Pengaruh Penambahan Mikrokapsul Probiotik pada Mi Instan Lele Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas) dalam Kondisi Larutan Simulasi Saluran Pencernaan terhadap Viabilitasnya

Kristanti, NitaMarsha (2015) Pengaruh Penambahan Mikrokapsul Probiotik pada Mi Instan Lele Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas) dalam Kondisi Larutan Simulasi Saluran Pencernaan terhadap Viabilitasnya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mi Instan Merupakan Makanan Favorit Di Indonesia. Mi Instan Secara Umum Terbuat Dari Tepung Terigu Yang Merupakan Produk Pertanian Indonesia (Yusmarini Et Al., 2013). Mi Instan Didefinisikan Sebagai Produk Makanan Kering Yang Dibuat Dari Tepung Terigu Dengan Atau Tanpa Penambahan Bahan Makanan Lain, Siap Dihidangkan Setelah Dimasak Atau Diseduh Dengan Air Mendidih. Pada Pembuatannya Dibutuhkan Proses Yaitu Pembentukan, Pengukusan Dan Pengeringan (Astawan, 2004). Dalam Rangka Meningkatkan Nilai Fungsional Mi Instan Dilakukan Penambahan Probiotik. Probiotik Merupakan Mikroorganisme Hidup Yang Ditambahkan Pada Makanan Karena Memberi Keuntungan Dengan Cara Meningkatkan Keseimbangan Mikrobial. Probiotik Yang Banyak Digunakan Adalah Lactobacillus Dan Bifidobacterium. Akan Tetapi Beberapa Laporan Mengindikasikan Bahwa Bakteri Probiotik Memiliki Daya Tahan Yang Rendah Pada Produk Makanan Dikarenakan Proses Pengolahan Menggunakan Suhu Tinggi. Probiotik Juga Mengalami Penurunan Viabilitas Pada Kondisi Saluran Pencernaan. Standar Internasional (International Dairy Federation) Mengharuskan Produk Probiotik Yang Layak Mengandung 107 Log CFU/G. Namun, Banyak Produk Yang Gagal Memenuhi Standar Ini Ketika Mereka Dikonsumsi. Hal Ini Disebabkan Oleh Kematian Sel-Sel Probiotik Dalam Produk Makanan (Manojlović Et Al., 2010). Produk Yang Dikonsumsi Harus Melewati Ph Lambung Dan Ph Usus Sehingga Viabilitas Probiotik Mengalami Penurunan Bahkan Kematian. Penelitian Yang Sudah Dilakukan Oleh Irmawan (2014), Melaporkan Bahwa Viabilitas L. Acidophilus Terkapsulat Dalam Campuran Kappa Dan Iota Karagenan Yang Ditambahkan Pada Mi Instan Lele Ubi Jalar Ungu Sebesar 6,15 Log CFU/G. Pada Proses Penggorengan Suhu Yang Digunakan Adalah 1200C. Menurut Wahyudi (2007), Salah Satu Proses Pembuatan Mi Instan Adalah Dikeringkan Dengan Cara Digoreng, Yang Mana Dengan Suhu 1400C Hingga 1500C Selama 60 Sampai 120 Detik. Tujuan Pemasakan Adalah Untuk Membunuh Bakteri Pembusuk Dan Patogen, Dan Menghasilkan Produk Yang Aman Dengan Umur Simpan Yang Panjang, Penelitian Ini Terdiri Dari Penelitian Pendahuluan Dan Penelitian Utama. Rancangan Yang Digunakan Pada Penelitian Ini Adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Sederhana. Variabel Bebas Yang Diberikan Berupa Kondisi Ph Larutan Simulasi Saluran Pencernaan (GI Tract). Ada Tiga Perlakuan Yaitu Pada Ph 2, Ph 7 Dan Ph 2 Hingga 7. Hasil ANOVA Dari Uji Viabilitas L. Acidophilus Terkapsulat Yang Ditambahkan Pada Mi Instan Lele Ubi Jalar Ungu Dalam Kondisi Simulasi Saluran Pencernaan Menunjukkan Bahwa Antar Perlakuan Berbeda Nyata. Viabilitas Tertinggi Didapatkan Pada Mi Instan Lele Ubi Jalar Ungu Dengan Penambahan L. Acidophilus Terkapsulat Dalam Pengujian Gastric Tract Pada Ph 2 Sebesar 4,4 Log CFU/G Dan Pada Pengujian Intestinal Tract Sebesar 3,7 Log CFU/G.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/167/051504151
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Jun 2015 11:25
Last Modified: 19 Oct 2021 07:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133998
[thumbnail of GABUNGAN.pdf]
Preview
Text
GABUNGAN.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item