Identifikasi Komponen Pigmen pada Rumput Laut Cokelat Sargassum filipendula dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Aldita, Rofi (2015) Identifikasi Komponen Pigmen pada Rumput Laut Cokelat Sargassum filipendula dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sargassum fillipendula merupakan salah satu jenis alga yang masuk pada kelas Phaeophyceae atau ganggang coklat. Alga coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan bagianbagian serupa akar, batang, dan daun. Selain itu, Sargassum fillipendula juga mempunyai pigmen klorifil a dan b, beta karoten, dan fukosantin (Khotimah et al., 2013). Klorofil merupakan pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi, pakis, lumut, alga, dan organisme prokariota, terdiri dari klorofil a sebagai pigmen utama dan klorofil b sebagai pigmen pelengkap (Costa et al., 2009). Menurut Fretes et al. (2012), beta karoten dan karotenoid lainya (astaxantin dan lutein) merupakan bagian integral dari fotosintesis yang juga ditemukan pada algae dan berfungsi sebagai pigmen aksesori di kompleks permanen cahaya (light harvesting) dan sebagai agen pelindung melawan produk oksigen aktif yang terbentuk dari fotooksidan. Menurut Mufti et al. (2013), fukosantin merupakan salah satu jenis dari karotenoid yang memiliki rumus C42H58O6 merupakan pigmen warna orange. Fukosantin merupakan jenis karotenoid utama yang membantu proses fotosintesis dan menyebabkan phaeophyta berwarna cokelat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 di Laboratorium Keamanaan Hasil Perikanan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Laboratorium Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Brawijaya Malang serta Laboratorium Ma Chung Research Centre for Photosynthetic Pigments (MRCPP) Universitas Ma Chung Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Menurut Amirin (1986), dalam penelitian eksploratif tidak ada teori atau prinsip yang akan diuji benar-tidaknya atau berlaku tidaknya. Penelitian eksploratif sebenarnya tidak punya metode tersendiri yang khas, tegasnya ini bukan suatu metode (pendekatan) tersendiri. Penelitian eksploratif pada akhirnya bisa berupa survei atau juga penelitian ilmih atau metode observasi. Hasil penelitian ini didapatkan komponen pigmen dominan yang terdapat pada Sargassum filipendula terdiri dari β-Karoten, Klorofil a, Klorofil b dan Fukosantin. Hasil isolasi dari Sargassum filipendula menghasilkan kandungan pigmen untuk β-Karoten sebesar 0,013 %, Klorofi a sebesar 0,048%, Klorofil b sebesar 0,052%, dan untuk fukosantin sebesar 0,021 %. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) mengidentifikasi pigmen yang paling banyak pada Sargassum filipendula adalah Fukosantin yang ditandai dengan retensi waktu (tR) yang lebih singkat dari retensi waktu pigmen lain. Retensi waktu yang dihasilkan fukosantin 10,14. Dari hasil penelitian yang dilakukan ini, perlu adanya penelitian lebih lanjut yang membahas tentang berapa besar jumlah kandungan antioksidan masing-masing jenis pigmen sehingga diharapkan dapat diaplikasian langsung pada dunia kesehatan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/272/051504985
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Aug 2015 09:25
Last Modified: 20 Oct 2021 02:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134114
[thumbnail of SKRIPSI.ROFI_ALDITA.PDF]
Preview
Other
SKRIPSI.ROFI_ALDITA.PDF

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item