Studi Pendugaan Nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan, Jawa Timur

GunawanYogiNur (2013) Studi Pendugaan Nilai Maximum Sustainable Yield (MSY) dan Tingkat Kematangan Gonad Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diantara jenis ikan yang ada di Indonesia, kakap merah (Lutjanus sp) merupakan komoditas perikanan yang diperdagangkan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi, baik dalam keadaan segar atau olahan. Ketersediaan komoditas ikan tersebut sangat diharapkan agar tidak mengganggu pendapatan masyarakat dari sektor ini. Dengan demikian perlu diketahui hasil tangkapan berdasarkan data 5 tahun terakhir untuk menentukan status ikan kakap merah terutama di perairan Brondong, untuk pengelolaan agar hasil tangkapan tetap terjaga kelestariannya dan tidak melampaui tingkat MSY. Tujuan dari penelitian ini yaitu : Menduga tingkat eksploitasi ikan kakap merah dan Mengetahui jumlah tangkapan yang diperbolehkan berdasarkan estimasi dari nilai MSY. Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan mengolah data sekunder. Data catch dan effort ikan kakap merah (Lutjanus sp) dari tahun 2007 - 2011 yang ditangkap dengan alat tangkap dogol dan rawai. Hasil tangkapan ikan kakap merah dengan menggunakan alat tangkap Dogol tertinggi diperoleh pada tahun 2007 yaitu sebesar 1.337.500 ton/tahun dengan effort sebesar 13.455 trip. Hasil tangkapan terendah diperoleh tahun 2011 sebesar 179.250 ton/tahun dengan effort 5.960 trip. Ikan kakap merah yang tertangkap dengan alat tangkap rawai, tertinggi diperoleh pada tahun 2007 sebesar 171.833 ton/tahun dengan effort sebesar 13.46 trip. Hasil tangkapan terendah diperoleh tahun 2011 sebesar 118.000 ton dengan effort sebesar 5.960 trip. Berdasarkan data hasil penangkapan tersebut maka alat tangkap Dogol lebih banyak digunakan dari pada Rawai. Panjang total ikan kakap merah jantan yang tertangkap rata-rata 36,836 cm dengan berat rata-rata 831,364 gr. Panjang total ikan betina rata-rata 40,714 cm dan berat rata-rata ikan betina 1026,682 gr.Jika dilihat dari ukuran ikan yang tertangkap, maka ikan kakap merah dari brondong sudah saatnya untuk di tangkap karena ikan kakap merah pertama kali matang gonad pada ukuran 32-37 cm. Tingkat kematangan gonad ikan yang tertangkap berada pada tingkat I dan II baik pada ikan jantan maupun pada ikan betina. Dengan demikian diperlukan kehati-hatian dalam menangkap ikan kakap merah di wilayah brondong agar komoditas ini dapat lestari. Ekploitasi sumberdaya perikanan laut di PPN Brondong Lamongan sebaiknya tidak melebihi upaya penangkapan optimum dan potensi maksimum lestari (MSY) untuk alat tangkap Dogol sebesar 12,0011 ton/tahun sedangkan MSY untuk alat tangkap Rawai sebesar 130,6249 ton/tahun. Rekomendasi untuk manajemen sumberdaya perikanan di PPN Brondong Lamongan pada alat tangkap dogol dan rawai mengalami tingkat pemanfaatan yang sangat berlebihan (depleted) sehingga sistem pengelolaan perikanan tangkap harus mengurangi alat tangkap yang beroperasi. Perlu adanya suatu sistem manajemen data base perikanan yang tepat dan akurat untuk pengelolaan perikanan laut yang berkesinambungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/178/051307940
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 03 Oct 2013 08:47
Last Modified: 21 Oct 2021 04:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133185
[thumbnail of LAPOARN_SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
LAPOARN_SKRIPSI.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item