Pengaruh Ekstrak Dan Serbuk Simplisia Sargassum Polycystum Terhadap Total Hemocyte Count (Thc), Aktivitas Fagositosis Dan Respiratory Burst Udang (Litopennaeus Vannamei) Yang Terinfeksi Wssv (White Sp

Triwulandari, Anggi (2015) Pengaruh Ekstrak Dan Serbuk Simplisia Sargassum Polycystum Terhadap Total Hemocyte Count (Thc), Aktivitas Fagositosis Dan Respiratory Burst Udang (Litopennaeus Vannamei) Yang Terinfeksi Wssv (White Sp. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan merupakan salah satu bagian faktor produksi terbesar (55-60%) dari setiap operasional budidaya udang vannamei. Salah satu upaya dalam mengurangi kebutuhan pakan dalam setiap operasional budidaya dan memperbaiki kualitas pakan udang vannamei adalah melalui penambahan peningkatan sistem pertahanan tubuh udang, yaitu dengan menggunakan imunostimulan. Penambahan imunostimulan pada udang dapat dilakukan dengan cara memberikan campuran pada pakan udang melalui perendaman menggunakan Sargassum polycystum. Salah satu manfaat pemberian imonostimulan adalah untuk mengurangi penyakit pada udang yang nantinya dapat meningkatkan produksi udang Litopennaeus vannamei. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak dan serbuk simplisia Sargassum polycystum dalammeningkatkan Total Hemocyte Count (THC), aktifitas fagositosis, dan respiratory burstudang vannamei yang terinfeksi WSSV (White Spot Syndrom Virus). Danuntuk mengetahui efektivitas Sargassum polycystum untuk menstimulasi sistem pertahanan non spesifik udang Litopennaeus vannamei. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel dan ekstrak Sargassum polycystum, proses pembuatan ekstrak Sargassum polycystum, proses penyediaan larutan inoculum WSSV (White spot syindrom virus), teknik persiapan hewan uji, pengujian respon imun udang dengan Sargassum polycystum, Pengamatan jumlah Total Hemocyte Count (THC), pengamatan aktifitas fagositosis dan perhitungan respiratory burst dan analisa kualitas air berupa suhu, pH, salinitas dan DO. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mendapatkaan rendemen ekstraksi Sargassum polycystum dengan menggunakan pelarut methanol yaitu sebesar 2,388 %. Jumlah total hemosit dari udang vannamei didapatkan bahwa jumlah total hemosit udang (Litopennaeus vannamei) setelah dilakukan perendaman menggunakan ekstrak Sargassum polycystum lebih tinggi sebesar 35×105 se/ml, dibandingkan dengan kontrol positif yaitu sebesar 19,75×105sel/ml. Kemudian dilakukan analisa sidik ragam menunjukkan nilai F hitung pada perlakuan sebesar 20,38 lebih besar dari F tabel 5 % dan 1 %. Hal ini berarti, dengan adanya perbedaan perlakuan pengamatan pada jam yang berbeda (0, 4, 24, 48 dan 72 jam) memberikan pengaruh sangat berbeda nyata terhadap jumlah total hemosit udang (Litopennaeus vannamei). Sedangkan nilai F hitung kelompok sebesar 1,95 kurang dari F tabel 5% dan 1 %. Hal ini berarti dengan adanya perbedaan Pemberian ekstrak Sargassum polycystum, serbuk simplisia Sargassum polycystum dankontrol positif tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah total hemosit udang (Litopennaeus vannamei). Sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji Tukey/ BNT. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan pada jam ke 4, 24, 48 dan 72 tidak berbeda nyata setelah perendaman virus WSSV (White Spot Syndrom Virus) tetapi berbeda sangat nyata dengan vii perlakuan pada jam ke 0 tanpa perendaman menggunakan virus WSSV (White Spot Syndrom Virus). Hasil prosentase aktifitas fagositosis tertinggi pada udang vannamei pada perlakuan setelah dilakukan perendaman serbuk Sargassum polycystum dan perendaman dengan menggunakan ekstrak Sargassum polycystum, yaitu berturut turut sebesar 24,7% dan 20%. Kemudian dilakukan analisa sidik ragam dan diperoleh nilai perlakuan sebesar 7,31 yaitu F hitung lebih besar dari F tabel 5% tetapi kurang dari F tabel 1%. Hal ini berarti pemberian perlakuan pada waktu pengamatan yang berbeda (0, 4, 24, 4 dan 72 jam) memberikan pengaruh nyata terhadap indeks aktifitas fagositosis. Sedangkan pada pemberian kelompok menunjukkan nilai sebesar 0,94 yaitu F hitung kurang dari F tabel 5 % dan 1%, yaitu tidak berbeda nyata. Sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji Tukeyatau BNT. Hasil BNT menunjukkan pada perlakuan jam ke 0, 4, 24, 48 dan 72 tidak berpengaruh nyata tertapi berpengaruh nyata pada perlakuan jam ke 0. Hasil yang didapatkan nilai respiratory bursttertinggi yaitu pada perlakuan perendaman ekstrakSargassum polycystum sebesar 0,66 dan serbuk simplisia Sargassum polycystumsebesar 0,77. Analisa sidik ragam menunjukan nilai perlakuan mendapatkan nilai F hitung sebesar 4,540 lebih besar dari F tabel 5% dan 1%. Hal ini berarti dengan adanya perbedaan lama pengamatan memberikan pengaruh terhadap hasil nilairespiratory burst. Sedangkan nilai kelompok F hitung sebesar 7,239 lebih besar dari F Tabel 5 % dan 1%. Hal ini berarti dengan perbedaan pemberian antara ekstrak Sargassum polycystum dan serbuk Sargassum polycystum, kontrol positif dan kontrol negatif berpengaruh nyata terhadap hasil nilairespiratory burst. Sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji Tukey/BNT. Hasil BNT menunjukan perlakuan pada jam ke 4, 24, 48 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan perlakuan jam ke 0 dan jam ke 72. Perlakuan pada jamke 0 berbeda sangat nyata dengan perlakuan pengamatan pada jam ke 72. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian ekstrak dan serbuk simplisia Sargassum polycystum berpengaruh nyata terhadap peningkatan Total Hemocyte Count (THC), aktifitas Fagositosis dan respiratory burst apabila dibandingkan dengan udang kontrol positif udang yang terserang virus WSSV (White spot syndrom virus). Total Hemosit tertinggi yaitu didapatkan pada perlakuan pemberian ekstrak Sargassum polycystum sebesar 35×104 sel/ml. Aktifitas Fagositosis tertinggi yaitu didapatkan pada perlakuan perlakuan dengan perendaman serbuk simplisia Sargassum polycystum 24,7%. Respiratory burst tertinggi yaitu didapatkan pada perlakuan perendaman menggunakan serbuk simplisia Sargassum polycystum sebesar 0,77. Berdasarkan hasil rata-rata yang didapatkan maka lebih efektif menggunakan Ekstrak Sargassum polycystum untuk menstimulasi sistem pertahanan non spesifik udang (Litopennaeus vannamei).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/486/051505794
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 04 Sep 2015 16:07
Last Modified: 20 Oct 2021 06:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134352
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item