Uji Toksisitas Dan Struktur Sel Pada Jaringan Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Terpapar Kromium (Cr) Dengan Dosis Yang Berbeda

Samboja, FarizalSetya (2015) Uji Toksisitas Dan Struktur Sel Pada Jaringan Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Terpapar Kromium (Cr) Dengan Dosis Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan. Perairan yang tercemar akan mempengaruhi organisme yang ada di perairan tersebut apabila terpapar oleh bahan-bahan berbahaya dan beracun yang salah satunya adalah logam berat. Keberadaan logam berat di perairan akan mengancam keberlangsungan hidup suatu organisme. Kromium adalah salah satu jenis polutan logam berat yang perlu diperhatikan keberadaannya dalam perairan. Kromium pada jumlah yang tinggi dapat menyebabkan reaksi alergi, peradangan, keracunan, kerusakan organ tubuh, penyakit kanker, bahkan kematian. Uji toksisitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efek zat pencemar terhadap biota dalam suatu perairan. Uji toksisitas digunakan untuk mengevaluasi besarnya konsentrasi toksikan dan durasi pemaparan yang dapat menimbulkan efek toksik pada jaringan biologis. Insang merupakan organ yang rentan terhadap pengaruh zat kimia dan menjadi organ sasaran dari efek racun zat kimia atau toksikan, sehingga dampak kerusakan jaringan insang yang ditimbulkan akibat akumulasi logam berat akan mengakibatkan kematian pada organisme dan secara tidak langsung berdampak buruk bagi lingkungan karena menimbulkan pencemaran, sehingga hal tersebut menjadi landasan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui mortalitas dan kerusakan sel pada jaringan insang ikan nila (Oreochromis niloticus). Pada penelitian metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Adapun tahapan penelitian meliputi persiapan dan aklimatisasi, uji toksisitas, pemaparan kromium (Cr) ikan nila (Oreochromis niloticus), pengukuran parameter kualitas air, lalu dilakukan analisa histologi insang dengan prosedur analisa yang meliputi proses pengeblokan dan pemotongan irisan jaringan insang, proses deparafinisasi, pewarnaan histologi (HE), proses dehidrasi, proses penjernihan (Clearing), proses mounting (Pelekatan) dengan entelan, dan analisis sel pada jaringan insang ikan nila (Oreochromis niloticus). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk uji toksisitas selama pemaparan 96 jam terjadi kematian ikan nila (oreochromis niloticus) pada konsentrasi 0 ppm sebesar 0%, 0,01 ppm sebesar 13%, 0,018 ppm sebesar 6,6%, 0,032 ppm sebesar 20% dan 0,065 ppm sebesar 86%. Berdasarkan analisa histologi insang ikan nila (Oreochromis niloticus) didapatkan 5 jenis kerusakan sel yaitu hipertropi, hiperplasia, fusi, atropi, dan nekrosis. Kerusakan sel yang tertinggi pada konsentrasi 0,065 dan jenis kerusakan yang paling banyak adalah hiperplasia sekitar 46,9%, dengan total (%) kerusakan sebesar 71,6% yang menandakan telah mengalami abnormalitas jaringan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/561/ 051506126
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 02 Sep 2015 08:48
Last Modified: 02 Sep 2015 08:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134436
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item