Islamy, RAdharyan (2014) Deteksi Keberadaan White Spot Sindrome Virus (Wssv) Pada Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Dengan Metode Pcr Serta Prevalensinya Di Perairan Tambak Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar Belakang Penelitian Ini Adalah Di Kabupaten Yang Menjadi Salah Satu Penghasil Udang Vaname Di Jawa Timur Yaitu Kabupaten Lamongan Akhir-Akhir Ini Produksi Udang Vanamenya Mengalami Penurunan Dan Dilaporkan Terjadinya Kematian Missal Yang Diduga Disebabkan Oleh Serangan Virus White Spot Syndrome Virus (Wssv). Rumusan Masalah Pada Penelitian Ini Yaitu Berdasarkan Pengamatan Di Lapang Dan Informasi Dari Beberapa Pemilik Tambak Udang Vaname Di Kabupaten Lamongan Telah Terjadi Beberapa Kasus Kematian Massal Yang Disebabkan Oleh White Spote Syndrome Virus (Wssv). Berdasarkan Informasi Tersebut Perlu Adanya Upaya Untuk Mendeteksi Keberadaan Virus Secara Dini Dengan Melihat Expresi Dna Udang Vaname Menggunakan Metode Pcr Sehingga Penanganan Dapat Dilakukan Dengan Cepat Sebelum Terjadi Kematian Massal. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mendeteksi Dan Menganalisa Keberadaan Virus Wssv Pada Udang Vaname ( Litopenaeus Vannamei ), Mengetahui Prevalensi Virus Tersebut Di Perairan Tambak Di Kabupaten Lamongan Serta Mengetahui Bagaimana Kualitas Air Pada Tambak Yang Digunakan. Sampel Udang Dan Sampel Air Diambil Di Perairan Tambak Udang Vaname ( Litopenaeus Vannamei ) Dengan Sistem Intensif Dan Semi Intensif Yang Terletak Di Kabupaten Lamongan, Analisa Dna Udang Vaname Dilaksanakan Di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (Lsih) Lantai 2 Universitas Brawijaya Malang. Dan Analisa Kualitas Air Dilakukan Di Laboratorium Kimia Fakultas Mipa Universitas Brawijaya Malang. Penelitian Ini Dilakukan Pada Bulan April Hingga Agustus 2013. Materi Pada Penelitian Ini Adalah Sampel Udang Vaname Yang Diambil Dari Tambak Intensif Dan Semi-Intensif Kabupaten Lamongan Yang Memiliki Sejarah Serangan Penyekit Wssv Secara Berulang Dan Terjadi Kematian Pada Udang Serta Sampel Air Yang Akan Diukur Kualitasnya Terdiri Dari Faktor Fisika Meliputi Suhu Serta Faktor Kimia Yang Meliputi Do, Ph , Salinitas, Nitrit (No2), Nitrat (No3), Fosfat (Po4), Amoniak (Nh3), H2s, Alkalinitas ,Tom, Tss, Pb. Penelitian Ini Menggunakan Metode Diskriptif Eksploratif. Pengambilan Sampel Udang Dan Kualitas Air Pada Masing Masing Tambak Intensif Dan Semiintensif Dilakukan 1 Minggu Sekali Selama 3 Minggu. Penentuan Tambak Dan Titik Pengambilan Sampel Pada Tambak Ditentukan Secara Acak. Pengamatan Morfologi Udang Setiap Minggunya Diambil Sampel Sebanyak 45 Ekor Pada Tambak Intensif Dan 30 Ekor Pada Tambak Semi-Intensif Yang Kemudian Dikelompokkan Menjadi 3 Kelompok Berdasarkan Ciri Morfologinya. Pada Masing Masing Ciri Diambil Masing Masing 1 Ekor Untuk Dilakukan Uji Pcr Dengan Menggunakan Primer Specific Wssv Yaitu Icp11. Hasil Wawancara Dan Observasi Dari Penelitian Ini Yaitu Tambak Intensif Dan Tambak Semi-Intensif Pada Penelitian Ini Berlokasi Agak Jauh Dari Pantai Namun Dekat Dengan Sungai. Tambak Semi-Intensif Memiliki Konstruksi Sebagian Dinding Berupa Sak Yang Diberi Pasir Dan Sebagian Lagi Tanah. Luas Tambak 1.250 M2. Sumber Air Dari Tambak Ini Adalah Air Sungai Yang Terletak Beberapa Meter Dari Tambak. Benurnya Didatangkan Dari Situbondo Sebanyak 150.000 Ekor. Padat Tebar Di Tambak Sebesar 120 Ekor/M2. Jumlah Kincir Sebanyak 2 Buah. Tambak Intensif Ini Memiliki Konstruksi Dinding Dan Dasar Tambak Berupa Beton Dengan Luas Tambak 4.250 M2. Benurnya Didatangkan Dari Situbondo Dengan Ukuran Benur Pl9 Sebanyak 700.000 Ekor. Padat Tebar Sebesar 166 Ekor/M2. Jumlah Kincir Yang Terdapat Pada Tambak Sebanyak 17 Buah. Nilai Paramete Kualitas Air Yang Didapat Selama Penelitian Pada Semi- Intensif Dan Tambak Intensif Berturut-Turut Adalah Suhu 28oc Dan 31oc. Do 3.39 Ppm Dan 5,24 Ppm. Derajat Keasaman (Ph) 8,14 Dan 6.945. Salinitas 12 Ppm Dan 10,5 Ppm. Nitrit 0,06 Ppm Dan 0,14 Ppm. Nitrat 1,29 Ppm Dan 1,22 Ppm. Fosfat 0.74 Ppm Dan 0.95 Ppm. Amoniak 1.67 Ppm Dan 1.15 Ppm. H2s 1,64 Ppm Dan 1,875 Ppm. Alkalinitas 188.11 Ppm Dan 198.445 Ppm. Tom (Total Bahan Organik) 15.37 Ppm Dan 13.76 Ppm. Tss 33.22 Ppm Dan 41.28 Ppm. Pb 0.36 Ppm Dan 0.155 Ppm. Pada Tambak Semi-Intensif Dan Tambak Intensif Di Kabupaten Lamongan Selama Penelitian Terdapat 3 Ciri Morfologi Yaitu Ciri 1 : Berada Di Dasar, Aktif Berenang Dan Warna Tubuh Bening. Ciri 2 : Tidak Terdapat Bintik Putih, Menurunnya Aktifitas Berenang, Berenang Tidak Terarah Dan Berenang Pada Satu Titik Saja. Ciri 3 : Terdapat Bintik Putih, Warna Tubuh Tidak Bening. Berdasarkan Uji Kualitatif Konsentrasi Dna Dari Masing-Masing Sampel Berbeda Yaitu Berkisar Antara 48,0 Ng/Ul – 211,32 Ng/Ul Dan Kemurnian Dna Berkisar Antara 1,96 – 2,09. Berdasarkan Hasil Pengamatan Pengujian Dengan Menggunakan Metode Pcr ( Polymerase Chain Reaction ) Terhadap Sampel Udang Vaname Dari Tambak Semi-Intensif Dan Tambak Intensif Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Tidak Terdapat Amplifikasi Primer Icp 11 Yang Menandakan Adanya Infeksi Virus Wssv. Pada Udang Yang Memiliki Ciri-Ciri Morfologi Mirip Terkena Virus Wssv, Ternyata Dari Uji Dna Tidak Terdeteksi Virus Wssv. Ini Diduga Ada Pengaruh Virus Atau Fenomena Lain Yang Menyerupai Ciriciri Morfologi Udang Terindikasi Terjangkit Wssv Seperti Penumpukan Kalsium Pada Lapisan Kutikula Udang Dan Gejala Virus Imnv. Berdasarkan Perhitungan Prevalensi Kemungkinan Untuk Terjadinya Infeksi Virus Wssv Kembali Adalah 0%. Dari Hasil Penelitian Ini Dapat Disimpulkan Bahwa Kualitas Air Pada Tambak Semi-Intensif Yaitu Ph, H2s, Tom, Tss, Dan Pb Memenuhi Standar Baku Mutu Namun Kadar Do, Suhu, Salinitas, Nitrit (No2), Nitrat (No3), Fosfat (Po4), Amoniak (Nh3) Dan Alkalinitas Melebihi Dari Standar Baku Mutu Air Tambak Untuk Budidaya Udang Vaname. Kualitas Air Pada Tambak Intensif Yaitu Do, Suhu, H2s, Tom, Tss, Dan Pb Memenuhi Standar Baku Mutu Namun Kadar Ph, Salinitas, Nitrit (No2), Nitrat (No3), Fosfat (Po4), Amoniak (Nh3) Dan Alkalinitas Tidak Memenuhi Standar Baku Mutu Air Tambak Untuk Budidaya Udang Vaname. Berda sarkan Morfologinya, Terdapat 3 Kelompok Udang Berasarkan Ciri Morfologi Pada Sampel Udang Yang Di Dapat Yaitu Ciri 1, Ciri 2, Dan Ciri 3. Ketiga Kelompok Morfologi Yang Ditemukan Saat Penelitian Tersebut Sama-Sama Tidak Terinfeksi Oleh White Spot Syndrome Virus (Wssv) Yang Terbukti Dari Tidak Adanya Amplifikasi Virus Wssv Pada Hasil Pcr Yang Menggunakan Primer Spesifik Wssv Yaitu Icp11 . Berdasarkan Hasil Perhitungan Prevalensi Terjadinya Virus, Kemungkinan Untuk Terjadinya Kembali Infeksi Virus Wssv Adalah 0%. Saran Yang Dapat Diberikan Adalah Perlu Adanya Penelitian Lebih Lanjut Mengenai Penyebab Terjadinya Kematian Massal Pada Tambak Budidaya Udang Di Kabupaten Lamongan. Kepada Pihak Pengelola Tambak, Hendaknya Melakukan Perbaikan Kualitas Air Dan Menjaganya Agar Sesuai D
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2013/274/051400214 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 20 Jan 2014 14:45 |
Last Modified: | 20 Jan 2014 14:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133284 |
Actions (login required)
View Item |