Panto, MahmudBuyungSyafryadi (2015) Potensi Khamir Laut Dalam Mendegradasi Minyak Solar yang Diisolasi dari Pantai Kili-Kili, Trenggalek, Jawa Timur Pada Skala Laboratorium. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Minyak solar adalah bahan bakar jenis destilat berwarna kuning kecoklatan jernih. Minyak solar diperoleh dalam kolom destilasi pada temperatur 200-350oC.. Sumber utama pencemaran laut adalah berasal dari tumpahan minyak baik dari proses di kapal, pengeboran lepas pantai maupun akibat kecelakaan kapal. Selama ini tumpahan minyak di laut terus menerus meningkat dalam jumlah dan frekuensinya, sehingga mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah besar wilayah pesisir dan laut. Biodegradasi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi bahan pencemar dengan bantuan organisme. Biodegradasi hidrokarbon oleh mikroorganisme (bakteri dan jamur) telah diketahui sebagai mekanisme utama dalam proses eliminasi senyawa hidrokarbon di laut (Fatimah, 2007). Mikroorganisme ini mampu menguraikan komponen minyak karena kemampuannya mengoksidasi hirokarbon sebagai donor elektronnya dan sumber energinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi isolat khamir laut yang diisolasi dari Pantai Kili-Kili, Trenggalek, Jawa Timur dan mengetahui persentase penurunan solar dan khamir laut. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 4 perlakuan (2 ml, 5 ml, 10 ml dan 15 ml) dan 3 kali ulangan. Parameter uji yang diamati adalah isolasi khamir laut menggunakan media padat dan cair, menentukan kurva pertumbuhan dengan mengamati nilai kerapatan optik. Selanjutnya pada penelitian utama yaitu proses biodegradasi minyak dengan mengukur nilai pH, salinitas, suhu dan data persentase penurunan minyak solar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil isolasi tumbuh 2 jenis jamur yaitu khamir dan kapang. Khamir laut murni yang telah diisolasi kemudian dikultur pada media cair untuk menentukan nilai kerapatan optik menggunakan spektrofotometer. Hasil spektrofotomer menunjukan bahwa hari ke-1 nilai kerapatan optik 1,433 (fase adaptasi), ke-2 2,849 (fase logaritmik), hari 3 dan ke 4 (2,088 dan 1,706) merupakan fase stasioner dan hari ke 5 nilai kerapatan optik adalah 1,033. Hasil biodegradasi minyak setelah dianalisis gravimetri dapat dilihat dari kemampuan isolat khamir laut dalam mendegradasi minyak solar mengalami penurunan paling banyak pada volume 2 ml dan 15 ml yaitu (0,31 dan 0,23) sementara penurunan paling sedikit pada volume 5 ml dan 10 ml yaitu (0,50 dan 0,46). Berdasarkan persentase hasil penurunan minyak solar paling baik terdapat pada volume 15 ml yakni sebesar 98,49 % dan persentase penurunan paling rendah pada volume 2 ml sebesar 84,56 %. Hasil minyak solar sisa biodegradasi dianalisis dengan menggunakan uji homogenitas dan one way anova dengan bantuan software SPSS statistik versi 16. Hasil uji homogenitas pada persentase minyak solar sisa biodegradasi menunjukkan nilai signifikan > α = 0,05 artinya data dari penelitian ini memiliki varian yang sama sehingga perlu dilakukan uji one way anova. Pada hasil uji one way anova diperoleh nilai signifikan lebih besar dari α = 0,05 sehingga tidak ada perbedaan yang nyata pemberian volume solar terhadap persentase minyak solar sisa biodegradasi.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2015/538/051505846 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 28 Aug 2015 13:51 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 08:17 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134410 |
Preview |
Text
SKRIPSI_MAHMUD_BUYUNG_S._PANTO_115080601111001.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |