Perbandingan Konstruksi Pancing Ulur (Hand Line) di PPN Prigi Kabupaten Trenggalek dengan PPP Pondok Dadap Kabupaten Malang Selatan

Arrakhman, Ridha (2013) Perbandingan Konstruksi Pancing Ulur (Hand Line) di PPN Prigi Kabupaten Trenggalek dengan PPP Pondok Dadap Kabupaten Malang Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tahun 2008 jumlah hasil perikanan tangkap laut JATIM mencapai 314.463,40 ton. Tidak semua kabupaten/kota di JATIM memproduksi penangkapan ikan laut. Dari 38 kabupaten/kota, hanya terdapat 22 kabupaten/kota yang produksi, karena lokasinya memiliki wilayah perairan laut. Dari jumlah hasil penangkapan ikan pada 2008 tersebut, Kabupaten Trenggalek menempati urutan kelima sebanyak 25.428,90 ton, sedangkan Kabupaten Lamongan merupakan penyumbang terbesar dengan hasil tangkapan 49.933,90 ton. Sementara beberapa kabupaten/kota yang memproduksi hasil tangkap laut di atas 20.000 ton pada 2008, antara lain Kota Probolinggo mencapai 39.468,60 ton, Sumenep 30.059,30 ton, Banyuwangi 29.693,40 ton, Bangkalan 23.319,80 ton, dan Gresik 20.353,20 ton. Pancing ulur (hand line) adalah pancing yang digunakan oleh nelayan, dengan konstruksi pancing terdiri dari tali pancing (line), mata pancing (hook), dan pemberat. Namun ada juga yang mengatakan pancing ini dengan sebutan “pancing labuh”, “pancing ulur” (drop line). Pengoperasian pancing ini dapat dilakukan di berbagai bentuk perairan baik di perairan berkarang maupun di daerah rumpon. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan konstruksi pancing ulur (hand line) serta mengetahui komposisi jenis ikan yang tertangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondok Dadap. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-evaluatif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi, kuisioner dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dari study literatur dan dokumen instansi terkait. Faktor-faktor yang di uji seperti panjang tali utama, panjang tali pegangan, panjang kedalaman tali, nomer mata pancing, jumlah mata pancing, jumlah kili-kili, pemberat, panjang kawat penghubung, dan panjang umpan. Dari hasil uji statistik terdapat perbedaan pada panjang tali utama, nomer mata pancing, panjang kawat penghubung, panjang umpan. Berdasarkan rancangan standarisasi yang ada kedalaman tali yang digunakan 4.500 PA mono nomer 100, memiliki 21 tali cabang dengan 150 PA mono Æ 0,80, antar cabang berjarak 200 dan terdapat 1 mata pancing nomer 15 di setiap cabangnya. Memiliki 1 jumlah kili-kili dengan jenis barrel swivel, pemberat dengan berat 500 gram, dan umpan buatan berupa bulu-bulu tali rafia. Dan komposisi jenis ikan tertinggi di PPN Prigi adalah tongkol krai 12.949.739 kg (31,66%) dan layang deles 19.542.593 kg (47,79%), dan yang terendah ditempati layur 287.950 kg (0,70%). Sedangkan di daerah PPP Pondok Dadap produksi tertinggi ditempati jenis ikan tongkol 1.413.937 kg (25,92%) dan layang 1.331.001 kg (24,40%). Posisi terendah yaitu jenis ikan selengseng dengan 1.151 kg (0,02%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/43/051304473
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 11 Jun 2013 09:34
Last Modified: 11 Jun 2013 09:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133334
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item