Potensi Tangkapan Dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Rajungan (Portunus Pelagicus) Dengan Analisis Frekuensi Ukurandi Perairan Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura

Puspodilaga, Hadi (2015) Potensi Tangkapan Dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Rajungan (Portunus Pelagicus) Dengan Analisis Frekuensi Ukurandi Perairan Arosbaya Kabupaten Bangkalan Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan penting di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Rajungan mengandung banyak protein sehingga permintaan rajungan dari dalam dan luar negeri semakin meningkat. Rajungan diekspor ke luar negeri dalam bentuk olahan berupa daging yang telah dipisahkan dari karapasnya. Negara utama yang menjadi tujuan ekspor adalah Amerika. (Aminah 2010). Menurut Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BBPMHP) pada tahun 1995, menyatakan hasil penelitiannya bahwa dalam daging rajungan jantan terkandung 16,85 persen protein dan rajungan betina terkandung 16,17 persen protein. Tingkat pemanfaatan potensi perikanan khususnya rajungan akan berpengaruh terhadap kelestarian stok. Apabila tingkat pemanfaatan masih di bawah potensi sumberdaya yang ada tidak akan banyak berpengaruh terhadap ketersediaan stok. Namun apabila tingkat pemanfaatan melebihi potensi yang ada akan membahayakan kelestarian stok (Muhsoni, 2009). Meningkatnya permintaan rajungan dan potensi pasar yang baik, tentunya memiliki makna yang positif bagi pengembangan perikanan terlebih bagi nelayan di Desa Tengket Kecamatan Arosbaya yang memiliki potensi perairan yang cukup luas dan potensial untuk pengembangan perikanan tangkap khusunya rajungan. Namun dengan adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan akan rajungan dapat mengebabkan usaha penangkapan yang tidak efektif tanpa memperhatikan ukuran tangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan dan tingkat pemanfaatan rajungan di perairan Arosbaya agar dapat dijadikan salah satu dasar pokok (aspek biologi dan aspek perikanan) bagi pemanfaatan sumber daya rajungan, supaya kegiatan penangkapan rajungan dapat mengarah kepada pola pemanfaatan dan pengembangan yang berkelanjutan. Materi yang diamati meliputi distribusi frekuensi, lebar karapas dan berat, nisbah kelamin, hasil tangkapan rajungan per unit upaya penangkapan, potensi dan tingkat pemanfaatan. Bahan yang digunakan berupa rajungan yang dipinjam dari pengumpul rajungan. Metode yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer yang didapat melalui suatu pengukuran langsung di lapangan. Berdarkan hasil penelitian didapat 293 ekor berjenis kelamin jantan dengan ukuran lebar karapas berkisar 86.2-156.39 mm dan 407 ekor berjenis kelamin betina dengan ukuran lebar karapas berkisar 86.15-160.12 mm. Berdasarkan persamaan hubungan lebar karapas dengan berat tubuh didapat nilai b jantan sebesar 2.980 dan betina sebesar 2.560. Nilai koefisien determinasi hubungan lebar karapas dengan berat tubuh rajungan jantan dan betina masing-masing sekitar 0.8434 dan 0.6972. Nilai koefisien determinasi mengartikan bahwa adanya korelasi positif antara lebar karapas dengan bobot tubuh rajungan. pola vi pertumbuhan rajungan jantan dan betina diperoleh nilai b < 3 (allometrik negatif), dimana pertumbuhan lebar karapas lebih dominan dibandingkan pertumbuhan bobot tubuh. Rajungan selama penelitian memiliki perbandingan jantan dan betina yaitu 1:1.4 (293:407) dari total sampel rajungan sebanyak 700 ekor. setelah diuji dengan uji “Chi-Square” dengan selang kepercayaan 95% (α = 0,05) didapat nilai X2hit sebesar 18,56 dan nilai X2tabel sebesar 3,84. Dengan nilai X2hit yang lebih besar dibanding nilai X2tabel didapatkan keputusan yaitu menolak hipotesis nol (jumlah jantan dan betina tidak sama atau 1 ≠ 1), maka jumlah jantan dan betina tidak mencapai kondisi yang seimbang 1:1. Rata-rata tangkapan rajungan sebesar 10.3 kg dengan rata-rata tingkat pemanfaatan 0.04 %. Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk memanfatkan sumberdaya rajungan masih cukup besar. Rajungan yang tertangkap di perairan Arosbaya berada pada ukuran lebar karapas jantan berkisar 86.2-156.39 mm dan betina 86.15-160.12 mm, nisbah kelamin rajungan Jantan/Betina (J/B) adalah 1:1.4, pola pertumbuhan rajungan jantan dan betina tidak terdapat perbedaan karena sama-sama memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, dan tingkat pemanfaatan rajungan di perairan Arosbaya 0.04 % ini menunjukkan bahwa peluang untuk memanfatkan sumberdaya rajungan masih cukup besar. Melepaskan rajungan betina bertelur luar segera setelah ditangkap sangat penting untuk menjaga keberlangsungan keberadaan rajungan dan dilakukannya pembatasan ukuran tangkap rajungan, sesuai PERMEN-KP NOMOR 1 (2015), yang menyatakan Setiap orang dilarang melakukan penangkapan Rajungan dalam kondisi bertelur dan melakukan penangkapan dengan ukuran >10 cm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/569/051506134
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Sep 2015 11:14
Last Modified: 20 Oct 2021 11:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134444
[thumbnail of SKRIPSI_AGA.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_AGA.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item