Distribusi Horizontal Fitoplankton di Perairan Pesisir Bangkalan dan Gresik, Jawa Timur

Ika, ElisaRizkianaMidiyat (2015) Distribusi Horizontal Fitoplankton di Perairan Pesisir Bangkalan dan Gresik, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berbagai aktivitas manusia yang ada di sekitar pesisir Bangkalan dan Gresik memberikan kontribusi masukan berbagai jenis limbah. Limbah tersebut antara lain berasal dari limbah domestik, perikanan, kegiatan perkapalan, pertanian, pariwisata dan masukan dari sungai. Limbah-limbah ini dapat mengakibatkan meningkatnya bahan organik dan anorganik di perairan kedua kawasan pesisir tersebut yang akan berpengaruh terhadap perubahan kualitas air baik dilihat dari segi fisika maupun kimia. Perubahan kondisi kualitas air dapat mengakibatkan terjadinya perubahan distribusi horizontal, kelimpahan dan komposisi fitoplankton di kawasan pesisir Gresik dan Bangkalan. Data dan Informasi mengenai kualitas dan kuantitas fitoplankton yang dilihat dari distribusi horizontal, kelimpahan dan komposisi fitoplankton di Pesisir Bangkalan dan Gresik ini dapat dijadikan pedoman dan acuan untuk mengontrol aktivitas manusia di sekitar Kawasan Pesisir Bangkalan dan Gresik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan fitoplankton secara horizontal dan mengetahui perbedaan kondisi perairan di pesisir Bangkalan dan Gresik dilihat dari kuantitas dan kualitas fitoplankton. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 bertempat di perairan pesisir Bangkalan dan Gresik, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik independent sample t – test menggunakan aplikasi SPSS Statistics 22. Pengambilan fitoplankton dan pengukuran parameter kualitas air dilakukan sekali tiap minggu selama 2 minggu pada 4 stasiun di masing-masing perairan pesisir. Stasiun pengambilan sampel terdiri dari 4 stasiun yaitu kawasan hutan mangrove, muara sungai, pertambakan dan pelabuhan. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kekeruhan, salinitas, pH, DO, nitrat dan ortofosfat. Hasil analisis kualitas air di kedua perairan pesisir adalah sebagai berikut : suhu berkisar antara 30-320C, kecerahan berkisar antara 34.5-76.5 cm, kekeruhan berkisar antara 6.63-87.1 NTU, salinitas berkisar antara 24-33 ppt, DO berkisar antara 4.6-5.8 mg/L, pH berkisar antara 7-8 , nitrat berkisar antara 1.20-7.91 mg/L dan ortofosfat berkisar antara 0.017-1.23 mg/L. Hasil pengamatan fitoplankton yang ditemukan yaitu pada perairan pesisir Bangkalan yaitu 14 genus, meliputi Divisi Chlorophyta (2 genus), divisi Chrysophyta (10 genus) dan Cyanophyta (2 genus). Sedangkan pada perairan pesisir Gresik ditemukan 16 genus, meliputi divisi Chlorophyta (5 genus), divisi Chrysophyta (9 genus) dan Cyanophyta (3 genus). Genus yang paling banyak ditemui selama penelitian di kedua lokasi penelitian adalah genus Rhizosolenia, Chaetoceros dan Skeletonema yang ketiganya termasuk dalam divisi Chrysophyta. Hasil analisis uji t kelimpahan fitoplankton dikedua lokasi menunjukkan nilai t hitung < t tabel artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kelimpahan fitoplankton di perairan pesisir Bangkalan dan kelimpahan fitoplankton di perairan pesisir Gresik. Sedangkan, hasil analisis uji t pada semua parameter kualitas air baik parameter fisika dan kimia pada kedua lokasi juga menunjukkan nilai t hitung < t tabel artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kondisi kualitas air di perairan pesisir Bangkalan dan kondisi viii viii kualitas air di perairan pesisir Gresik. Nilai indeks similaritas komunitas fitoplankton di perairan pesisir Bangkalan dan Gresik didapatkan nilai sebesar 0,47 atau 47%. Artinya, komunitas fitoplankton pada perairan pesisir Bangkalan adalah cukup berbeda dengan perairan pesisir Gresik. Nilai indeks keanekaragaman kedua perairan pesisir termasuk keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang karena nilai indeks keanekaragaman berkisar 0,00144 – 2,21598 dan berada pada kisaran H’<1 dan H’=1,00-3,00, artinya kedua perairan ini termasuk tercemar sedang sampai tercemar berat dengan keanekaragaman rendah sampai sedang (komunitas yang stabil). Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini yaitu bahwa kondisi kualitas air dikedua perairan pesisir masih mendukung untuk pertumbuhan fitoplankton. Tidak ada perbedaan yang signifkan diantara kedua lokasi penelitian, artinya keduanya memiliki kondisi yang sama. Hal ini dibuktikan dari nilai indeks diversitas yang berada pada kisaran yang sama. Kisaran indeks diversitas pada kedua lokasi tersebut menunjukkan bahwa keduanya tergolong perairan dengan kondisi tercemar sedang sampai berat. Perlu adanya pengawasan lingkungan pesisir Bangkalan dan Gresik dari pemerintah setempat dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk menjaga dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan khususnya lingkungan perairan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/393/051505701
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Aug 2015 09:52
Last Modified: 20 Oct 2021 04:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134248
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_GABUNGAN___a.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_GABUNGAN___a.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item