Bioassessmen” Anak-anak Sungai Menggunakan Makroinvertebrata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur.

Hidayat, MRosidy (2014) Bioassessmen” Anak-anak Sungai Menggunakan Makroinvertebrata di Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sungai Tahura, Dompyang dan Kungkung merupakan anak-anak sungai Brantas hulu yang bersumber di Desa Sumberbrantas, Tulungrejo dan Punten, Kecamatan Bumiaji. Daerah Aliran Sungai Tahura, Dompyang dan Kungkung terdapat beberapa aktivitas manusia seperti pertanian, peternakan, mandi cuci kakus (MCK) yang menghasilkan limbah yang akan mencemari aliran sungai sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas air sungai tersebut. Penurunan kualitas air tersebut mempengaruhi komunitas makroinvertebrata sehingga makroinvertebrata dapat digunakan sebagai indikator biologis untuk mengetahui kesehatan perairan tersebut. Waktu penelitian pada bulan Agustus sampai Desember 2013. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui komposisi dan untuk mengetahui kesehatan pada anak-anak sungai di Kecamatan Bumiaji. Kegunaan dari penelitian ini ialah memberikan informasi keilmuan mengenai kesehata anakanak sungai di Kecamatan Bumiaji serta dapat berguna untuk materi perkuliahan biomonitoring di ekosistem sungai, serta dapat dijadikan bahan rujukan bagi pemerintah setempat untuk pengelolaan sungai secara terpadu. Metode pengambilan sampel makroinvertebrata menggunakan teknik “kicking” sepanjang 10 m di daerah substrat keras menggunakan jaring tangan dengan ukuran mata jaring 500 μm. Analisis data menggunakan modifikasi indeks “Biological Monitoring Working Party” (BMWP) dilanjutkan perhitungan “Average Score Per Taxon” (ASPT). Lokasi pengambilan sampel terdiri dari 14 stasiun. Stasiun 1 sampai 3 terletak di Kelurahan Sumberbrantas, stasiun 4 sampai 8 terletak di Kelurahan Tulungrejo dan stasiun 9 sampai 14 terletak di Kelurahan Punten. Semua Kelurahan ini terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Parameter lingkungan yang diukur meiputi nir air yaitu kecepatan arus dan tipe substrat, faktor kualitas air yang terdiri dari faktor fisika yaitu suhu air dan faktor kimia yaitu derajat keasaman “Puissance of the Hydrogen” (pH), oksigen terlarut “Dissolved Oxygen” (DO), total bahan organik “Total Organic Matter” (TOM), amonia dan kesadahan. Hasil identifikasi makroinvertebrata diperoleh hasil bahwa taksa yang ditemukan berjumlah 35 taksa, yang merupakan anggota dari 11 ordo (Trichoptera, Ephemeroptera, Diptera, Decopoda, Pulmonata, Tricladida, Prosobranchiata, Coleoptera, Lepidoptera, Hemiptera, Odonata) dan 7 Class (Insecta, Crustacea, Gastropoda, Turbellaria, Oligochaeta, Hirudinea, Bivalvia). Taksa terendah yang diperoleh pada penelitian ini terdapat di stasiun 5 yang terletak di Desa Tulungrejo yaitu berjumlah 8 taksa dan taksa tertinggi terdapat pada stasiun 14 terletak di Desa Punten berjumlah 17 taksa. Individu yang sedikit ditemukan yaitu berjumlah 1 ind/5m2 antara lain Chironominae dengan KR 0,3 % pada stasiun 1 terletak di Desa Sumberbrantas, Tipulidae dengan KR 0,3 % pada stasiun 5 terletak di Desa Tulungrejo, Chironomidae (p) dengan KR 0,06 % pada stasiun 9 Terletak di Desa Punten setelah hutan primer dan 0,22 pada stasiun 12 Terletak di Desa Punten tepatnya pada hutan bambu, Lumbriculidae dengan KR 0,11 % dengan stasiun 11 terletak di Desa Punten setelah daerah pertanian dan Psychodidae dengan KR 0,11 % pada stasiun 13 terletak di Desa Punten setelah daerah peternakan sapi. Individu yng banyak ditemukan ialah Baetidae dengan jumlah 1.208 ind/5m2 dengan KR 82,4 % pada stasiun 9 terletak di Desa Punten setelah hutan primer. Menurut Barus (2002), setiap taksa dari mekroinvertebrata mempunyai toleransi yang berbeda terhadap perubahan faktor lingkungan. Ada jenis makroinvertebrata tertentu yang toleran terhadap perubahan faktor lingkungan yang besar, sementara jenis yang lain sangat sensitif. Taksa Chironomidae dan Tubificidae adalah taksa yang mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang tercemar berat. Hasil analisis modifikasi BMWP dan perhitungan ASPT diperoleh hasil antara 2,5 – 5,3. Hasil ini menggambarkan kondisi perairan pada anak-anak sungai di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu adalah perairan kotor sampai bersih. Stasiun 1 sampai stasiun 8 yang terletak di Desa Sumberbrantas dan Desa Tulungrejo, stasiun 13 terletak di Desa Punten setelah peternakan sapi dan stasiun 14 di Desa Punten tepatnya pada daerah perumahan, diperoleh nilai ASPT 2,5 – 3,38 menggambarkan kondisi stasiun ini kotor. Stasiun 12 terletak di Desa Punten merupakan stasiun dengan nilai 4, yang berarti kondisi perairan pada stasiun ini cukup bersih. Stasiun dengan nilai ASPT tertinggi selama penelitian ini adalah stasiun 9 terletak di Desa Punten setelah hutan primer dan stasiun 10 di Desa Punten tepatnya daerah pertanian yaitu 5,09 sampai 5,3 yang berarti perairan pada stasiun ini bersih, tetapi fakta di lapangan dilihat dari tata guna lahan serta makroinvertebrata yang ditemukan nilai ini tidak sesuai sehingga indeks BMWP tidak cocok untuk digunakan di daerah Sungai Kungkung. Parameter lingkungan pada anak-anak sungai di Kecamatan Bumiaji ialah kecepatan arus berkisar antara 0,106 – 0,477, Substrat antara batu besar sampai pasir, suhu berkisar 18,6 – 27,3, pH 7, DO berkisar 4,6 – 6,39 mg/l, TOM

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/128/051403363
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Jun 2014 14:07
Last Modified: 20 Jun 2014 14:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133423
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item