Pengaruh Perbedaan Konstruksi Alat Tangkap Jaring Insang Permukaan Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

Saputra, DafitBoyang (2015) Pengaruh Perbedaan Konstruksi Alat Tangkap Jaring Insang Permukaan Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Lumajang pada bulan Juni tahun 2015. Kecamatan Tempursari merupakan salah satu kawasan yang selama ini dikenal sebagai lokasi pendaratan ikan yang cukup besar di Kabupaten Lumajang. Alat tangkap jaring insang merupakan alat tangkap yang paling banyak digunakan oleh nelayan di sekitar Perairan Tempursari. Model konstruksi alat tangkap jaring insang yang terdapat di PPI Tempursari Lumajang bervariasi karena nelayan setempat membuat alat tangkap tersebut menggunakan rancangan sendiri sesuai dengan kemampuan dan pengalaman mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ; 1 Menganalisa perbedaan dua kontruksi alat tangkap jaring insang permukaan yang digunakan di Perairan Tempursari, dan 2) Menguji perbedaan konstruksi alat tangkap jaring insang permukaan terhadap jumlah hasil tangkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu objek metode yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya suatu hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut. Sedangkan untuk penentuan model konstruksi jaring insang permukaan dengan menggunakan metode purposive, yaitu dengan cara memilih dua model kontruksi jaring insang permukaan yang mempunyai ukuran tinggi jaring yang berbeda. Sedangkan analisa yang digunakan analisis Uji t. Hasil dari penelitian ini adalah dari pengukuran sampel jaring satu dan sampel jaring dua ditemukan adanya perbedaan diantaranya adalah pada sampel jaring satu jumlah mata jaring vertikal ada 300 mata jaring sedangkan sampel kedua ada 500 mata, tinggi jaring tegang pada sampel jaring satu 15,24 meter kemudian sampel kedua 25,4 meter, luas jaring pada sampel jaring satu 819,089 m2 sedangkan pada sampel dua 1366,149 m2. 2. Hasil tangkapan yang paling terbesar adalah ukuran tinggi jaring 25,4 m dengan total hasil tangkapan 144,3 kg. Dan jumlah tangkapan yang sedikit adalah ukuran tinggi jaring 15,24 m dengan hasil tangkapan 97,5 kg. Hasil analisa Uji t didapatkan Thitung sebesar 1,13 dan Ttabel 2,04 dengan taraf signifikan 0,05 atau sebesar 95%. Ini berarti bahwa Thitung > Ttabel, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara tinggi jaring terhadap hasil tangkapan ikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/404/051505712
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 01 Sep 2015 10:03
Last Modified: 20 Oct 2021 05:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134261
[thumbnail of laporan_skripsi_dafit_boyang_saputra.PDF]
Preview
Other
laporan_skripsi_dafit_boyang_saputra.PDF

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item