Pengaruh Penggunaan Minyak Cengkeh Dengan Dosis Berbeda Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Benih Abalon (Haliotis Squamata) Ukuran L (> 4 Cm) Pada Proses Pemanenan

Anggraeni, DavinkaDwiSetyo (2015) Pengaruh Penggunaan Minyak Cengkeh Dengan Dosis Berbeda Sebagai Bahan Anestesi Terhadap Kelulushidupan Benih Abalon (Haliotis Squamata) Ukuran L (> 4 Cm) Pada Proses Pemanenan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Abalon merupakan salah satu jenis kerang yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi komoditi perikanan dunia yang sedang mengalami peningkatan permintaan terutama di pasar Internasional. Budidaya abalon sudah selayaknya dijadikan salah satu alternatif usaha di masa yang akan datang. Permasalahan yang dihadapi para pembudidaya adalah tingginya tingkat kematian abalon pada proses pemanenan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 April – 3 Mei 2014 di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis minyak cengkeh yang optimum dalam meningkatkan kelulushidupan benih abalon ukuran L pada saat pemanenan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Sebagai perlakuan yaitu dosis minyak cengkeh yang berbeda ( A = 0,5 ml/L; B = 0,7 ml/L; C = 0,9 ml/L; dan D = 1,1 ml/L). Parameter utama pada penelitian ini adalah kelulushidupan/Survival Rate (SR) dan lama waktu abalon mulai pingsan. Sedangkan parameter penunjang yakni tingkat konsumsi oksigen dan kualitas air (suhu, pH, salinitas, dan DO). Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk lama waktu abalon mulai pingsan didapatkan persamaan linier y = 374,78 - 251,5x. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan, waktu pingsan benih abalon akan semakin cepat. Sedangkan untuk kelulushidupan benih abalon pasca pemeliharaan selama 2 minggu, didapatkan persamaan linier y = 31,91 + 57,5x. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan, tingkat kelulushidupan benih abalon semakin meningkat. Pada parameter penunjang, didapatkan persamaan linier y = 3,198 – 1,66x. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan, tingkat konsumsi oksigen akan semakin rendah. Pada pengamatan kualitas air harian untuk nilai suhu berkisar antara 27,5 – 30,80, salinitas berkisar antara 32-36 ppt, pH berkisar antara 7,7 – 8,2 dan nilai DO berkisar antara 7,8 – 9,3 ppm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan minyak cengkeh dengan dosis berbeda sebagai bahan anestesi dapat meningkatkan nilai kelulushidupan benih abalon pada proses pemanenan. Rata-rata kelulushidupan tertinggi diperoleh pada perlakuan D menggunakan dosis minyak cengkeh 1,1 ml/L dengan nilai kelulushidupan mencapai 95%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/24/051500594
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 30 Jan 2015 14:24
Last Modified: 20 Oct 2021 00:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134078
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item