Pengaruh Pemaparan Laserpunktur Pada Titik Reproduksi Terhadap Perkembangan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Patin Siam Jantan(Pangasius hypophthalmus)

Handayani, AdeErma (2014) Pengaruh Pemaparan Laserpunktur Pada Titik Reproduksi Terhadap Perkembangan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Patin Siam Jantan(Pangasius hypophthalmus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) mempunyai nilai ekonomis untuk dibudidayakan. Berkembangnya usaha budidaya ikan Patin Siam saat ini mengakibatkan naiknya permintaan jumlah benih yang bermutu serta tersedia setiap saat. Masalah yang dihadapi dalam penyediaan benih ikan Patin Siam adalah siklus reproduksinya yang masih bersifat musiman serta kecilnya persentase calon induk jantan yang matang gonad di luar musim. Waktu kematangan gonad ikan Patin Siam jantan yang lama yaitu 2-3 tahun menyebabkan ketersediaan stok induk jantan sulit diproduksi dalam jumlah besar secara terus menerus sehingga perlu dicari alternatif pemecahannya. Teknologi laserpunktur merupakan biostimulasi yang dapat mempercepat kematangan gonad ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan gonad ikan Patin Siam jantan yang terpapar laserpunktur dengan frekuensi pemaparan yang berbeda dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Anatomi Histologi Mikros Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan November 2013 sampai dengan Februari 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan berupa pemaparan laserpunktur pada titik reproduksi dengan frekuensi 1 minggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali, 1 kali pemaparan di awal penelitian sebagai kontrol positif serta tanpa pemaparan laserpunktur sebagai kontrol negatif. Penelitian ini dilakukan selama 6 minggu. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan histolgi gonad, sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air media pemeliharaan ikan Patin Siam jantan yang meliputi suhu, pH dan oksigen terlarut (DO). Analisis data dilakukan dengan analisis keragaman atau uji F.Apabila nilai F berbeda nyata atau berbeda sangat nyata maka untuk membandingkan nilai antar perlakuan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil).Untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan hasil yang dipengaruhi digunakan analisa regresi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ikan Patin Siam jantan yang mencapai TKG tertinggi adalah yang diberi perlakuan laserpunktur dengan frekuensi pemaparan 1 minggu sekali, gonad ikan sudah mencapai TKG IV yang berarti sudah siap dipijahkan. Kemudian diikuti oleh frekuensi pemaparan 2 minggu sekali, 3 minggu sekali dan kontrol positif (perlakuan laserpunktur di awal penelitian) sedangkan pada perlakuan kontrol negatif (tanpa perlakuan laserpunktur) gonad ikan masih mencapai TKG II. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG) ikan menunjukkan bahwa rata-rata nilai IKG tertinggi terletak pada perlakuan laserpunktur dengan frekuensi pemaparan 1 minggu sekali dengan nilai IKG 4,97%, diikuti oleh frekuensi pemaparan 2 minggu sekali dengan nilai IKG 4,17%, frekuensi pemaparan 3 minggu sekali dengan nilai IKG 3,76%, perlakuan laserpunktur di awal penelitian dengan nilai IKG 2,73% dan terendah pada perlakuan tanpa dipapar laserpunktur dengan nilai IKG 0,92%. Perhitungan sidik ragam yang dilakukan menunjukkan bahwa laserpunktur dengan frekuensi pemaparan yang berbeda memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap tingkat kematangan gonad ikan Patin Siam jantan (Pangasius hypophthalmus), yang berarti hipotesa (H1) diterima. Kualitas air selama penelitian masih dalam batas optimal untuk kehidupan ikan Patin Siam yaitu suhu berkisar antara 25-26,3 oC , pH berkisar antara 6,9 - 7,7 dan oksigen terlarut berkisar antara 5,8 - 7,1 mg/l. Disimpulkan bahwa pemaparan laserpunktur dapat mempercepat proses pematangan gonad ikan Patin Siam jantan (Pangasius hypophthalmus) dalam waktu 6 minggu ikan Patin Siam jantan yang dipapari laserpunktur dengan frekuensi pemaparan 1 minggu sekali mencapai TKG IV. Jika dibandingkan dengan frekuensi pemaparan 2 minggu sekali, 3 minggu sekali dan diberi perlakuan laserpunktur di awal penelitian mencapai TKG III, maupun kontrol negatif (tanpa perlakuan laserpunktur) mencapai TKG II. Disarankan untuk menggunakan soft laser Helium Neon (He-Ne) sebagai alternatif pematangan gonad selain pemakaian hormon, ada penelitian lebih lanjut tentang dampak laserpunktur terhadap proses spermatogenesis, pemaparan laserpunktur kepada spesies ikan lainnya, penelitian lebih lanjut tentang penggunaan laserpunktur dengan arah silang di 2/3 bagian ventral tubuh (governoer vessel) ikan Patin Siam jantan, penelitianlebih lanjut tentang penggunaan laserpunktur dengan daya dan panjang gelombang yang berbeda dan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan laserpunktur dengan frekuensi pemaparan yang berbeda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/122/051403263
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 18 Jun 2014 09:39
Last Modified: 18 Jun 2014 09:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133417
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item