Yuniari, ShintaHiflina (2015) Densitas Dan Intensitas Metallothionein yang Terekspresi pada Lambung Tiram (Crasostrea cuculata) di Pantai Prenduan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perairan yang mengandung logam berat diduga akan mempengaruhi densitas dan intensitas pada Crasostrea cucullata yang ekspresi metallothioneinnya di teliti pada lambung yang berfungsi sebagai alat pencernaan serta dapat dijadikan sebagai biomarker melalui teknik imunohistokimia. Untuk mengetahui densitas dan intensitas metallothionein pada lambung tiram Crasostrea cucullata dan untuk mengetahui hubungan antara kadar logam berat, panjang tiram dan densitas serta intensitas metallothionein, sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan November 2014 di pantai Prenduan , Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pengambilan tiram dilakukan pada 3 stasiun dan masing-masing stasiun terdiri dari 3 plot menggunakan random sampling dengan jarak 100 meter dari titik sebelumnya secara horizontal di sepanjang pinggiran pantai. Stasiun I bertempat di kolam labuh I terletak di daerah mangrove yang dekat dengan tempat pembuangan tinja manusia, Stasiun II terletak sekitar pemukiman dan bagian pelabuhan yang digunakan sebagai berlabuhnya kapal-kapal nelayan penduduk sedangkan Stasiun III terletak di areal yang disekitar atas perairannya terdapat kandang peternakan ayam. Prosedur penelitian menggunakan metode immunohistokimia yaitu pengamatan densitas dan intensitas metallothionein pada lambung tiram dilakukan di Laboratorium FAAL Fakultas KEdokteran Universitas Brawijaya Malang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa nilai densitas metallothionein pada stasiun I berkisar antara 6,74 x 10-3 MT/µm2 – 17,43 x 10-3 MT/µm2, stasiun II berkisar antara 9,38 x 10-3 MT/µm2 – 19,72 x 10-3 MT/µm2 dan stasiun III berkisar antara 5,16 x 10-3 MT/µm2 – 22,73 x 10-3 MT/µm2 . Hasil densitas metallothionein sesuai dengan respon lambung tiram terhadap penyerapan logam berat yang menunjukkan kadar logam berat dalam lambung pada stasiun II lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun I dan stasiun III. Intensitas metallothionein yang tertinggi ditemukan pada stasiun II yang merupakan daerah sekitar pemukiman dan bagian pelabuhan yang digunakan sebagai berlabuhnya kapal-kapal nelayan penduduk. Intensitas metallothionein pada stasiun I berkisar antara 3057 pixel – 19176 pixel, stasiun II berkisar antara 7101 pixel – 59935 pixel dan pada stasiun III berkisar antara 3754 pixel – 19633 pixel. Intensitas warna Metallothionein berbeda-beda pada setiap stasiun tergantung pada tingkat penyerapan logam berat oleh tubuh tiram. Hasil analisis kualitas air pada perairan pantai Prenduan masih berada dalam kisaran hidup tiram yaitu suhu didapat 34˚C - 35˚C, pH 9, Oksigen terlarut 6,1 – 8,7 mg/l, salinitas 30 ppt dan TOM 25,28 – 50,56 mg/l. Hasil analisis logam berat pada lambung tiram menunjukkan bahwa lambung tiram telah tercemar logam berat Pb, Cd dan Hg karena sudah melewati ambang batas normal. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukan semakin tinggi kandungan logam berat pada lambung tiram dan semakin panjang tiram maka semakin tinggi densitas dan intensitas metallothionein. Peningkatan densitas dan intensitas sesuai dengan kenaikan konsentrasi logam berat dan besarnya ukuran tiram. Sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi keilmuan tentang pencemaran logam berat di perairan
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2015/101/051502804 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 15 Apr 2015 13:35 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133926 |
Preview |
Text
SKRIPSI_ALL.pdf Download (7MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |