Evaluasi Kelayakan Tambak Tradisional Ditinjau Dari Segi Biofisik Di Desa Ritunggal Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan

Hasanah, Indra (2013) Evaluasi Kelayakan Tambak Tradisional Ditinjau Dari Segi Biofisik Di Desa Ritunggal Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Air merupakan sumber daya yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, sehingga sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam, dan sebagainya), dan parameter bologi (keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya). Desa tritunggal Kecamatan Babat merupakan salah satu wilayah di Kab. Lamongan dengan kondisi lingkungan berupa tanah tambak yang sebagian besar dimanfaatkan untuk budidaya oleh masyarakat sekitar, dalam menyokong pendapatan daerah melalui kegiatan perikanan. Sumber air tambak tradisional kec. Babat sebagian mendapat masukan air dari sungai terusan bengawan solo dan sungai – sungai tadah hujan yang tersebar di beberapa desa, termasuk Tritunggal. Tambak tradisional di desa Tritunggal merupakan tambak tradisional yang menggunakan pakan buatan dan juga mengandalkan pakan alami seperti plankton sebagai pakan serta sebagai indikator kondisi kualitas air dan tanah sebagai media hidupnya, sehingga perlu dilakukan pengamatan kualitas air dan tanah sebagai kontrol untuk mengetahui kelayakan tambak pada budidaya ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menjelaskan kondisi biofisik tambak tradisional dilihat dari kualitas air dan kualitas tanah di Desa Tritunggal kec. abat serta menilai kelayakan tambak tradisional berdasarkan keadaan biofisik tambak. Penelitian ini dilakukan di Desa Tritunggal kec.Babat Kabupaten Lamongan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Ilmu Perairan dan Laboratorium Hidrologi Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan dan laboratorium ilmu tanah fakultas pertanian Universitas Brawijaya Malang. Pada bulan April 2012 sampai Mei 2012. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode Deskriptif Menurut Sigarimbun dan Effendi (1985) dalam Pamungkas (2010), metode deskriptif adalah gambaran yang cermat terhadap fenomena yang terjadi. Adapun parameter penelitian yang diukur dalam mengukur kelayakan tambak di desa tritunggal yaitu dengan penentuan kuallitas air, yang terdiri dari pengukuran pH, kecerahan, suhu, DO, CO2, Amonia, Nitrat, Phospat, TOM, dan identifikasi plankton. Kemudian dilakukan juga penentuan kualitas tanah, dengan melakukan pengukuran Tekstur tanah, pH tanah, bahan organik, KTK, potensial redoks, nitrat dan phospat. Hasil analisa kualitas tanah sebagai berikut, tekstur tanah pada tambak 1 berkisar antara 72 – 81%, tambak 2 antara 70 – 80%, tambak 3 berkisar antara 73 – 87%, tambak 4 berkisar antara 70 – 82%. pH tanah mempunyai pada tambak 1 mempunyai nilai 7,1–7,2, tambak 2 mempunyai rata – rata nilai pH 7.1, tambak 3 berkisar antara 7,0–7,1 dan tambak 4 berkisar antara 7,2 – 7,4. Bahan organik tanah pada tambak 1 mempunyai 1,69 – 1,79%, tambak 2 antara 2,41 – 2,51%, tambak 3 berkisar antara 2,17 – 2,27% dan pada tambak 4 berkisar antara 1,71 – 2,65%. Potensial redoks pada tambak 1 mempunyai kisaran 134 – 174 meqv, tambak 2 23 – 160meqv, tambak 3 berkisar antara 179 – 185meqv. Dan tambak 4 berkisar antara 102 – 166meqv. Kapasitas tukar kation tanah (KTK) pada tambak 1 berkisar antara 52,02 – 56,50, tambak 2 mempunyai kisaran 58,23 – 64,08, tambak 3 berkisar antara 60,35 – 65,74 dan tambak 4 berkisar antara 61,46 – 70,09. Nilai nitrat tanah pada tambak 1 berkisar antara 0,24 – 0,50, tambak 2 berkisar antara 0,31 – 0,55%, pada tambak 3 nilai nitrat berkisar antara 0,20–0,25 dan pada tambak 4 berkisar antara 0,18–0,30. Phospat yang didapat pada tambak 1 adalah 0,0015– 0,0024, pada tambak 2 berkisar antara 0,0016–0,0022, tambak 3 berkisar antara 0,0010–0,0014 dan pada tambak 4 berkisar antara 0,0007-0,0012. Hasil Analisis kelayakan tanah tambak berdasarkan nilai Soil Quality Index (SQI),didapatkan hasil sebagai berikut : Tambak Parameter Tanah Nilai SQI Kategori Tambak 1 61,93 Baik Tambak 2 61,30 Baik Tambak 3 57,88 Baik Tambak 4 54,90 Baik Hasil penilaian kelayakan tanah tambak secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi baik, yang berarti kondisi tanah layak untuk lahan budidaya. Tanah dengan kondisi baik atau layak ini lebih muda untuk pengelolaan tanahnya dan hasil produktifitasnya akan baik jika tanah dikelolah dengan baik. Dalam upaya peningkatan produksi tanah tambak dapat dilihat dari parameter yang memenuhi standart bagi pemanfaatan budidaya. Berdasarkan data hasil kondisi tanah yang diperoleh, untuk memperbaikinya maka perlu dilakukan pengolahan tanah yang lebih baik daripada sebelumnya misalnya dengan pembalikan tanah dan pengeringan tanah untuk mengurangi bahan organik tanah yang terlampau banyak. Atau dapat dilakukan peristirahatan penggunaan tambak ± 4 bulan atau 1 periode budidaya agar kondisi tambak tidak mengalami penurunan secara terus menerus. Hasil analisa kualitas air sebagai berikut, kecerahan air pada tambak 1 berkisar antara 21,40 – 30 cm, tambak 2 berkisar antara 21,50 – 30cm, pada tambak 3 berkisar antara 19,50 – 29,50cm, dan pada tambak 4 nilai berkisar antara 19,40 – 29,50cm. Hasil analisa suhu pada tambak 1 berkisar antara 29 – 31oC, pada tambak 2,3 dan 4 mempunyai nilai suhu 32 oC. DO yang didapat pada tambak 1 berkisar antara 6 – 7,7 mg/l, tambak 2 berkisar antara 6,5 – 7,76 mg/l, tambak 3 berkisar antara 6,2 – 7,1 mg/l, tambak 4 berkisar antara 5,7 – 6,6 mg/l. Nilai pH pada tambak 1 berkisar antara 8,6 – 9, pada tambak 2 berkisar antara 8,5 – 10, tambak 3 berkisar antara 8 – 8,2 dan tambak 4 berkisar antara 8 – 8,4. Hasil analisa nitrat pada tambak 1 berkisar antara 0,984 – 5,16 mg/l, pada tambak 2 berkisar antara 0,584 – 7,052 mg/l tambak 3 berkisar antara 0,541 – 2,279 mg/l,dan pada tambak 4 antara 0,606 – 4,558 mg/l. Nilai phospat pada tambak 1 berkisar antara iii 0,078 – 0,124 mg/l, pada tambak 2 berkisar antara 0,120 – 0,170 mg/l, pada tambak 3 berkisar antara 0,032 – 0,173 mg/l, tambak 4 berkisar antara 0,096 – 0,264 mg/l. Nilai amonia pada tambak 1 berkisar antara 0,08 – 0,74 mg/l, tambak 2 berkisar antara 0,12 – 0,73 mg/l, tambak 3 berkisar antara 0,09 – 0,13 mg/l, tambak 4 berkisar antara 0,08 – 0,38 mg/l. Nilai TOM pada tambak 1 berkisar antara 7,70 – 22,12 mg/l, tambak 2 berkisar antara 4 – 18,96 mg/l, tambak 3 berkisar antara 4,42 – 9 mg/l, tambak 4 berkisar antara 5,05 – 7,58 mg/l. Hasil analisa WQI (water Quality Index ) dalam mengetahui kuallitas air didapatkan hasil seabagai berikut : Tambak Parameter Nilai WQI Kategori Tambak 1 61,93 Baik Tambak 2 61,30 Baik Tambak 3 57,88 Baik Tambak 4 54,90 Baik Hasil penelitian kualitas air secara keseluruhan dapat dinyatakan dalam kondisi baik, yang berarti kondisi tanah dapat dilakukan pengelolaan kualitas air yang lebih baik sehingga dapat mendapatkan hasil yang maksimal / produktifitasnya tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/37/051304463
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 10 Jun 2013 14:06
Last Modified: 10 Jun 2013 14:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133327
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item