Tingkah Laku Pemijahan, Pembenihan Dan Pembesaran Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis)

Putri, DwiIvandaLailatul (2013) Tingkah Laku Pemijahan, Pembenihan Dan Pembesaran Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan kerapu tikus merupakan ikan yang digermari masyarakat dan tergolong ikan yang mahal. Banyak para stakeholder, pengusaha maupun orang awam yang ingin membudidayakan ikan kerapu tikus. Akan tetapi dari sekian banyak pengusaha budidaya kerapu, tidak banyak yang memahami tentang tingkah laku ikan kerapu. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian tentang tingkah laku ikan kerapu tikus yang nantinya akan bermanfaat bagi stakeholder Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkah laku ikan kerapu tikus secara keseluruhan yang meliputi pemijahan, pembenihan, dan pembesaran di BBAP Situbondo. Metode tingkah laku ikan yang diamati yaitu pemijahan, pembenihan, dan pembesaran. Analisa yang digunakan analisa komparatif yaitu membandingkan antara hasil pengamatan dengan literatur Penelitian ini dilaksanakan di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo pada tanggal 16 April – 29 Mei 2012. Ikan kerapu tikus termasuk dalam ikan yang hermaprodit protogini yang akan mengalami perubahan kelamin dari betina ke jantan. Perubahan tersebut terjadi setelah berukuran di atas 2,5 pada saat ikan betina berumur diatas 2-2,5 tahun. Jumlah induk sebanyak 49 ekor dengan perbandingan jantan dan betina 1:2. Ciri-ciri ikan kerapu tikus yang matang gonad pada induk betina perutnya terlihat buncit, warna tubuhnya cerah dan pergerakannya lambat. Sedangkan untuk induk kerapu tikus jantan pergerakannya lebih agresif daripada induk betina. Induk kerapu tikus yang akan melakukan pemijahan memiliki berat berkisar 1,5 kg untuk betina dan 2,5 kg untuk jantan dengan suhu 29°C. Pemijahan ikan kerapu terjadi pada bulan gelap (antara tanggal 25-5) antara pukul 22.00-02.00 WIB. Telur yang dihasilkan berkisar 100.000 – 300.000. Telur akan menetas setelah 18-20 jam pada suhu 29°C - 31°C dengan tingkat penetasan 80% dan survival rate 5 %. Pada pengamatan tahap larva faktor lingkungan yang dibutuhkan yaitu : suhu yang sesuai 29° C, dengan pH 7 , salinitas 32 , dan nilai amoniak < 0,01 ppm. Pemberian pakan pada larva D2-D7 berupa minyak cumi. D3-D40 berupa Klorela. D15-D35 = Artemia D15-D45 = Rotifera, D15 – panen = Pakan buatan , D 40 – panen = Rebon. Pada pengamatan tingkah laku ikan kerapu tikus di karamba jaring apung (KJA) ikan yang dipelihara mulai ukuran 10 cm-12 cm. Ikan biasa berada pada dasar jaring atau kolam dan pergerakannya hanya mengelilingi kolam. Pemberian pakan dilakukan satu kali sehari sampai ikan kenyang. Ikan makan dengan menyergap pakannya. Dihabtiat aslinya, ikan kerapu akan mangsanya mendekat dengan penyamaran kamuflase yang tepat. Membutuhkan waktu sekitar 15 bulan sampai ikan panen. Ikan kerapu jantan memiliki berat diatas 3 kg. Faktor lingkungan yang dibutuhkan yaitu suhu 29 – 31⁰C dengan salinitas 33 ppt. Areal yang dipilih untuk penempatan KJA bebas dari bahan pencemaran. Bahan pencemaran dapat berasal dari limbah rumah tangga, seperti deterjen, limbah pertanian seperti peptisida, ataupun limbah pabrik seperti buangan sisa-sisa logam. Selain itu, perairan harus tenang dan tidak menganggu alur pelayaran.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/22/051304433
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 11 Jun 2013 09:23
Last Modified: 11 Jun 2013 09:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133228
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item