Potensi Bioremediasi Terhadap Logam Berat Tembaga (Cu) Dengan Menggunakan Kerang Darah (Anadara granosa) dan Kerang Hijau (Perna viridis)

Rozhakia, AnggunFatta (2015) Potensi Bioremediasi Terhadap Logam Berat Tembaga (Cu) Dengan Menggunakan Kerang Darah (Anadara granosa) dan Kerang Hijau (Perna viridis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tembaga (Cu) merupakan unsur logam yang berbentuk kristal dengan warna kemerahan yang memiliki nama kimia cupprum dilambangkan dengan Cu. Logam Cu masuk kedalam tatanan lingkungan sebagai akibat dari adanya aktivitas manusia, seperti buangan industri yang memakai Cu dalam proses produksinya. Sebagai logam berat, Cu digolongkan kedalam logam berat essensial, dimana Cu merupakan logam berat beracun, namun dalam jumlah sedikit logam berat Cu dibutuhkan oleh tubuh. Upaya pengendalian logam berat Cu dapat dilakukan secara biologi yang disebut dengan bioremediasi. Bioremediasi merupakan metode yang menggunakan mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan yang terkandung didalamnya. Kerang darah (Anadara granosa) dan kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu biota laut dari kelas bivalvia, dimana hidupnya menetap di dasar perairan yang mampu mengakumulasi logam berat karena sifatnya yang menetap dan menyaring makanannya (filter feeder) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di Laboratorium Workshop dan analisa kandungan logam berat tembaga (Cu) dilakukan di Laboratorium Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan kerang darah (Anadara granosa) dan kerang hijau (Perna viridis) dalam meyerap logam berat tembaga (Cu). Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan. Perlakuan pertama yaitu kerang darah tanpa di beri logam berat Cu (0 ppm) dan pemberian logam berat Cu dengan dosis 2 ppm, sedangkan perlakuan kedua yaitu kerang hijau tanpa di beri logam berat Cu (0 ppm) dan pemberian logam berat Cu dengan dosis 2 ppm yang dilakukan sebanyak 4 kali ulangan selama 8 hari. Serta parameter kualitas air yang diamati adalah parameter fisika dan kimia air meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (DO) Kandungan logam berat Cu awal di dalam air dengan perlakuan kerang darah (Anadara granosa) pada pemberian dosis 0 ppm didapatkan hasil sebesar 0,063 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,018 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,045 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 71,42% sedangkan untuk hasil kandungan logam berat Cu awal di dalam air dengan perlakuan kerang hijau (Perna viridis) pada pemberian dosis 0 ppm sebesar 0,063 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,011 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,052 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 82,53%. Selanjutnya Kandungan logam berat Cu awal pada kerang darah (Anadara granosa) dengan pemberian dosis 2 ppm didapatkan hasil sebesar 1,81 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 1,38 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,43 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 23,75%, sedangkan untuk hasil kandungan logam berat Cu awal pada kerang hijau (Perna viridis) dengan pemberian dosis 2 ppm sebesar 1,53 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 1,133 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,40 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 26,14%. Kemudian untuk hasil kandungan logam berat Cu awal pada kerang darah (Anadara granosa) dengan pemberian dosis 0 ppm didapatkan hasil sebesar 0,118 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,162 ppm dengan rata-rata penyerapan sebesar 0,044 ppm dan prosentase loagm berat Cu yang hilang sebesar 37,28% sedangkan untuk hasil kandungan logam berat Cu awal pada kerang hijau (Perna viridis) dengan pemberian dosis 0 ppm sebesar 0,112 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,163 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,051 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 45,53%. Selanjutnya Kandungan logam berat Cu awal pada kerang darah (Anadara granosa) dengan pemberian dosis 2 ppm didapatkan hasil sebesar 0,117 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,542 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,425 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 78,41%, sedangkan untuk hasil kandungan logam berat Cu awal pada kerang hijau (Perna viridis) dengan pemberian dosis 2 ppm sebesar 0,110 ppm dan logam berat Cu akhir sebesar 0,514 ppm dengan rata-rata penurunan sebesar 0,404 ppm dan prosentase logam berat Cu yang hilang sebesar 78,59%. Hasil pengukuran kualitas air suhu berkisar 25,72 0C – 29,47 0C, salinitas berkisar 25-35,7 ppt, derajat keasaman (pH) dengan nilai 7,4 – 8,52 dan oksigen terlarut (DO) berkisar 3,94 – 6,62 mg/l, Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan antara keranag darah dan kerang hijau dalam penurunan logam berat Cu didalam air pada perlakuan pemberian dosis 0 ppm dan 2 ppm. Serta adanya perbedaan kemampuan kerang darah dan kerang hijau dalam menyerap logam berat Cu pada perlakuan pemberian dosis 0 ppm dan 2 ppm. Hal ini disebabkan karena kemampuan pada setiap jenis biota laut berbeda, tergantung pada biologis, umur maupun fisiologis pada setiap jenis biota laut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/550/051505858
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 31 Aug 2015 10:00
Last Modified: 20 Oct 2021 10:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134424
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item