu. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juni 2015 di Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Nutrisi Ikan, Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Pasca Panen Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur dan Laboratorium Pertanian Balai Latihan Kerja Singosari, Malang. vi Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gum xanthan terhadap kualitas serbuk albumin ikan gabus dan mengetahui konsentrasi optimal gum xanthan untuk menghasilkan kualitas serbuk albumin ikan gabus yang baik dengan metode foam-mat drying. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Perlakuan dari penelitian ini adalah konsentrasi gum xanthan yang berbeda (0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% dan 1%,). Sedangkan parameter uji pada penelitian ini adalah kadar albumin, kadar protein, kadar air, kadar abu, daya serap uap air, rendemen dan organoleptik dari serbuk crude albumin ikan gabus. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Untuk penentuan penambahan konsentrasi gum xanthan yang optimal didasarkan pada kadar albumin serbuk crude albumin ikan gabus. Perlakuan konsentrasi gum xanthan yang berbeda memberi pengaruh yang beda nyata terhadap kandungan gizi yaitu kadar albumin, kadar protein, kadar air, kadar abu dan daya serap uap air. Sedangkan berdasarkan organoleptik, perlakuan konsentrasi gum xanthan memberikan pengaruh terhadap aroma, namun tidak memberikan pengaruh terhadap warna. Perlakuan terbaik pada parameter kimia dan parameter organoleptik yaitu pada perlakuan dengan konsentrasi gum xanthan pada perlakuan B (0,4%) dengan kadar albumin 6,07%, kadar protein 55,27%, kadar air 8,01%, kadar abu 10,10%, daya serap uap air 4,70% dan rendemen 7,58%, nilai organoleptik aroma 3,98 dan warna 4,23.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/617/051600287
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Indah Nurul Afifah
Date Deposited: 16 Feb 2016 10:30
Last Modified: 20 Oct 2021 12:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134495
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_FULL_Rochmawati_Trisnani.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_FULL_Rochmawati_Trisnani.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item