Analisa plankton pada bioflok dengan sumber karbon dari tepung tapioka dan tepung sagu pada media budidaya ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).

Adjie, BawonoSugondo (2015) Analisa plankton pada bioflok dengan sumber karbon dari tepung tapioka dan tepung sagu pada media budidaya ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.). Sebagai ikan konsumsi, ikan Gurame (O. gouramy Lac.) memiliki permintaan pasar yang cukup besar. Namun dalam budidayanya masih ada hambatan yaitu pertumbuhannya yang lambat bila dibandingkan dengan ikan budidaya lainnya, seperti ikan nila dan lele. Teknologi bioflok menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah limbah budidaya yang paling menguntungkan karena selain dapat menurunkan limbah nitrogen anorganik, teknologi ini juga dapat menyediakan pakan tambahan berprotein untuk ikan sehingga dapat menaikkan pertumbuhan dan efisiensi pakan. Teknologi bioflok dapat dilakukan dengan menambahkan karbohidrat organik kedalam media pemeliharaan untuk merangsang pertumbuhan bakteri heterotrof dan meningkatkan rasio C/N (Crab et al., 2007). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan komposisi plankton dari variasi sumber karbon yang berbeda pada media budidaya ikan gurame. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Reproduksi dan Pemuliaan Ikan dan Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada 6 Juli 2014 sampai 12 Desember 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil dan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 3 perlakuan dengan sumber karbon yang berbeda yaitu : (A) Sumber Karbon Tepung Sagu; (B) Sumber Karbon Tepung Sagu+ Tepung Tapioka; (C) Sumber Karbon Tepung Tapioka. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeliharaan bioflok dengan sumber karbon yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan komposisi plankton. Total kepadatan plankton terbaik berada pada perlakuan B dengan sumber karbon tepung sagu + tepung tapioka yaitu sebesar 10.722 ind/L. dengan komposisi didominasi oleh jenis Euchlanis, Ulothrix, Diatom, Tribonema, Trichocerca, dan Ankistrodesmus. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu volume dan ukuran flok, biomassa dan kepadatan plankton memberikan hasil yang tidak berbeda nyata, namun terdapat perbedaan yang nyata dalam hal kualitas air. Nilai rata – rata kepadatan bakteri tertinggi pada perlakuan sumber karbon tepung sagu + tepung tapioka. Total kepadatan bakteri terbaik berada pada perlakuan B dengan sumber karbon tepung sagu + tepung tapioka yaitu sebesar 848. 333 cfu/ml. . Saran dari hasil penelitian ini adalah menggunakan tepung sagu atau tapioka sebagai sumber karbon untuk budidaya benih gurame. Selain itu disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengidentifikasi bakteri yang terkandung dalam bioflok.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/513/0515055821
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 27 Aug 2015 15:16
Last Modified: 20 Oct 2021 07:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134383
[thumbnail of SKRIPSI_BAWONO_105080501111003.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_BAWONO_105080501111003.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item