Retnosari, Lusi (2014) Studi Komparansi Karyotipe Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Kligerman Dan Bloom (1977) Dan Hasegawa (1981). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Setiap makhluk hidup memiliki karakter kromosom yang berbeda-beda karakter kromosom yang ada di setiap individu ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu untuk membedakan satu individu dengan individu lainnya. Setiap spesies memiliki kromosom yang khas dan berbeda dengan spesies lainnya. Kekhasan ini meliputi ukuran, bentuk, dan jumlah dari kromosom yang dimiliki. Penelitian tentang karakteristik kromosom sejauh ini sudah banyak dilakukan oleh para ahli. Salah satu cara untuk mengetahui sifat genetika suatu spesies yaitu dengan analisis kromosom. Informasi kromosom sangat bermanfaat untuk pengungkapan keanekaragam, kekerabatan, dan untuk usaha konservasi suatu spesies. Selain itu di dalam dunia perikanan pengetahuan mengenai kromosom dan kromosom seks sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha budidaya dengan rekayasa genetika seperti penyediaan ikan monoseks, ploidisasi, hibridisasi, atau lainnya. Selain untuk penentuan rekayasa genetika yang diterapkan juga untuk mengidentifikasi hasil rekayasa genetika yang telah diterapkan tersebut. Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies introduksi yang dibudidayakan di Indonesia. Karyotipe atau analisa kromosom merupakan bagian yang sangat penting untuk analisis awal genetika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedikit kromosom berbentuk bulat, berbeda dengan hasil kromosom ikan pelangi yang lengan kromosom terlihat jelas. Sedangkan pada metode Hasegawa (1981); Murofushi dan Deguchi (1983) hasil karyotipe belum terlihat bentuk kromosom yang terlihat bulatan yang ditengahnya seperti bentuk inti sel. Udang memiliki kromosom 2n yang berjumlah 32, yang berarti memiliki 16 pasang kromosom. Faktor yang menyebabkan menumpuknya kromosom pada udang diduga karena metode perendaman menggunakan kolkisin selama 9 jam belum optimal, meskipun pada literatur, waktu pemeliharaan untuk spesies crustasea yang tepat adalah 4 sampai 6 jam. Dan dari dua metode tersebut yang baik digunakan yaitu mengikuti metode karyotipe Hasegawa (1981). Saran untuk penelitian selanjutnya Perlu dilakukan kajian ulang untuk pengoptimalisasian metode karyotipe udang dan perlu dilakukan kultur sel terlebih dahulu agar didapatkan hasil yang lebih baik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/352/051405926 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 03 Oct 2014 09:51 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133673 |
Preview |
Text
Laporan_Skripsi_-_Lusi_Retnosari.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |