Maulida, Diah Nur (2014) Pengaruh Limbah Cair Tahu Terhadap Kandungan Fikosianin Mikroalga Spirulina Platensissebagai Kandidat Zat Antioksidan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Radikal bebas adalah atom atau molekul yang akan bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron. Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung koroner, katarak, penuaan dini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas tersebut. Salah satu antioksidan alami terdapat pada mikroalga. Phycocyanin pada Spirulina platensis mempunyai kandungan yang cukup signifikan sebagai antioksidan. Dalam pertumbuhannya, S.platensismemerlukan unsur hara. Jenis pupuk yang biasanya digunakan untuk meningkatkan unsur hara pada media kultur S.platensisadalah jenis PA (Pro Analisis) seperti pupuk Walne. Mahalnya harga pupuk jenis PA menjadi dasar pencarian pupuk alternatif pada kultur S. platensisyaitu dengan memanfaatkan limbah cair tahu. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk limbah cair tahu terhadap kepadatan, kandungan phycocyanin dan aktivitas antioksidan dari mikroalga S.platensis. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Februari - Maret 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor dan 3 perlakuan dengan menggunakan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dosis limbah cair tahu yang berbeda, yaitu : 4ml/L, 5ml/L dan 6ml/L. Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan kepadatan sel, kandungan phycocyanin dan aktivitas antioksidan dengan uji DPPH serta pengamatan kualitas air meliputi parameter fisika yaitu suhu, parameter kimia yaitu salinitas,pH, kandungan oksigen terlarut (DO), nitrat dan phosfat. Analisa kualitas air parameter fisika, kimia, dan biologi selama kultur mikroalga dilakukan pengambilan data setiap hari selama waktu kultur mikroalga yaitu 6 hari. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, dimana Kultur mikroalga dilakukan di Laboratorium Workshop, analisa kandungan phycocyanin dan uji aktivitas antioksidan dilakukan di laboratorium Hidrobiologi dan analisa kualitas air dilakukan di Laboratorium Ilmu-Ilmu Perairan. Perhitungan kepadatan sel S.platensis tertinggi terjadi pada perlakuan A1 (dosis limbah cair tahu 4ml/L) yaitu sebesar 2.285.767 sel/ml. Kemudian diikuti oleh perlakuan A2 (dosis limbah cair tahu 5ml/L) sebesar 1.561.277 sel/ml; perlakuan K (tanpa pemberian limbah cair tahu) sebesar 735.358 sel/ml dan perlakuan A3 (dosis limbah cair tahu 6ml/L) sebesar 720.868 sel/ml. Pengamatan kualitas air pada perlakuan Kontrol didapat hasil yaitu : suhu 25,33 - 300C, pH 9,13 – 9,33, salinitas 25-27 ppt, DO 6,30 – 6,95 mg/l. Nitrat dan phosfat awal diketahui berturut-turut adalah 1,12 mg/l dan 0,008 mg/l. Sementara nitrat akhir 1,54 mg/l dan phosfat akhir 0,397 mg/l. Pengamatan kualitas air pada perlakuan A1 (4ml/L) didapat hasil yaitu : suhu 25,63 - 300C, pH 9,08 – 9,35, salinitas 25-27 ppt, DO 6,37 – 6,89 mg/l. Nitrat dan phosfat awal diketahui berturut-turut adalah 1,94 mg/l dan 0,015 mg/l. Sementara nitrat akhir 1,26 mg/l dan phosfat akhir 0,348 mg/l. Pengamatan kualitas air pada perlakuan A2 (5ml/L) didapat hasil yaitu : suhu 25,67 - 300C, pH 9,06 – 9,38, salinitas 25-27 ppt, DO 6,25 – 6,83 mg/l. Nitrat dan phosfat awal diketahui berturut-turut adalah 3,27 mg/l dan 0,018 mg/l. Sementara nitrat akhir 1,77 mg/l dan phosfat akhir 0,973 mg/l. Pengamatan kualitas air pada perlakuan A3 (6ml/L) didapat hasil yaitu : suhu 26,03 - 300C, pH 9,10 – 9,37, salinitas 25-27ppt, DO 6,30 – 6,85 mg/l. Nitrat dan phosfat awal diketahui berturut-turut adalah 3,77 mg/l dan 0,019 mg/l. Sementara nitrat akhir 1,80 mg/l dan phosfat akhir 0,825 mg/l. Perhitungan kandungan phycocyanin, diketahui perlakuan A2 memiliki kandungan tertinggi yaitu 0,15mg/ml lalu diikuti perlakuan A1 yaitu 0,11 mg/ml, dan perlakuan Kontrol serta perlakuan A3 dengan kandungan phycocyanin 0,08 mg/ml. Sementara aktivitas antioksidan tertinggi, dilihat dari nilai IC 50 terendah yaitu pada perlakuan A2 dengan nilai IC 50 yaitu 3,19 µg/ml, lalu diikuti perlakuan A1, A3 dan Kontrol dengan nilai IC 50 berturut-turut yaitu 3,85 µg/ml, 4,38 µg/ml dan 5,55 µg/ml. Dari hasil penelitian diketahui bahwa limbah cair tahu dapat meningkatkan kandungan fikosianin melalui penyerapan nitrat oleh S.platensis. Perlakuan A1 dengan dosis limbah 4ml/L merupakan dosis terbaik untuk pertumbuhan mikroalga S.platensis. Sementara perlakuan A2 merupakan dosis terbaik untuk kandungan phycocyanin dan aktivitas antioksidan. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang hubungan waktu pemanenan terhadap kandungan fikosianin, sehingga dapat dihasilkan kandungan fikosianin yang lebih optimal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2014/152/051403659 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 08 Jul 2014 11:10 |
Last Modified: | 24 Dec 2021 03:48 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133450 |
Preview |
Text
Skripsi_Diah_Nur_M_105080100111021.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |