Pemberian Larutan Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides) dengan Konsentrasi yang Berbeda Sebagai Bahan Anestesi Ikan Rainbow Merah (Glossolepis Incisus).

Wahidah, SitiKusnatul (2015) Pemberian Larutan Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides) dengan Konsentrasi yang Berbeda Sebagai Bahan Anestesi Ikan Rainbow Merah (Glossolepis Incisus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan hias tropis air tawar Indonesia saat ini termasuk salah satu komoditi yang banyak menghasilkan pemasukan terhadap negara. Indonesia menduduki peringkat ke-3 di dunia setelah Singapura dan Malaysia sebagai eksportir ikan hias dengan pasar sebesar 7,5%. Ikan rainbow merah (Glossolepis incisus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai jual lokal ekspor yang tinggi. Untuk mengeksportnya/ transportasi, maka harus dianestesi agar tidak stres. Beberapa bahan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk pemingsanan/anestesi ikan adalah bahan kimia. Bahan tersebut sering digunakan oleh masyarakat. Akan tetapi bahan kimia tersebut dapat meninggalkan residu yang berbahaya bagi ikan, manusia dan lingkungan dan belakangan ini penggunaannya telah dilarang. Oleh karena itu diperlukan bahan anestesi alami salah satunya adalah daun bandotan yang tidak meninggalkan residu pada ikan karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai ekspor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan daun bandotan (Ageratum conyzoides) dalam proses anestesi ikan rainbow merah (Glossolepis incisus) selain itu juga untuk mengetahui dosis larutan daun bandotan (A. conyzoides) terbaik sebagai bahan anestesi ikan rainbow merah (G. incisus). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap menggunakan 4 perlakuan, 1 kontrol dan 3 kali ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu A (200 ml/l), B (400 ml/l), C (600 ml/l) dan D (800 ml/l), sedangkan untuk kontrol yaitu tanpa adanya pemberian larutan anestesi. Parameter yang diamati adalah lama waktu pemingsanan, waktu pulih sadar, kelulushidupan pasca transportasi, kelulushidupan pasca pemeliharaan, dan kualitas air yang meliputi pH, suhu, DO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama waktu Pemingsanan ikan tercepat diperoleh pada perlakuan D dengan konsentrasi 800 ml/L dengan waktu rata-rata yaitu 36,67 detik. Waktu pulih sadar ikan paling cepat diperoleh pada perlakuan A dengan konsentrasi 200 ml/L dengan rata-rata waktu yaitu 109 detik. Konsentrasi terbaik terhadap kelulushidupannya adalah pada konsentrasi 383,25 ml/L dengan nilai kelulushidupan 100% sedangkan nilai kelulushidupan terendah adalah perlakuan kontrol dengan nilai kelulushidupan rata-rata yaitu 66,67%. Sedangkan nilai kelulushidupan pasca pemeliharaan terbaik adalah perlakuan kontrol, A, B, C dengan nilai rata-rata kelulushidupan yang sama yaitu 100% sedangkan nilai kelulushidupan pasca pemeliharaan terendah adalah perlakuan D dengan nilai kelulushidupan rata-rata yaitu 78%. Kualitas air tiap perlakuan berada pada kisaran suhu sebesar 24,02-26,93oC, DO sebesar 5,65 – 6,4 mg/l, pH sebesar 8,09 – 8,4.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/156/051504096
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Jun 2015 09:16
Last Modified: 19 Oct 2021 07:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133986
[thumbnail of skripsi_full_text.pdf]
Preview
Text
skripsi_full_text.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item