Ernawa, YuniArdyCandra (2015) Deteksi Perubahan Luasan Padang Lamun Menggunakan Citra Landsat Di Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Taman Nasional (TN) Baluran yang terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi baik flora, fauna maupun ekosistemnya. Diantaranya adalah perairan dangkalnya yang merupakan pantai yang landai dan berpasir putih serta mempunyai formasi ekosistem padang lamun dengan luasan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Maliki (2005) menyebutkan bahwa telah terjadi kerusakan padang lamun di blok lempuyang Taman Nasional Baluran Situbondo. Kerusakan diduga dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat di daerah sekitar yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan padang lamun yang dimulai dari tahun 1994 hingga tahun 2014 serta mengetahui hubungan yang terjadi antara fluktuasi rata – rata TSM dengan perubahan luasan padang lamun pada tahun yang sama menggunakan citra landsat. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data citra satelit LANDSAT pada tahun 1994 hingga tahun 2014 dengan interval waktu selama 3 tahun. Metode pemetaan padang lamun menggunakan algoritma Lyzenga (1998). Pengukuran fluktuasi rata-rata TSM dipetakan menggunakan algoritma Budiman (2004). Metode pengukuran luasan padang lamun dan pengukuran fluktuasi rata-rata TSM menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG). Penentuan titik pada saat ground check ditentukan dengan menggunakan random sampling dengan jumlah titik sebanyak 30 titik. Hasil yang didapatkan dari klasifikasi citra LANDSAT pada tahun 1994 hingga tahun 2014 menunjukkan bahwa terjadi penurunan luasan pada padang lamun. Tahun 1994, luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 243,99 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 15,28 mg/l. Tahun 1997,luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 239,4 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 10,32 mg/l. Tahun 2000, luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 251,04 mg/l dengan rata-rata TSM sebesar 20,04 mg/l. Tahun 2003, luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 276,28 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 16,85 mg/l. Tahun 2006,luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 192,85 ha dengan rata-rata TSM sebesar 9,74 mg/l. Tahun 2009 luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 214,9 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 16,82 mg/l. Tahun 2012 luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 200,01 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 19,31 mg/l. Tahun 2014 luasan padang lamun yang terklasifikasi sebesar 154,98 Ha dengan rata-rata TSM sebesar 15,31 mg/l. Hubungan antara perubahan luasan padang lamun dengan rata-rata TSM pada setiap tahun cenderung berbanding lurus, hanya pada tahun 2003 dan tahun 2012 hubungannya berbanding terbalik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/21/051500591 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 30 Jan 2015 14:17 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 07:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134045 |
Preview |
Text
YUNI_ARDI_LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |