Potensi Antibiofilm Ekstrak Daun Lamun Enhalus acoroides Dari Pantai Paciran, Kabupaten Lamongan.

Firmansyah, DoniFakih (2015) Potensi Antibiofilm Ekstrak Daun Lamun Enhalus acoroides Dari Pantai Paciran, Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Biofilm merupakan populasi dari sel-sel mikroba seperti mikroalga, jamur dan bakteri yang melekat pada suatu permukaan. Bakteri yang mengkolonisasi berbagai permukaan struktur akan memperburuk keadaan dengan membentuk biofilm primer, yang diketahui merupakan prasyarat bagi penempelan dan metamorphosis dari organisme penempel. Interaksi biologi di antara organisme yang berasosiasi dengan permukaan struktur tersebut memiliki suatu peranan yang besar di dalam perkembangan biofouling. Perlahan namun pasti, implikasi dari penempelan organisme fouling akan memperpendek masa pakai dari berbagai struktur di laut seperti kapal, dermaga, pancang maupun struktur penyangga pengeboran lepas pantai. Pengendalian biofouling selama ini menggunakan bahan kimia Tributyl tin (TBT) pada cat antifouling. Cat yang mengandung TBT memiliki efek buruk pada organisme laut non target. Salah satu alternatif yang baik untuk menggantikan cat antifouling berbahan dasar TBT yaitu dengan menggunakan ekstrak lamun. Ekstrak lamun Enhalus acoroides sangat berpotensi untuk dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio spp. sebagai salah satu mikroorganisme pada biofilm. Oleh karena itulah diperlukan eksplorasi untuk memanfaatkan lamun sebagai antibiofilm karena tidak memiliki efek buruk pada organisme laut non target. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Komponen senyawa bioaktif yang diekstrak dari daun lamun Enhalus acoroides; (2) Aktivitas hambat ekstrak daun Enhalus acoroides terhadap pertumbuhan bakteri pembentuk biofilm; (3) Sifat antibakteri ekstrak kasar daun lamun Enhalus acoroides dalam menghambat aktivitas bakteri pembentuk biofilm. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dibagi menjadi beberapa tahapan utama yakni pengambilan sampel lamun dan bakteri biofilm di lapang, kemudian dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium antara lain proses ekstraksi, uji fitokimia dan uji antibiofilm. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan ekstrak kasar daun lamun Enhalus acoroides dengan pelarut polar (metanol) mengandung senyawa alkaloid (kuat), flavonoid (kuat), saponin (lemah) dan tanin (lemah) sedangkan ekstrak lamun Enhalus acoroides dengan pelarut n-heksan mengandung senyawa alkaloid (lemah), Flavonoid (lemah) dan triterpenoid (kuat). Seluruh ekstrak ekstrak kasar daun lamun Enhalus acoroides dengan pelarut polar (metanol) dan non polar (n-heksan) dengan konsentrasi yang berbeda (125;250;500ppm) memiliki aktivitas hambat terhadap bakteri biofilm dengan kategori lemah. Sifat Antibakteri Lamun Enhalus acoroides terhadap bakteri Vibrio spp. adalah bakteriostatik karena hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri tanpa membunuh.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/312/051505025
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2015 12:23
Last Modified: 20 Oct 2021 02:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134159
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item