NurSyeha, FirdaSari (2015) Hubungan Kimia Tanah Dengan Kimia Air Dalam Menunjang Kelimpahan Fitoplankton Di Tambak Tradisional Desa Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya yang berlangsung secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, yang ditandai dengan menurunnya kualitas air. Kontribusi perikanan di Kabupaten Sidoarjo cenderung menurun dari 469.017.917,4 ton/tahun menjadi 401.310.376,4 ton/tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah semburan lumpur lapindo dan adanya penyakit yang menyerang organisme tambak. Kualitas air tambak sangat dipengaruhi oleh kualitas tanah dasar tambak. Dimana di dalam tanah terjadi proses fisika, kimia, dan biologi oleh tumbuhan, hewan maupun mikroorganisme. Dengan adanya proses inilah tanah dapat mempengaruhi kualitas air di atasnya. Salah satu permasalahan mendasar pada budidaya udang adalah lingkungan dasar tambak, karena udang hidupnya berada di tanah dasar tambak. Syarat lingkungan yang baik untuk budidaya adalah kondisi tanah dan kondisi air yang terdapat dalam tambak tersebut karena keduanya merupakan media hidup ikan maupun udang. Sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kimia tanah dan kimia air untuk mengetahui kondisi tambak pada budidaya tersebut agar dapat mengoptimalisasi produksi hasil pertambakan serta seberapa besar kondisi kimia tanah dapat mempengaruhi kimia perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan sifat kimia tanah dengan sifat kimia perairan tambak serta mengetahui seberapa besar pengaruh sifat kimia tanah terhadap kimia perairan tambak. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di tambak yang terletak di Desa Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian dilakukan penelitian lanjutan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian, serta Laboratorium Ilmu – Ilmu Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi, wawancara dan partisipasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Pengambilan sampel dilakukan setiap satu minggu sekali sebanyak empat kali di 3 tambak pengamatan. Parameter kimia tanah yang diukur meliputi pH tanah, bahan organik tanah, unsur hara N P, serta kimia air yang meliputi pH air, nitrat (NO3), orthofosfat dan kelimpahan fitoplankton. Analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi multivariat. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kondisi kimia tanah dengan kimia air. Dari hasil perhitungan Λ-Wilks dan V-Barlett dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear di antara variabel-variabel bebas (kimia tanah) dan variabel respons (kimia air). Kemudian dari persamaan Y1 = 1,13578 Z1 + 0,31498 Z2 – 0,24502 Z3 + 0,09893 Z4 tampak bahwa variabel bebas yang relatif penting dalam mempengaruhi respons Y1 adalah Z1 karena memiliki besaran koefisien regresi baku yang relatif besar. pH tanah berpengaruh positif terhadap pH air. Apabila nilai dari pH tanah (Z1) meningkat secara rata-rata akan meningkatkan pula nilai dari respon Y1 (pH air). Persamaan Y2 = - 0,20615 Z1 + 0,52745 Z2 + 0,37638 Z3 – 0,24169 Z4 tampak bahwa variabel bebas yang relatif penting peranannya terhadap respons Y2 adalah Z2. Dimana dapat dikatakan ii bahwa bahan organik tanah berpengaruh positif terhadap nitrat air. Dengan naiknya nilai dari bahan organik tanah (Z2) akan meningkatkan pula nilai dari nitrat air (Y2). Kemudian dari persamaan Y3 = - 0,42551 Z1 + 0,0123 Z2 + 0,21005 Z3 + 0,58094 Z4 tampak bahwa variabel Z4 memiliki peranan yang lebih besar terhadap respons Y3. Dapat dikatakan bahwa unsur hara P tanah mempunyai pengaruh yang positif terhadap nilai dari orthofosfat air. Dimana dengan naiknya nilai dari hara P tanah, maka akan menaikkan pula nilai dari orthofosfat air. Dari hasil identifikasi fitoplankton yang telah dilakukan, ditemukan 3 divisi antara lain 11 genus dari Chlorophyta yang terdiri dari genus Scenedesmus, Chlorella, Schroederia, Kirchneriella, Ulothrix sp., Hyalotheca, Ellipsoidon, Mycanthococcus, Chlamidomonas, Westella, dan Dictyophaerium. Divisi Cyanophyta ditemukan 3 genus yang terdiri dari Merismopedia, Spirulina dan Synechocstis. Divisi Chrysophyta 8 genus dari yang terdiri dari Tetraedriella, Nitzschia, Navicula, Achnanthes, Brebissonia, Cyclotella, Ephitemia dan Synedra. Kelimpahan fitoplankton pada ketiga tambak tersebut berkisar antara 53270–369936 ind/l. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yaitu dengan kondisi tanah dan air yang kurang baik seperti kandungan bahan organik tanah, unsur hara N dan P tanah, nitrat air, dan orthofosfat air yang tergolong dalam kategori rendah, maka diperlukan penanganan seperti pemupukan untuk tanah agar kondisi perairan di atasnya akan baik pula untuk proses budidaya dan mendapatkan hasil produksi yang meningkat untuk setiap panennya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/475/051505783 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 27 Aug 2015 10:07 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 06:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134340 |
Preview |
Text
laporan_skripsi.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |