Widyantoko, DwiYogaAlif (2015) Pengaruh Upaya Penangkapan (Effort), Suhu Permukaan Laut Dan Sebaran Klorofil-A Terhadap Hasil Tangkapan Per Alat Tangkap (CpUE) Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Selat Madura Paparan Pulau Madura. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Selat Madura merupakan salah satu selat yang terletak di Propinsi Jawa Timur. Menurut Muhsonim dan Nuraini (2006), kondisi perairan Selat Madura yang overfishing tidak diperkuat dengan data sampai seberapa besar kondisi tersebut untuk setiap jenis perikanan tangkap. Hal ini diketahui belakangan (informasi lebih lambat), sehingga konsekuensinya pola manajemen alternatif sangat sulit untuk diterapkan. Sebagai contoh pola manajemen effort (pembatasan alat) mengalami kendala, pengadaan tenaga kerja dan perahu (kapal penangkap) sudah terlanjur disana. Nelayan tidak menunjukkan respons yang sensitif terhadap keberadaan sumberdaya ikan tersebut. Penurunan hasil tangkap per alat tangkap / Catch per Unit Effort (CpUE) tidak segera diikuti dengan pencarian alternatif lain yang lebih menguntungkan nelayan. Informasi daerah penangkapan sangatlah penting agar efisiensi dan efektifitas penangkapan dapat ditingkatkan. Informasi daerah penangkapan dapat diperoleh melalui parameter oseanografi. Parameter oseanografi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap variabilitas hasil tangkapan ikan, seperti klorofil-a dan suhu permukaan laut. Fitoplankton yang berada pada lapisan cahaya (fotik) mengandung klorofil-a yang berguna untuk fotosintesis. Klorofil-a mampu menyerap cahaya biru dan hijau, sehingga keberadaan fitoplankton dapat dideteksi berdasarkan kemampuan klorofil-a tersebut. Plankton, baik fitoplankton maupun zooplankton mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Parameter oseanografi ini dapat direkam dan diintrepretasi melalui Foto Citra (penginderaan jauh). (adnan 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2014 di Selat Madura, paparan Madura yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui variasi suhu permukaan laut dan sebaran klorofil-a di perairan selat Madura khususnya bagian paparan Pulau Madura. Mengetahui variasi alat tangkap di perairan selat Madura khususnya bagian paparan Pulau Madura. Mengetahui hubungan suhu, klorofil-a dan upaya penangkapan terhadap produksi di perairan selat Madura khususnya bagian paparan Pulau Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan keadaan dilapang dengan cara melakukan wawancara langsung ke tempat penelitian yang dituangkan dalam bentuk kalimat dengan tujuan agar pembaca dapat lebih memahami secara spesifik maksud dan tujuan dari peneliti. Kemudian data yang diperoleh dinalisis menurut standarisasi alat tangkap, regresi sederhana, dan regresi berganda. Dari hasil Penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan yang di dapatkan yaitu sebagai berikut: Variasai suhu permukaan laut selatan Kabupaten Bangkalan bervariasi antara 28,140C pada tahun 2005 hingga 29,230C pada tahun 2009. Sedangkan variasai suhu permukaan laut selatan kabupaten Sampang bervariasai antara 27,820C pada tahun 2007 hingga 290C pada tahun 2009, sedangkan variasi suhu permukaan laut selatan Kabupaten Pamekasan bervariasai antara 27,940C pada tahun 2007 hingga 29,130C pada tahun 2009. Sedangkan variasi suhu permukaan laut selatan kabupaten Sumenep bervariasai antara 28,070C pada tahun 2007 hingga 29,10C pada tahun 2009 2.Sebaran Klorofil-a perairan selatan Kabupaten Bangkalan antara 0,89 mg/m3 pada tahun 2009 hingga 2,61 mg/m3 pada tahun 2010. Sedangkan sebaran clorofil-a pada Kabupaten Sampang antara 0,48 mg/m3 pada tahun 2007 hingga 1,10 mg/m3 pada tahun 2010. Sedangkan sebaran Clorofil-a pada perairan selatan Kabupaten Pamekasan antara 0,41 mg/m3 pada tahun 2005 hingga 0,73 mg/m3 pada tahun 2011. Sedankan sebaran Cloroil-a perairan sletan Kabupaten Sumenep antara 0,28 mg/m3 pada tahun 2012 dan 2005 hingga 0,38mg/m3 pada tahun 2003. Alat tangkap yang dominan menangkap ikan pelagis kecil di perairan selat Madura paparan Pulau Madura Payang, Pukat cincin, Jaring insang hanyut, jaring insang tetap, bagan tancap dan jaring tiga lapis sedangkan alat tangkap yang paling standart di perairan selatan Pulau Madura adalah alat tangkap pukat cincin., dan. Kabupaten Bangkalan faktor paling mempengaruhi CpUE ikan pelagis kecil adalah Effort, Kabupaten Sampang suhu permukaan laut adalah faktor paling mempengaruhi CpUE, di Kabupaten Pamekasan effort memiliki pengaruh paling besar, sedangkan di Kabupaten Sumenep sebaran Klorofil-a paling mempengaruhi CpUE ikan pelagis kecil
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FPR/2014/469/051500160 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
| Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 15 Jan 2015 11:29 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 02:42 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133799 |
Preview |
Text
7._Kata_Pengantar.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._Ringkasan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Lampiran.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
1._Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |