Hidayat, EtikaAriyanti (2015) Pengaruh Pencampuran Zat Aditif (Fenol) Terhadap Sifat Fisik Pelumas Bekas Pada Motor Bensin 4 Tak Di Pangkalan Pendaratan Ikan (Ppi) Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Minyak pelumas merupakan salah satu produk minyak bumi yang hampir semua mesin-mesin dipastikan menggunakannya. Minyak pelumas memiliki fungsi untuk melindungi mesin dari keausan dengan mencegah kontak langsung antara dua permukaan yang bergesekan. Pelumas yang digunakan mempunyai jangka waktu pemakaian tertentu tergantung dari kerja mesin. Minyak pelumas yang sudah terpakai disebut minyak pelumas bekas. Pelumas bekas mengalami penurunan komposisi, perubahan susunan kimia, fisik, dan mekanis, maka akan lebih aman dan tepat apabila minyak pelumas bekas dapat diolah kembali menjadi bahan yang bermanfaat. Salah satu alternative pemanfaatannya melalui proses daur ulang yaitu pemisahan material yang tidak diinginkan seperti air dan sedimen. Komposisi utama minyak pelumas yaitu base oil dan aditif. Zat aditif merupakan senyawa kimia yang sengaja ditambahkan didalam minyak pelumas. Zat aditif sering disebut juga dengan vitamin. Fenol merupakan salah satu jenis aditif yang bisa dicampurkan kedalam minyak pelumas sebagai vitamin untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari minyak pelumas bekas. Sehingga penulis terdorong untuk melakukan penelitian atau pengujian tentang Pengaruh Pencampuran Zat Aditif (Fenol) terhadap Sifat Fisik Pelumas Bekas pada Motor Bensin 4 Tak dengan analisis yang digunakan yaitu analisis fisika. Tujuan penelitian tentang Pengaruh Pencampuran Zat Aditif (Fenol) terhadap Sifat Fisik Pelumas Bekas yaitu mengetahui kondisi pelumas bekas hasil dari uji jelaga, sulfasi, dan oksidasi. Mengetahui titik nyala pelumas bekas setelah dicampurkan dengan zat aditif. Metode penelitian dibagi menjadi dua tahapan. Penelitian tahap pertama dilakukan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu pengumpulan data dengan cara pengambilan data sekunder dan primer. Data sekunder penelitian bersumber dari buku dan litelatur/ jurnal, sedangkan data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Qomarudin, 2012). Data primer penelitian diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara serta pengisian kuisioner untuk memperoleh data terkait jenis mesin dan standar pelumas yang digunakan pada mesin kapal 4 tak di PPI Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Penelitian tahap kedua dilakukan dengan metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatmen/ perlakuan tertentu (Jaedun, 2011). Penelitian tahap kedua dibagi menjadi dua tahapan uji. Tahapan uji pertama dilakukan pengujian pada pelumas baru dan bekas dengan melakukan uji parameter-parameter seperti uji jelaga, sulfasi, dan oksidasi. Hasil uji menentukan jenis aditif yang digunakan yaitu fenol. Tahapan uji kedua yaitu dilakukan uji titik nyala hasil pencampuran base oil dengan aditif. Pencampuran dilakukan dengan metode pengulangan untuk mendapatkan informasi error, Analisis yang digunakan Rancang Acak Lengkap (RAL). Data RAL diolah/ dianalisis mengunakan One Way Anova dengan bantuan software SPSS 16. Hasil analisis dilanjutkan dengan test Post Hoc untuk mengetahui pengaruh beda nyata pada setiap perlakuan. Pengambilan keputusan Jika probalilitasnya Fhitung < Ftabel atau probabilitasnya > 0.05 maka H0 di terima, jika probalilitasnya Fhitung > Ftabel atau probabilitasnya < 0.05 maka H0 di tolak. Tingkat ketelitian yang diambil 5%. Hasil penelitian tahap pertama didapatkan data kapal dan mesin KM. Wah Baloang yang menjadi objek dalam penelitian. KM. Wah Baloang merupakan kapal tranportasi. Spesifikasi kapal memiliki panjang 9.15 m, lebar 2.35 m, tinggi 0.85 m, dan dengan berat kesuluhan kapal yaitu 2 GT. Tenaga penggerak KM. Wah Baloang berupa marine engine. Merk mesin Yamaha F200B/FL200B, tipe mesin 24 Valve DOHC Direct Action 60 Deg V6, dan memiliki daya 200 HP. Pelumas yang digunakan yaitu Mesran Super SAE 20W–50, Yamalube, dan AHM Oil MPX-1. Penelitian tahap kedua, sampel pelumas yang digunakan yaitu oli bekas dengan merk Mesran Super SAE 20W-50. Pengujian pertama pada penelitian tahap kedua dilakukan uji oli baru sebagai pembanding oli bekas. Hasil analisis terhadap oli baru dengan parameter uji seperti jelaga dengan nilai <0.02, sulfasi <0.02, dan oksidasi <0.02. Hasil analisis oli bekas setelah pemakaian 2000 km dengan parameter uji yang sama yaitu uji jelaga memiliki nilai <0.02, sulfasi 0.03, dan oksidasi <0.02. Kondisi pelumas bekas menunjukkan sedikitnya atau lemahnya aditif yang dapat menetralisir asam dan kandungan sulfur yang diakibatkan proses pembakaran. Oleh sebab itu, dilakukan penambahan fenol sebagai vitamin bagi pelumas bekas. Pengujian kedua dilakukan perlakuan pencampuran aditif dengan range sekitar 0% (kontrol atau tanpa aditif), 11%, 12%, 13%, 14%, dan 15% kedalam 65 ml oli bekas. Respon pelumas bekas setelah penambahan aditif (fenol) pada setiap perlakuan mampu menaikkan titik nyala. Perlakuan A (0%) tanpa aditif mencapai suhu 880C setiap pengulangan, Perlakuan B (11%) 910C, 920C, 940C, perlakuan C (12%) 950C, 1040C, dan 1080C, perlakuan D (13%) 1130C, 1200C, dan 1270C, perlakuan E (14%) 1290C, 1300C, dan 1380C, dan perlakuan F (15%) 1400C, 1430C, dan 1540C. Titik nyala yang dihasilkan setiap perlakuan masih dibawah standar kelayakan penggunaan pelumas. Material Safety Data Sheet (MSDS) 20W-50 Motor Oil titik nyala pelumas harus mencapai < 1500C. Analisis pada Anova menunjukkan Sig. < 0.05 yaitu 0.000 < 0.05 maka H0 di tolak yang artinya H1 diterima yaitu ada pengaruh pencampuran zat aditif terhadap sifat fisik pelumas bekas. Besar respon pelumas bekas berdasarkan perhitungan permodelan regresi yaitu 99.4%. Oli bekas tanpa tambahan aditif (fenol 0%) titik nyala 880C mengalami kenaikan suhu setelah penambahan aditif (fenol 15%) titik nyala 1540C interval kenaikan sebesar 660C, dengan perhitungan model matematis diperkirakan mampu bertahan selama 131 jam 8 menit. Hasil tersebut tidak bisa dijadikan acuan yang valid, maka diperlukan pengujian pada mesin untuk mengetahui lama waktu pemakain oli bekas dengan campuran aditif.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/192/ 051504495 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 05 Aug 2015 15:15 |
Last Modified: | 08 Sep 2023 08:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134025 |
![]() |
Text
ETIKA ARIYANTI HIDAYAT.pdf Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |