Analisis Maximum Sustainable Yield hasil tangkapan ikan tongkol (Euthyunus affinnis C.) sebagai upaya pelesatarian sumberdaya perikanan di pelabuhan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur

Rochmah, RidhoMustika (2015) Analisis Maximum Sustainable Yield hasil tangkapan ikan tongkol (Euthyunus affinnis C.) sebagai upaya pelesatarian sumberdaya perikanan di pelabuhan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Pacitan termasuk wilayah pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa, dengan panjang pantai 70,709 km dan luas wilayah kewenangan perairan laut sebesar 523,82 km2, secara geografis terletak pada 110o 55’-111o 25’ BT dan 7o 55’-8o17’ LS. Potensi lestari sumberdaya perikanan laut Kabupaten Pacitan sebesar 34.483 ton per tahunnya. Agar potensi sumberdaya ikan tongkol di perairan Tamperan dapat dimanfaatkan secara optimal, berkesinambungan dan menghindari pemanfaatan secara berlebihan (Overfishing) maka diperlukan pengelolahan sumberdaya perikanan dengan baik. Salah satu cara dalam pengelolahan sumberdaya perikanan yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui hasil maksimum lestari (MSY) atau Maximum Sustainable Yield, dengan mengetahui nilai tersebut maka dapat ditentukan jumlah tangkpan yang diperbolehkan untuk nelayan agar potensi ikan tongkol tersebut tetap lestari. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuahan Perikanan Tamperan Pacitan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai maksimum lestari (MSY) atau Maximum Sustainable Yield ikan tongkol dan untuk mengetahui jumlah tangkapan yang di perbolehkan (JTB), dan untuk mengetahui Hubungan panjang dan berat ikan tongkol yang didaratkan di Pelabuhan Tamperan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode deskriptif. Sampel yang digunakan adalah ikan tongkol, yang didapatkan dari hasil tangkapan yang didaratkan pada pelabuhan Tamperan. Teknik yang digunakan adalah teknik acak sederhana. Sedangkan cara untuk menentukan jumlah sampel ikan yang akan diamati dengan menggunakan rumus slovin dari hasil perhitungan dengan rumus tersebut didapatkan jumlah sampel sebesar 100 ikan. Sampel tersebut digunakan untuk pengukuran panjang dan berat ikan guna digunakan dalam menganalisis hubungan panjang dan berat, serta untuk mengetahui faktor kondisi dari ikan tongkol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi pemanfaatan atau tingkat eksploitasi di perairan Tamperan tersebut masih tergolong underfishing. Dimana nilai MSY sebesar 639.032,23 Kg dan nilai fopt sebesar 645,89 hmnd. Nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) tersebut diketahui dari 80% jumlah MSY. Nilai dari JTB ikan tongkol di perairan Tamperan adalah sebesar 511.225,8 Kg dengan rata-rata hasil tangkapan per tahunnya adalah 329.058 kg/tahun, maka dapat diketahui bahwa kondisi tingkat pemanfaatan dari ikan tongkol masih tergolong uderfishing atau tingkat eksploitasinya masih kurang. Hasil perhitungan panjang didapatkan panjang rata-rata ikan tongkol yang didaratkan di pelabuhan Tamperan 27,88 cm sedangkan berat rata-rata yang didapatkan 308,01 gram. Sedangkan untuk hasil perhitungan hubungan panjang dan berat didapatkan nilai b = 1,8473. Nilai b tersebut kurang dari 3 yang berarti ikan tersebut bersifat allometrik negatif. Allometrik negatif adalah pertumbuhan panjang lebih cepat dari pada pertumbuhan beratnya. Rata-rata dari hasil perhitungan faktor kondisi didaptkan nilai 1,4239 dari hasil tersebut ikan tongkol mempunyai tubuh yang tidak gemuk karena untuk nilai faktor kondisi 0-2 ikan tersebut tergolong pipih atau tidak gemuk. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini Nilai MSY yang didapatkan untuk potensi ikan tongkol yang didaratkan pada Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan sebesar 639.032,23 Kg dan nilai fopt sebesar 645,89 hmnd. Kondisi hasil penangkapan ikan tongkol yang didaratkan pada pelabuhan Tamperan dapat dikatakan underfishing karena dilihat dari nilai rata-rata hasil tangkapan per-tahunnya 329.058 kg/tahun yang masih berada dibawah atau masih tergolong underfishing. Dari nilai MSY tersebut dapat diketahui pula nilai dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) untuk nelayan dalam pemanfatan sumberdaya ikan secara berkelanjutan. Nilai JTB tersebut 511.225,8 Kg hasil tersebut diperoleh dari 80% nilai MSY. Bedasarkan hasil Hubungan panjang dan berat ikan tongkol mendapatkan nilai b = 1,8473. Nilai b tersebut kurang dari 3 yang berarti ikan tersebut bersifat allometrik negatif. Allometrik negatif adalah pertumbuhan panjang lebih cepat dari pada pertumbuhan beratnya. Saran dari penelitian ini adalah dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah alat tangkap telah mencapai titik kejenuhan, sedangkan hasil jumlah tangkapannya masih dibawah titik kejenuhan, untuk meningkatkan jumlah hasil tangkapan maka diperlukan pengelolaan terhadap hari pengoperasian alat tangkap. Maksud dari manajemen hari pengoperasian alat tangkap adalah jumlah trip dapat ditingkan untuk mengoptimalkan jumlah hasil tangkapannya. Manajemen pengoperasian alat tangkap bersifat manajemen upaya penangkapan (input control).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/467/051505775
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 01 Sep 2015 11:33
Last Modified: 20 Oct 2021 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134331
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item