Ramdani, Achmad (2014) Analisis Kandungan Logam Berat Pb Pada Air, Sedimen dan Keong Kentrol (Monodonta labio) Terhadap Kegiatan Wisata Pantai di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pulau Merah terletak di muara sungai Tumpang Pitu. Sungai Tumpang Pitu merupakan tempat bermuaranya limbah aktivitas antropik yang melalui DAS Tumpang Pitu. Seiring dengan pemanfaatan perairan pantai sebagai kawasan pariwisata, perlu dilakukan kajian tentang kandungan logam berat terutama bahan tercemar logam berat Pb. Adanya logam berat ini dapat menimbulkan pencemaran di daerah muara sungai Tumpang Pitu dan akan menuju kelaut dimana banyak aktifitas ekowisata terutama mandi di pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas perairan ditinjau dari kandungan logam berat Timbal (Pb) di air, sedimen dan Monodonta labio di pantai pulau Merah untuk kegiatan wisata pantai dan menghubungkan kandungan logam berat Pb yang terdapat pada air, sedimen dan Monodonta labio terhadap parameter fisika dan kimia perairan di muara sungai Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei – 1 Juni 2014 di perairan pantai pulau Merah dan pengujian kandungan logam berat di Laboratorium Kualitas Air Jasa Tirta Malang pada 4-17 Juni 2014. Materi pada penelitian ini terdiri dari konsentrasi logam berat timbal (Pb) di air, sedimen dan keong kentrol (Monodonta labio), serta parameter kualitas perairan yang meliputi : suhu, kecerahan, kedalaman, kecepatan arus, salinitas, pH dan DO yang ada di perairan pantai pulau Merah. Penentuan stasiun dilakukan dengan metode purposive sampling. Parameter kualitas perairan dan konsentrasi logam berat Pb pada air, sedimen, dan keong kentrol di perairan pantai pulau Merah terdiri dari : suhu 29 - 32°C, Kedalaman 0,8 – 1 m, kecerahan 27,9 – 105,3 cm, kecepatan arus 0,03 – 0,42 m/s; Salinitas 27,3 – 32,6 ppt, pH 6,53 – 7,36 , DO 4,7 mg/L – 8,80 mg/L. Konsentrasi pB di air 0,005 – 0,017 mg/L, Pb di sedimen 0,004 mg/L – 0,021 mg/L, Pb di keong kentrol 0,003 mg/L – 0,004 mg/L. Untuk kegiatan ekowisata perairan pantai pulau Merah yang cocok untuk kegiatan ekowisata merupakan stasiun 3, 4 dan 5 yang memiliki kandungan logam berat timbal di bawah baku mutu Wisata Bahari. Kandungan logam berat Pb stasiun 4 dan 5 : tt(tidak terdedeksi) di bawah <0,0024 mg/L. Sedangkan pada stasiun 1 dan 2 di atas baku mutu air untuk ekowisata yaitu melebihi 0,005 mg/L logam Pb. Stasiun 1 dan 2 tidak cocok untuk kegiatan ekowisata bahari. Kondisi Keong kentrol (Monodonta labio) diduga tidak terkontaminasi atau tercemar logam timbal dalam jumlah yang besar, sehingga masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Pemantauan sumber polusi yang lebih jelas agar mengetahui limbah yang paling mendominasi di wilayah penelitian.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/267/051405676 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 30 Sep 2014 15:35 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 06:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133579 |
Preview |
Text
SKRIPSI.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |