Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Lamun Di Pantai Kondang Merak, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Fitri, NurLailatul (2015) Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Lamun Di Pantai Kondang Merak, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekosistem pesisir merupakan ekosistem yang dinamis dan mempunyai kekayaan habitat yang beragam. Salah satu ekosistem alami di wilayah pesisir yaitu padang lamun. Secara ekologis padang lamun memiliki beberapa fungsi penting bagi daerah pesisir, yaitu sebagai sumber utama produktifitas primer, sumber makanan penting bagi organisme (dalam bentuk detritus), menstabilkan dasar yang lunak, tempat pembesaran bagi beberapa spesies yang menghabiskan masa dewasanya di lingkungan ini, sebagai peredam arus sehingga menjadikan perairan di sekitarnya tenang dan sebagai tudung pelindung dari panas matahari yang kuat bagi penghuninya. Perhatian terhadap ekosistem padang lamun (seagrass) masih sangat kurang dibandingkan terhadap ekosistem bakau (mangrove) dan terumbu karang (coral reefs). Padahal, lestarinya kawasan pesisir pantai bergantung pada pengelolaan yang sinergis dari ketiga ekosistem tersebut. Terlebih, padang lamun merupakan produsen primer organik tertinggi dibanding ekosistem laut dangkal lainnya. Gastropoda (keong) adalah salah satu kelas dari Filum Moluska yang diketahui berasosiasi dengan baik terhadap ekosistem lamun. Secara ekonomis gastropoda mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena cangkangnya diambil sebagai bahan untuk perhiasan dan cendramata, sedangkan dagingnya merupakan makanan yang lezat dan memiliki nilai ekonomis penting, seperti jenis dari suku Strombidae, Cypraeidae, Olividae, Conidae, dan Tonnidae. Sedangkan secara ekologis komunitas gastropoda merupakan komponen yang penting dalam rantai makanan di padang lamun, Beberapa jenis gastropoda merupakan hewan dasar pemakan detritus (detritus feeder) dan serasah dari daun lamun yang jatuh dan mensirkulasi zat-zat yang tersuspensi di dalam air guna mendapatkan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman, dominasi gastropoda, dan mengetahui kepadatan, frekuensi dan penutupan lamun serta mengetahui asosiasi gastropoda berdasarkan perbedaan penyebaran lamun di Pantai Kondang Merak, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Materi penelitian ini adalah komunitas gastropoda dan lamun di Pantai Kondang Merak. Parameter kualitas air sebagai penunjang dalam penelitian ini, seperti parameter fisika yang meliputi suhu, salinitas, pasang surut, dan jenis substrat, sedangkan parameter kimia meliputi pH, DO, nitrat dan fosfat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pada penelitian ini terdapat 3 stasiun pengamatan yang ditentukan berdasarkan perbedaan tata guna lahan. Stasiun 1 mewakili daerah yang berdekatan dengan mangrove, stasiun 2 mewakili daerah yang berdekatan dengan muara sungai, dan stasiun 3 mewakili daerah pariwisata. Pengambilan contoh Gastropoda dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1 x 1 m2 yang dilakukan pada saat air surut. Pada setiap stasiun ditarik garis transek tegak lurus dari garis pantai ke arah tubir, pada tiap-tiap jarak 10 m diletakkan transek kuadrat. Pengamatan atau pengidentifikasian jenis lamun dilakukan secara langsung di lapangan, dalam transek yang sama dengan pengambilan data gastropoda. Kondisi lingkungan Pantai Kondang Merak adalah suhu di lapang berkisar antara 27-290C, salinitas berkisar antara 30 ? 35 ppm, oksigen terlarut berkisar antara 5,9 mg/l ? 7,5 mg/l, pH sebesar 7, pasang surut berkisar antara 1 - 3m, keadaan substart berupa pasir berkoral dan sedikit berlumpur, kandungan nitrat sedimen berkisar 10,33 ? 17,90 mg/kg, dan kandungan fosfat sedimen berkisar antara 7,35 ? 16,59 mg/kg. Gastropoda yang ditemukan di lokasi penelitian pada stasiun 1 sebanyak 114 individu yang terdiri dari 35 spesies. Pada stasiun 2 sebanyak 52 individu yang terdiri dari 22 spesies. Sedangkan pada stasiun 3 ditemukan gastropoda sebanyak 91 individu yang terdiri dari 24 spesies. Merak berkisar antara 0,965 ? 1,413. Indeks dominasi (C) gastropoda masing-masing pada stasiun 1 sebesar 0,048, stasiun 2 sebesar 0,083 dan pada stasiun 3 sebesar 0,074. Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,216 ? 0,275. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pantai Kondang Merak, hanya didapatkan 1 jenis lamun yang tumbuh yaitu Syringodium isoetifolium. Jumlah total tegakan lamun Syringodium isoetifolium pada stasiun 1 sebanyak 103 tegakan. Pada stasiun 2 sebanyak 11 tegakan, dan pada stasiun 3 sebanyak 93 tegakan. Hasil perhitungan Kruskal-Wallis terhadap kelimpahan gastropoda didapatkan H observasi atau H hitung sebesar 3,822 dan didapatkan p value 0,1 dan alpha 0,05. Karena p value lebih besar daripada alpha 0,05 maka jelas H0 diterima. Hal ini menandakan tidak ada hubungan yang signifikan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan gastropoda di lokasi penelitian. Mengingat kondisi ekosistem lamun yang masih tergolong baik, namun keadaan gastropoda yang mulai tidak stabil, maka perlu adanya sosialisai kepada masyarakat tentang pentingnya mempertahankan ekosistem lamun dan kondisi lingkungan di kawasan Pantai Kondang Merak, serta realisasi upaya konservasi meliputi perlindungan dan pemanfaatan terhadap keanekaragaman spesies dalam ekosistem padang lamun secara optimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/49/051500716
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Feb 2015 14:47
Last Modified: 20 Oct 2021 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134356
[thumbnail of skripsi_baru.pdf]
Preview
Text
skripsi_baru.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item