Pemetaan Kerentanan Pesisir Terhadap Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Mufidasari, Asmaul (2015) Pemetaan Kerentanan Pesisir Terhadap Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Pesisir Kabupaten Malang bagian selatan memiliki air yang jernih, berpasir putih, dan sebagian besar perairan di pesisir Kabupaten Malang mempunyai gelombang yang tinggi hal ini dikarenakan pesisir Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Selain itu pemanfaatan kawasan pesisir sebagai lahan untuk pertanian, perkebunan serta pemukiman di pesisir Kabupaten Malang juga memberikan dampak pada perubahan fungsi lahan di wilayah pesisir Kabupaten Malang yang juga akan berpengaruh kepada nilai kerentanan pesisir Kabupaten Malang. Oleh karena itu metode Coastal Vulnerability Index (CVI) atau Indeks Kerentanan Pesisir (IKP) digunakan untuk mengetahui tingkat kerentanan di pesisir Kabupaten Malang. Dimana metode ini menggabungkan beberapa parameter fisika seperti Tutupan Lahan, Kemiringan Lahan, Kenaikan Muka Air Laut, Perubahan Garis Pantai, Pasang Surut dan Gelombang untuk mengetahui tingkat kerentanan pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai indeks kerentanan pesisir Kabupaten Malang serta menjadikan output peta kerentanan pesisir ini sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Malang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit Landsat 7 tanggal perekaman 6 Juli 2002, Landsat 8 tanggal 14 September 2014 dan 18 Juni 2015, ASTER GDEM tanggal perekaman 17 Oktober 2011, data rata-rata kenaikan muka air laut relatif dari citra satelit TOPEX/POSEIDON, data gelombang dari ECMWF, dan data pasang surut dari permodelan Tide Model Driver (TMD). Proses pengolahan data menggunakan beberapa perangkat lunak diantaranya Arc GIS 9.3, Global Mapper 10, Envi 4.5, Envi Zoom 4.5, Ocean Data View (ODV) serta MS. Excel 2010. Metode pengolahan data variabel indeks kerentanan pesisir menggunakan metode weighted overlay, dimana masing-masing variabel kerentanan pesisir diberikan bobot sama atau equal interval. Hasil dari perhitungan nilai IKP pada wilayah penelitian dengan luas sekitar 10.075,29 ha, dihasilkan dua kelas kerentanan yaitu kelas kerentanan rendah dengan luas 689,86 ha (7%) dan kelas kerentanan sedang dengan luas 9385,42 ha (93%). Kelas Kerentanan Sedang dengan nilai terluas terletak di Kecamatan Ampelgading dengan luasan sebesar 2.401,49 ha, dan nilai luasan terendah terletak di Kecamatan Tirtoyudo dengan luasan sebesar 705,92 ha. Sedangkan untuk Kelas Kerentanan Rendah dengan nilai skor 2 nilai luasan tertinggi terletak di Kecamatan Ampelgading dengan luas sebesar 259,44 ha, dan nilai luasan terendah terletak di Kecamatan Bantur dengan luasan sebesar 819,42 ha. Hal ini menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Malang masih memiliki tingkat kerentanan yang relatif rendah dan pengembangan kawasan pesisir masih diperlukan untuk mensejahterahkan masyarakat disana, tetapi pengembangan yang dilakukan tetap harus memperhatikan daya dukung lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/519/051505827
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 28 Aug 2015 09:15
Last Modified: 20 Oct 2021 07:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134389
[thumbnail of LAPORANl_asmaulmufida_115080601111077.pdf]
Preview
Text
LAPORANl_asmaulmufida_115080601111077.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item