Bali, RezaRahadian (2015) Pengaruh Pemberian Minyak cengkeh sebagai bahan anestesi terhadap kelulushidupan induk ikan wader pari (Rasbora lateristriata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan wader pari (Rasbora lateristriata) merupakan ikan asli Indonesia, yang dimana ikan ini mempunyai tingkat penyebaran yang cukup luas di Indonesia, ikan ini hidup di daerah aliran sungai yang mengalir dan berarus tenang sehingga mudah untuk di jumpai. Kendala dalam pengangkutan induk maupun benih ikan wader pari (Rasbora lateristriata) adalah para pembudidaya dan petani hanya mengandalkan oksigen dalam proses pengiriman induk maupun benih sehingga masih di dapatkan tingkat kematian yang cukup tinggi selama proses pengangkutan. Cengkeh dapat digunakan sebagai bahan anestesi dikarenakan minyak cengkeh memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan lain yang terbuat dari bahan kimia termasuk MS-222, quinaldine sulfat, dan benzocain yaitu sangat efektif walaupun dalam dosis rendah, mudah dalam proses induksi, waktu pemulihan kesadaran lebih lama, dan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan bahan kimia lainnya dan juga tidak meninggalkan residu di dalam tubuh ikan, alasan inilah yang mendorong oleh masyarakat untuk menggunakan minyak cengkeh daripada menggunakan bahan anestesi yang terbuat dari bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis minyak cengkeh yang optimal untuk anestesi dalam transportasi induk ikan wader pari (Rasbora lateristriata) ukuran 7-9 cm. Penelitian ini dilaksanakan di Stasiun budidaya air tawar Sumber Pasir, Malang pada bulan Februari 2015. Metode kerja yang akan digunakan dalam Penelitian ini adalah metode experimen yaitu suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan antara lain (a) perlakuan kontrol, (b) perlakuan dengan menggunakan 0,010 ml/l, (c) perlakuan dengan menggunakan 0,015 ml/l , (d) perlakuan dengan menggunakan 0,020 ml/l. Pengamatan yang dilakukan yaitu kelulushidupan, waktu mulai pingsan dan waktu pingsan dan paramater kualitas air meliputi oksigen, pH dan suhu. Dari hasil penelitian didapatkan dosis yang baik untuk transportasi adalah pada perlakuan C dengan waktu ikan mulai pingsan ± 25,6 menit dan lama waktu ikan pingsan ± 498,33 menit dan kelulushidupan 100%. Parameter penunjang yang diamati pada penelitian ini adalah kualitas air yang meliputi suhu, pH, dan DO. Hasil pengamatan kualitas air sebelum dan setelah transportasi diperoleh suhu 26,8oC – 28,2oC; pH 7,50–8,46oC; dan DO 4,03 ppm – 5,09 ppm dan setelah transportasi suhu 26,8-28,2oC, pH 7,50-7,93 dan DO 4,03-4,69 ppm adapun kualitas air selama pemeliharaan adalah suhu 27,6-28,2oC ,pH 7,52-8,09 dan DO 4,36-5,03 ppm.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/164/051504148 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 29 Jun 2015 09:57 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 07:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133995 |
Preview |
Text
SKRIPSI_FIX_REZA.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |