Kajian Perubahan Luasan Hutan Mangrove Menggunakan Citra Satelit Landsat Tahun 2005 - 2013 di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Bagian Dalam Sulawesi TenggaraKajian Perubahan Luasan Hutan Mangrove Menggun

Munarti, WurikaIndah (2015) Kajian Perubahan Luasan Hutan Mangrove Menggunakan Citra Satelit Landsat Tahun 2005 - 2013 di Wilayah Pesisir Teluk Kendari Bagian Dalam Sulawesi TenggaraKajian Perubahan Luasan Hutan Mangrove Menggun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan, pencegah abrasi pantai, dan sebagai sumber ketersediaan nutrient bagi biota laut di sekitarnya. Hutan mangrove dengan akar dan canopy yang rapat dan kokoh, dapat melindungi daratan dari gelombang, tsunami, dan terpaan angin topan (Bengen, 2000). Hutan mangrove atau mangal, dapat tumbuh di wilayah tropis dan subtropis, yang dekat dengan garis khatulistiwa dimana temperatur permukaan air laut tidak lebih dari 16°C (NOAA, 2014). Kerusakan global mangrove yang telah terjadi sejak tahun 1980 mencapai 25%, sekarang hanya tersisa kurang dari 15 juta ha (FAO, 2007). Sedangkan menurut Hogarth (2013), total area mangrove di dunia diperkirakan tersisa 170.000 km2.). Terjadi degradasi hutan serta konversi mangrove besar-besaran karena masyarakat belum paham pentingnya mangrove ini. Sementara, banyak hutan mangrove yang sekarang berubah menjadi tambak ikan. Salah satu contoh di wilayah sekitar kawasan hutan mangrove Teluk Kendari, yang memanfaatkan sumberdaya mangrove sebagai kayu bakar, masyarakat sekitar juga memanfaatkan fungsi alami dari mangrove yaitu sebagai tempat spawning bagi biota-biota laut, seperti kepiting, udang, dan pembudidayaan ikan. Sebagian masyarakat menggantungkan hidup pada Teluk Kendari, sebagai sumber penghasilan mereka (Ahmad, 2005). Penelitian lapang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Januari 2014 yang bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan hutan mangrove yang berada di wilayah pesisir Teluk Kendari dan mengetahui kondisi kerapatan mangrove dengan menggunakan citra Landsat. Dengan memanfaatkan aplikasi penginderaan jauh yaitu menggunakan citra satelit Landsat 5 TM, satelit Landsat-7 ETM+ dan Landsat 8 OLI TIRS dari tahun 2005 - 2013. Selain itu, dilakukan pengecekkan data lapang dengan menghitung kerapatan mangrove menggunakan transek garis dan transek kuadrat. Metode yang digunakan merupakan salah satu algoritma indeks vegetasi yaitu Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Hasil yang diperoleh yaitu luas mangrove pada tahun 2005 memiliki luas 116.37 Ha, tahun 2009 dengan luas 131.40 Ha, tahun 2011 dengan luas 121.32 Ha, dan tahun 2013 dengan luas 137.07 Ha. Jika dilihat dari luas tersebut terjadi penurunan pada tahun 2009 ke tahun 2011, hal ini disebabkan oleh adanya pembukaan lahan untuk pembangunan perumahan dan wisata kuliner. Namun, pada tahun 2013, naik menjadi 137.07 Ha, hal ini disebabkan adanya program pemerintah setempat yang melakukan rehabilitasi mangrove pada akhir Oktober 2011. Nilai NDVI pada stasiun 1 bernilai 0.48, stasiun 2 bernilai 0.46 dan stasiun 3 bernilai 0.49. Hasil pengambilan data lapang pada stasiun 1 mewakili kelas kerapatan mangrove jarang bernilai 1667 Ind/Ha, stasiun 2 mewakili kelas kerapatan mangrove sedang bernilai 8334 Ind/Ha dan stasiun 3 mewakili kelas kerapatan mangrove lebat bernilai 8667 Ind/Ha.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/596/051506161
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 01 Sep 2015 11:52
Last Modified: 20 Oct 2021 12:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134472
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item