Curahan Waktu dan Produktivitas Kerja Pembenih Ikan Lele (Clarias gariepinus) di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

Budiati, Elsa (2013) Curahan Waktu dan Produktivitas Kerja Pembenih Ikan Lele (Clarias gariepinus) di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Pare Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah perikanan budidaya dimana komoditas yang dijadikan pembenihan yaitu Ikan lele (Clarias gariepinus). Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian pada sub sektor perikanan darat. Kondisinya tidak jauh berbeda dengan pembenih-pembenih ikan lele pada umumnya, dimana kelompok petani merupakan kelompok yang tertinggal kesejahteraannya. Berangkat dari uraian tersebut Sehingga kami merasa perlu untuk meneliti tentang “ Curahan Waktu dan Produktivitas Kerja Pembenih Ikan Lele (Clarias gariepinus) di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur”. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mempelajari curahan waktu kerja pembenih serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, Mengetahui pekerjaan lain yang dimiliki pembenih ikan lele di bidang perikanan maupun non perikanan, Mengetahui besarnya pendapatan yang diterima pembenih ikan lele, Mengetahui produktivitas kerja pembenih dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian mengenai Curahan Waktu dan Produktivitas Pembenihan Ikan Lele (Clarias gariepinus) ini dilaksanakan di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Februari sampai dengan 16 Februari 2013.. Obyek penelitiannya ialah para pemilik usaha pembenihan ikan lele. Adapun jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dimana proses pengumpulannya dengan cara wawancara dan obervasi langsung. Dengan metode pengambilan sampel secara purposive sampling. Berdasarkan jumlah Unit Pembenihan Rakyat di Kabupaten Kediri, populasi yang digambarkan untuk penelitian ini sebanyak 168 pembenih di Kecamatan Pare. Dan sampel yang dijadikan key informan sebanyak 38 pembenih ikan lele. Untuk analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Rata-rata waktu kerja pembenih yang banyak dikerjakan untuk kegiatan pembenihan yaitu 8 jam kerja. Dan pembenih yang memiliki jam kerja pembenihan sebesar 7 jam, 9 jam, 10 jam dan 11 jam kerja itu sedikit. Pembenih responden mencurahkan waktunya selain melakukan aktivitas pembenihan adalah bertani. Tanaman yang mereka tanam mayoritas dari masyarakat di Kecamatan Pare adalah padi, sedangkan sebagian yang lain menanam jagung, ketela, dan singkong. Dari hasil analisis data nilai K-S adalah 0,511 dan signifikan pada 0,957. Hal ini berarti bahwa distribusi data normal terpenuhi karena signifikansi K-S lebih besar dari selang kepercayaan 95% (α = 0,05). nilai Tolerance untuk semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian > 0,10 dan nilai VIF < 10. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian bebas dari multikolinearitas. Dari hasil analisis data diketahui bahwa scatterplot penyebaran nilai-nilai residual tidak membentuk pola tertentu sehingga asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Berdasarkan hasil analisis data, Nilai DW sebesar 1,509. Dari hasil perhitungan regresi berganda dihasilkan nilai 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 berarti tidak dapat disimpulkan. Dari hasil analisis didapat nilai Adjusted R Square (R2), didapat nilai 0,519. Hal ini berarti variabel-variabel independen (bebas) secara bersama-sama mempengaruhi curahan waktu kerja pembenih ikan lele sebesar 51,9 % sedangkan sisanya 48,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model. Dari hasil analisis di dapatkan nilai F hitung sebesar 8,488 sedangkan F tabel dengan signifikansi 0,000 maka diperoleh nilai F tabel sebesar 5,88. Nilai F tabel < F hitung. Sehingga terbukti bahwa variabel independen (bebas) diterima, yaitu variabel pengalaman, umur pembenih, pendapatan pembenih, tingkat pendidikan dan jumlah kolam induk secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata terhadap curahan waktu pembenih ikan lele. Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai t hitung dari pengalaman yaitu sebesar 2,322. Sedangkan t tabel dengan nilai signifikansi 0,027 diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 2,026 karena t hitung lebih besar (>) t tabel maka variabel pengalaman (X1) signifikan.Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai t hitung dari umur yaitu sebesar -1,507. Dengan nilai signifikansi 0,142 maka variabel umur (X2) tidak signifikan.Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai t hitung pendapatan pembenih sebesar 4,526. Sedangkan t tabel dengan nilai signifikansi 0,000 diperoleh nilai t tabel yaitu sebesar 3,326.karena t hitung lebih besar (>) t tabel maka variabel pendapatan (X3) signifikan. Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai t hitung pendidikan sebesar 0,861. Dengan nilai signifikansi 0,395, maka variabel pendidikan (X4) tidak signifikan. Berdasarkan pengujian statistik (uji t) diperoleh nilai t hitung jumlah kolam induk sebesar 0,776. Dengan nilai signifikansi 0,443, maka variabel jumlah kolam induk (X5) tidak signifikan. Hasil untuk pendapatan dari kegiatan pembenihan antara Rp.17.000.000,- per tahun sampai dengan Rp.123.000.000,- per tahun. Pendapatan pembenihan terbagi menjadi musim kemarau dan musim penghujan, dimana pendapatan dihasilkan dari besar rupiah dari penjualan benih ikan lele dan banyaknya benih yang diproduksi setiap kali panen. Dari pendapatan yang dihasilkan dari pembenihan sudah dikurangi biaya pakan, biaya perawatan kolam, serta lain-lain seperti obat, vitamin dan gaji pekerja (bila mempunyai pekerja) setiap bulannya. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari sektor pertanian yaitu Rp. 1.000.000,-/tahun (untuk jenis tanaman Ketela dan singkong) dan Rp. 16.000.000,00 - Rp. 36.000.000,00/tahun (untuk tanaman Padi, jagung dan cabai). Disini ada yang mempunyai pendapatan non-perikanan sebesar Rp. 0,- (9 responden) hal ini menunjukkan bahwa 9 responden tersebut tidak memiliki pekerjaan lain diluar pembenihan. Produktivitas pembenih yang paling banyak yaitu sebesar > Rp. 104.000 per hari dengan jumlah responden 13 orang,dan produktivitas pembenih yang paling sedikit yaitu <Rp. 60.000 per hari dengan jumlah responden 3 orang. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pembenih yaitu sikap mental, pendidikan, pengalaman kerja, tingkat pendapatan pembenih dan teknologi. Implikasi usaha pembenihan ikan lele yaitu aspek permodalan, peran pengepul/tengkulak, penjual pakan lele, curahan waktu kerja pembenih, kontribusi pendapatan, produktivitas kerja pembenih.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/68/051305581
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 17 Jul 2013 09:38
Last Modified: 17 Jul 2013 09:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133359
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item