Dewi, NovianaCandra (2015) Distribusi Spasial Fitoplankton Di Perairan Pantai Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang pergerakannya melayang-layang mengikuti arus. Secara vertikal fitoplankton memiliki distribusi yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya intesitas matahari yang dimanfaatkan oleh fitoplankton untuk fotosintesis. Secara tidak langsung kelimpahan fitoplankton dapat menggambarkan kondisi diperairan dimana merupakan habitatnya. Tunjuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan peraian dan pencemaran perairan berdasarkan kelimpahan fitoplankton dan indeks keanekaragaman, serta untuk mengetahui hubungan kandungan nitrat dan ortofosfat terhadap kelimpahan fitoplankton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah surve dan teknik pengambilan data secara obesevasi. Parameter yang diamati meliputi; parameter biologi (fitoplankton), fisika (suhu, keceraha dan kedalaman), kimia (nitrat, ortofosfat dan oksigen terlarut). Sempel ini diambil di tiga stasiun yaitu stasiun 1 (daerah pertambakan dan mangrove di Desa Banyu Tengah), stasiun 2 (daerah wisata pantai pasir putih Desa Delegan), dan stasiun 3 (daerah padat penduduk, TPI, dan pasar). Setiap stasiun terdapat 3 titik pengambilan sempel yaitu kedalaman 0,5 m; 1,5 m; dan 2,5 m. Serta dilakukan penelitian ulangan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 1 minggu, sehingga penelitian dilakukan selama 3 minggu berturut-turut. Hasil pengamatan fitoplankton berdasarkan kedalaman yang berbeda terdiri dari 4 Divisi yaitu Bacillariophyta, Chorophyta, Cyanophyta dan Pyrrophyta. Fitoplankton dari Divisi Bacillariophyta ditemukan sebanyak 13 genus diantaranya Campylodiscus, Ceratium, Chaetoceros, Climacosphenia, Cymbella, Diatoma, Licmophora, Nitzschia, Rhizosolenia, Skeletonema, Tabellaria, Melosira, dan Meridion. Dari Divisi Cholrophyta 3 genus diantaranya Schroederia, Hydrodictyon, dan Micrasterias. Dari Divisi Cyanophyta ditemukan 2 genus yaitu Anabaena dan Oscillatoria. Dari Pyrrophyta ditemukan 3 genus yaitu Ceretium, Dinophysis dan Peridium. Jumlah total kelimpahan fitoplankton berkisar antara 2,5x105-11,5x105 sel/l. Pada kedalaman 0,5 m kelimpahan berkisar antara 6,6x105-11,5x105 sel/l. Pada kedalaman 1,5 m kelimpahan berkisar antara 3,7x105-9,1x105 sel/l. Sedangkan pada kedalaman 2,5 m kelimpahan berkisar antara 2,5x105-6,7x105 sel/l. Indek saprobik saat penelitian yaitu pada stasiun 1 berkisar antara 0,8-1, pada stasiun 2 berkisar antara 0,67-1,6, dan pada stasiun 3 berkisar antara 0,42-1,8. Sehingga berdasarkan indeks saprobik perairan pantai, pada kondisi tercemar sangat ringan hingga tercemar sedang, dengan bahan pencemar yaitu sedikit senyawa organik dan anorganik. Indeks Dominasi fitoplankton saat penelitian berkisah antara 1,79658-2,4612 yang berarti perairan tersebut memiliki keanekaragaman rendah sampai sedang dan memiliki kestabilan yang rendah dan sedang. Serta menggambarkan kondisi perairan dalam kondisi tercemar ringan. Sedangkan nilai indek dominasi berkisar antara 0,205-0,326 yang menunjukkan pada stasiun dan kedalaman yang berbeda setiap minggunya dijumpai tidak ada spesies yang mendominasi. Hal ini menunjukkan struktur komunitas dalam keadaan stabil. Selama penelitian didapatkan suhu berkisar 29-31°C, kecerahan berkisar 270-300 cm, salinitas berkisar antara 27/00-28,20/00, oksigen terlarut berkisar antara 4,5-6,5 mg/l, pH berkisar antara 8-8,5; nitrat berkisar antara 0,161-0,866 mg/l, ortofosfat berkisar antara 0,0293-0,0867 mg/l. Pada kisaran tersebut kondisi perairan dalam keadaan mesotrofik hingga eutrofik. Kisaran kualitas perairan yang diukur masih dalam batas yang baik untuk kehidupan fitoplankton. Nilai deteminasi (R2) sebesar 0,884 menunjukkan kelimpahan fitoplankton dipengaruhi oleh kualitas air sebesar 88,4%. Sedangkan nilai korelasi diberoleh (r) sebesar 0,940 dimana besarnya nilai korelasi menunjukkan hubungan antara kelimpahan fitoplankton dan kualitas perairan yang diukur sangat kuat. Mengingat hasil penelitian pada perairan pesisir Kecamatan Panceng pada kondisi tercemar, sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat serta pengunjung wisata untuk lebih memperhatikan keadaan lingkungan agar lingkungan perairan yang merupakan habitat dari semua biota akuatik yang ada didalamnya tetap terjada dan biota didalamnya lestari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/549/051505857 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 31 Aug 2015 09:56 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 10:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134422 |
Preview |
Text
Full.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |