Laju Pertumbuhan dan Deferensial Leukosit Ikan Bandeng (Chanos Chanos) pada Tambak Polikultur dengan Komoditas Berbeda di Gunung Anyar Surabaya

Zaenab, Aqillah (2015) Laju Pertumbuhan dan Deferensial Leukosit Ikan Bandeng (Chanos Chanos) pada Tambak Polikultur dengan Komoditas Berbeda di Gunung Anyar Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan bandeng termasuk ikan ekonomis penting yang umumnya dibudidayakan di air payau. Pembudidayaan ikan dapat dilakukan secara polikultur yaitu pembudidayaan ikan lebih dari satu jenis secara terpadu. Gunung Anyar merupakan salah satu daerah tambak budidaya yang terdapat di Kota Surabaya, dengan hasil utamanya ialah ikan bandeng dan hasil sampingannya ialah udang windu dan rumput laut. Perbedaan satu komunitas akan mempengaruhi kualitas air, dan tingkat stres ikan yang selanjutnya berakibat jumlah dan deferensial leukosit ikan dan pertumbuhan ikan. Jumlah dan deferensial leukosit dapat memberikan informasi tingkat stres suatu organisme budidaya dan menggambarkan kesehatan ikan, begitu juga dengan laju pertumbuhan yang dapat memberikan informasi keberasilan produksi ikan suatu budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deferensial leukosit dan laju pertumbuhan ikan bandeng di tambak polikultur dua komoditas (udang windu dan ikan bandeng) dan tiga komoditas (udang windu, ikan bandeng dan rumput laut). Penelitian ini dilaksanakan di tambak Gunung Anyar Surabaya, untuk analisa total dan deferensial leukosit dilakukan di laboratorium penyakit Pengamatan deferensial leukosit dilakukan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, sedangkan analisis pertumbuhan dan kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan Fakultas Perikan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Pada penelitian ini terdapat dua stasiun, stasiun 1 adalah tambak polikultur 2 komoditas yaitu ikan bandeng dan udang windu, sedangkan stasiun 2 adalah tambak polikultur 3 komoditas yaitu ikan bandeng, udang windu dan rumput laut. Pengambilan sampel untuk pertumbuhan ikan bandeng dan kualitas air dilakukan 2 kali ulangan, selama 1 bulan. Sedangkan pengambilan sampel deferensial leukosit ikan bandeng dilakukan 1 kali dengan 3 kali pengulangan saat pengamatan. Pada masing-masing tambak sampel ikan bandeng untuk laju pertumbuhan diambil sebanyak 30 ekor. Kualitas air yang diamati meliputi suhu, pH, DO, kecerahan, salinitas, ammonia, nitrat, fosfat dan kelimpahan fitoplankton. Deferensial leukosit yang diamati adalah jumlah neutrofil, limfosit dan monosit. Hasil pengukuran laju pertumbuhan spesifik pada tambak polikultur 2 komoditas adalah 0.462% dan pada tambak polikultur 3 komoditas yaitu 0.757%, dari analisa statistiik Uji-t yang dilakukan, laju pertumbuhan spesifik pada tambak polikultur 2 komoditas dan tambak polikultur 3 komoditas sangat berbeda nyata. Jumlah leukosit pada tambak polikulur 2 yaitu 39750 ± 10104.8 sel/mm3, sedangkan pada tambak polikultur 3 komoditas 22866.67 ± 5442.043 sel/mm3, dari analisis statistik menggunakan Uji-t pada selang kepercayaan 95%, diperoleh hasil bahwa jumlah rataan ulangan pada masing-masing tambak berbeda nyata. Persentase neutrofil pada tambak polikultur 2 komoditas yaitu 22 ± 13.073 %, sedangkan pada tambak polikultur 3 komoditas yaitu 18.667 ± 5. 507 %. Persentase limfosit pada tambak polikultur 2 komoditas yaitu 60.33 ± 8.386 %, sedangkan pada tambak polikultur 3 komoditas yaitu 61 ± 1.732 %. Persentase monosit pada tambak polikultur 2 komoditas yaitu 20.333 ± 4.723%, sedangkan pada tambak polikultur 3 komoditas yaitu 17.667 ± 10.016%. Berdasarkan Uji-t pada deferensial leukosit pada selang kepercayaan 95%, diperoleh hasil bahwa deferensial leukosit tidak berbedanyata antara tambak polikultur 2 komoditas dan tambak polikultur 3 komoditas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit dan deferensial leukosit ikan bandeng menunjukkan bahwa ikan bandeng pada masing-masing tambak masih dalam batas normal atau sehat, tetapi nilai dari total dan presentase leukosit lebih baik pada tambak polikultur 3 komoditas daripada pada tambak polikultur 2 komoditas. Laju pertumbuhan pada tambak polikultur 3 komoditas yaitu 0.757 % lebih tinggi daripada laju pertumbuhan pada tambak polikultur 2 komoditas yaitu 0.462 %. Hal ini karena amonia polikultur 3 komoditas lebih mendekati kisaran optimal untuk kehidupan dan pertumbuhan ikan bandeng daripada tambak polikultur 2 komoditas. Saran yang dapat diberikan adalah dari dua jenis polikultur yang diteliti, untuk membudidayakan ikan bandeng, sebaiknya digunakan metode budidaya polikultur dengan 3 komoditas yaitu ikan bandeng, udang windu dan rumput laut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/135/051503918
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 26 Jun 2015 09:40
Last Modified: 19 Oct 2021 06:57
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133964
[thumbnail of BAB_5.pdf]
Preview
Text
BAB_5.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_4.pdf]
Preview
Text
BAB_4.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB_1.pdf]
Preview
Text
BAB_1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of daftar_isi.pdf]
Preview
Text
daftar_isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_2.pdf]
Preview
Text
BAB_2.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_3.pdf]
Preview
Text
BAB_3.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item