SatyawanDH, Bobby (2015) Pengaruh penambahan konsentrasi tepung ikan gabus (Ophiocephalus striatus) yang berbeda terhadap sifat kimia dan organoleptik toppoki. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Toppoki adalah makanan Korea yang biasa dijual disepanjang jalan di Korea, dikenal juga dengan nama tteok jjim. Bahan atau adonan dasar Toppoki adalah tepung beras, yang direbus kemudian di giling hingga menjadi adonan glutinous, baru dibentuk berbagai rupa. Produk yang beredar saat ini kaya akan karbohidrat tetapi rendah protein, serat dan lain-lain. Kebanyakan produk yang beredar di pasaran memiliki kandungan protein yang rendah, yaitu berkisar 4,78%. Hal itu disebabkan karena bahan dasar pembuatannya menggunakan tepung beras. Dimana tepung beras banyak mengandung karbohidrat. Pertimbangan pemanfaatan tepung ikan gabus dalam pembuatan toppoki sebagai jajanan khas Korea karena ikan gabus mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 25,2%. Ikan gabus juga mengandung albumin yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya seperti ikan lele, ikan gurami, ikan nila, ikan mas dan sebagainya. Selama ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengembangan pembuatan toppoki dengan penambahan tepung ikan gabus untuk meningkatkan nilai gizi toppoki itu sendiri. Penelitian Skripsi ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014, di Laboratorium Nutrisi dan Biokimia Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan di Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan gabus terhadap sifat kimia, kadar albumin dan organoleptik toppoki, serta memperoleh konsentrasi tepung ikan gabus yang optimal sehingga menghasilkan toppoki dengan kualitas paling baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi tepung ikan gabus yang berbeda (20%, 25%, 30%, 35% dan 40%). Sedangkan variabel terikatnya adalah kadar albumin, kadar lemak, kadar protein, kadar air, kadar abu, kadar karbohidrat dan nilai organoleptik (rasa, bau, warna dan tekstur) dari toppoki ikan gabus. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Untuk menentukan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo. Perlakuan penambahan tepung ikan gabus yang berbeda memberi pengaruh yang beda nyata terhadap kadar albumin, protein, lemak, air, abu, dan karbohidrat. Sedangakan pada uji organoleptik memberikan pengaruh yang tidak beda nyata terhadap aroma, rasa, warna, dan tekstur. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis kimia dan organoleptik toppoki ikan gabus yang terbaik pada perlakuan C. dengan nilai proksimat kadar albumin sebesar 2.05%, kadar protein sebesar 7.39%, kadar lemak sebesar 2.26%, kadar abu sebesar 1.24%, kadar air sebesar 46.61%, kadar karbohidrat sebesar 42,50%. Sedangkan untuk nilai organoleptiknya yaitu parameter aroma sebesar 4.35, parameter rasa sebesar 4.59, parameter warna sebesar 4.39, dan parameter tekstur sebesar 4.1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/108/051502848 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Apr 2015 10:50 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133933 |
Preview |
Text
LAPORAN_SKRIPSI.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |