Yulistianti, Aldhila (2015) analisis perbedaan kemampuan penglihatan ikan biji nangka (upeneus sulphureus) dan ikan gulamah (johnius belangerii) di perairan Lamongan, Jawa Timur,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Mata Ikan Merupakan Organ Penglihatan Yang Memiliki Fungsi Penting Bagi Kelangsungan Hidup Ikan. Beberapa Fungsi Penting Dari Penglihatan Ikan Ini Yaitu Untuk Menangkap Mangsa/Makanan, Menentukan Wilayah Teritorialnya, Mencari Pasangan, Mencari Tempat Pengasuhan Bagi Anak-Anaknya, Dan Menghindari Predator Ataupun Alat Tangkap. Kemapuan Penglihatan Ikan Terkait Stategi Penagkapan Ikan Masih Sangat Minim Dikaji Di Indonesia. Pada Hal Manfaat Mengetahui Kemampuan Penglihatan Ikan Sangatlah Besar, Terutama Untuk Efesiensi Dan Efektifitas Alat Tangkap. Salah Satu Jenis Teknologi Penangkapan Ikan Di Indonesia Yang Banyak Digunakan Oleh Nelayan Adalah Pancing, Khususnya Pancing Ulur. Pancing Ulur Digunakan Untuk Menangkap Ikan Demersal. Proses Penangkapan Ikan Gulamah Dan Ikan Biji Nangka Selama Ini Dikenal Dengan Menggunakan Alat Tangkap Cantrang, Payang, Dan Trawl (FAO, 1974). Alat Tangkap Tersebut Bersifat Aktif Yaitu Alat Tangkap Yang Dioperasikan Dengan Cara Dihela. Pengoperasian Alat Tangkap Trawl, Cantang, Dan Payang Dapat Merusak Dasar Perairan Yang Dilaluinya Sehingga Dalam Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 2/Permen-Kp/2015, Ketiga Alat Tangkap Tersebut Dilarang Pengoperasiannya.Di Kabupaten Lamongan, Beberapa Nelayan Melakukan Penangkapan Ikan Biji Nangka Dan Ikan Gulamah Dengan Menggunakan Pancing Ulur. Dalam Proses Penangkapan Kedua Ikan Ini Nelayan Hanya Menggunakan Umpan Buatan Berupa Kain Wol Berwarna Merah Yang Diikatkan Pada Kail. Dari 1 Set Alat Tangkap Pancing Ulur Yang Terdiri Dari 5-6 Mata Pancing Yang Digunakan Untuk Menangkap Ikan Gulamah Dan Ikan Biji Nangka, Ikan Target Yang Tersangkut Pada Kail Sebanyak 2-3 Ekor. Hal Ini Menjadi Salah Satu Bukti Bahwa Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Menggunakan Indera Penglihatannya (Optical Stimuli) Dalam Mencari Makanan. Oleh Karena Itu Perlu Dilakukan Analisis Mengenai Perbedaan Kemampuan Penglihatan Ikan Gulamah Dan Ikan Biji Nangka Guna Memperoleh Strategi Penangkapan Yang Efektif Dan Efisien Untuk Kedua Ikan Target. Tujuan Yang Ingin Dicapai Dari Penelitian Ini Yaitu Mendeskripsikan Struktur Susunan Sel-Sel Penglihatan Di Dalam Retina Mata Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Pada Umur Yang Sama. Mengetahui Perbedaan Kemampuan Penglihatan Antara Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Pada Umur Yang Sama. Mengetahui Kepadatan Sel Kon, Diameter Lensa, Sudut Pandang Minimum, Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity), Dan Jarak Pandang Maksimum Dari Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Pada Umur Yang Sama. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Yaitu Perhitungan Umur Ikan Berdasarkan Formula Von Bertalanffy. Metode Histologi Digunakan Dalam Proses Pengambilan Mata Ikan Guna Mendapat Gambaran Mengenai Kepadatan Sel Kon, Sumbu Dan Arah Penglihatan, Jarak Focus Lensa, Sumbu Penglihatan Minimum, Ketajaman Penglihatan Ikan, Dan Jarak Pandang Maksimum Ikan. Sedangkan Metode Analisis Data Yang Digunakan Yaitu Uji Anova, Uji T, Dan Uji Bnt Guna Mengetahui Perbedaan Kemampuan Penglihatan Pada Kedua Ikan Sampel Dan Mengetahui Perlakuan (Umur) Terbaik Dari Kedua Ikan Sampel. Berdasarkan Hasil Penelitian, Diketahui Bahwa Susunan Retina Mata Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Adalah Sama Yaitu Terdiri Dari Epithelium Berpigmen, Lapisan Fotoreseptor, Membrane Pembatas Luar, Lapisan Inti Luar, Lapisan Flexiform Luar, Lapisan Inti Dalam, Dan Lapisan Flexiform Dalam. Ketajaman Penglihatan Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Adalah Berbeda Signifikan. Arah Ketajaman Penglihatan Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Yaitu Ventro-Temporal Dan Dengan Sumbu Penglihatan Arah Depan Naik (Upper Fore). Arah Ketajaman Penglihatan Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Yaitu Ventro-Temporal Dan Dengan Sumbu Penglihatan Arah Depan Naik (Upper Fore). Kepadatan Sel Kon Terbaik Dari Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Yaitu Terdapat Pada Umur 1,5 Tahun Dengan Rata-Rata Kepadatan Sel Kon Yaitu 88,75/0,01mm2. Diameter Lensa Tertinggi Terletak Pada Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai Diameter Lensa 4,7 Mm. Sudut Pandang Terbaik Terdapat Pada Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 12,78 Menit. Ketajaman Penglihatan Tertinggi Terletak Pada Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 0,078. Jarak Pandang Maksimum Terhadap Suatu Objek Dengan Besar Objek 5 Mm Terletak Pada Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 0,39 Meter. Sehingga Dapat Disimpulkan Kemampuan Penglihatan Terbaik Ikan Gulamah (Johnius Belangerii) Terdapat Pada Umur 1,5 Tahun. Kepadatan Sel Kon Terbaik Dari Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Yaitu Terdapat Pada Umur 1,5 Tahun Dengan Rata-Rata Kepadatan Sel Kon Yaitu 510,01mm2. Diameter Lensa Tertinggi Terletak Pada Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai Diameter Lensa 4,71 Mm. Sudut Pandang Terbaik Terdapat Pada Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus)) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 20,34 Menit. Ketajaman Penglihatan Tertinggi Terletak Pada Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus)) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 0,049. Jarak Pandang Maksimum Terhadap Suatu Objek Dengan Besar Objek 5 Mm Terletak Pada Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Dengan Umur 1,5 Tahun Dengan Nilai 0,24 Meter. Sehingga Dapat Disimpulkan Kemampuan Penglihatan Terbaik Ikan Biji Nangka (Upeneus Sulphureus) Terdapat Pada Umur 1,5 Tahun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/146/051504082 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 26 Jun 2015 14:43 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 07:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133975 |
Preview |
Text
LAMPIRAN_fix.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_1_pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
daftar_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
daftar_isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Bab_2_tinjauan_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_5_Kesimpulan_dan_saran.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_3_Metodologi_Penelitian.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
bab_4_pembahasan.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |