Handayani, Oktavia (2013) Efektivitas Penerapan Sistem Monitoring, Controlling, And Surveillance (Mcs) Dalam Penekanan Tingkat Illegal Fishing (Studi Kasus Di Psdkp Kementerian Kelautan Dan Perikanan Jakarta Dan Di Psdkp Bron. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Illegal Unreported Unregulated (IUU) merupakan pelanggaran yang sering dijumpai di perairan laut. Pelanggaran ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga terjadi diseluruh Negara yang memiliki wilayah perairan. Indonesia menjadi salah satu Negara yang dirugikan, dengan keanekaragaman biota laut menjadikan Indonesia sebagai target utama illegal fishing. Pemerintah dalam upaya menekan tingkat illegal fishing akhirnya membentuk suatu badan yang fokus pada penanggulangan illegal fishing sebagai program utama dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban serta merupakan suatu cara penanggulangan kriminalitas Pada tahun 2005 dibentuklah Ditjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DPSDKP) yang mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Sejalan dengan fungsinya tersebut PSDKP telah mengembangkan konsep pengawasan yang dikenal dengan system Monitoring, Controling, and Surveillance (MCS) yang diharapkan dapat menekan dan memperkecil jumlah pelanggaran yang terjadi di wilayah laut Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala dan penyelesaian masalah dalam menanggulangi illegal fishing di perairan Indonesia dan khususnya di perairan Brondong, Lamongan dan efektivitas kinerja sistem MCS bagi penekanan tingkat illegal fishing di perairan Indonesia pada umumnya dan khususnya di perairan Brondong, Lamongan. Penelitian ini dilaksanakan di PSDKP, KKP Jakarta dan PSDKP Brondong, Lamongan. Penelitian yang meliputi penyusunan proposal, pengumpulan data, dan penyusunan laporan telah dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 – Februari 2013 dengan menggunakan pendekatan penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif, analisis evaluatif dan analisis development (pengembangan). Menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Responden yang dijadikan sebagai narasumber dalam penelitian ini berjumlah 53 pegawai PSDKP Pusat (Jakarta) dan 11 PSDKP daerah (Brondong, Lamongan). Sumber data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan kuesioner. Kendala yang ada secara umum (di perairan Indonesia) adalah masih rendahnya penegakan hukum dan lemahnya penerapan sistem MCS di Indonesia terutama terkait dengan lemahnya koordinasi antar lembaga. Pengembangan sistem MCS dapat dilakukan dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan daerah serta dukungan yang besar dari internasional. Kendala yang ada di PSDKP Brondong, Lamongan dibagi menjadi dua kategori yaitu permasalahan administratif dan permasalahan teknis. Permasalahan administratif diselesaikan dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini. Sedangkan permasalahan teknis diselesaikan dengan mengadakan pemeriksaan dan operasi pengawasan kapal ikan dengan cara penegakan hukum juga sosialisai dan pembinaan tentang perlunya kelengkapan dokumen dikapal. Secara umum (di perairan Indonesia) sistem MCS ini sudah berjalan efektif sesuai dengan fungsinya yaitu mencegah illegal fishing tetapi masih perlu banyak dilakukan evaluasi agar kinerjanya bisa optimal. Sedangkan secara khusus (di perairan Brondong, Lamongan) sistem MCS ini belum bekerja secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari masih kurang tersedianya infrastruktur penunjang sistem MCS dan rendahnya kesadaran nelayan akan pentingnya dokumen perijinan. Pemerintah juga bisa lebih fokus meningkatkan kinerja komponen yang terletak pada kuadran I dan II dari hasil perhitungan kuisioner analisis IPA. Untuk hasil kuisioner pada pegawai PSDKP Jakarta untuk perairan Indonesia komponen yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan kinerjanya adalah POKMASWAS, Pemeriksaan Dokumen, Pemeriksaan Kapal, VMS, Kapal Patroli, dan Inspeksi Laut. Sedangkan hasil kuisioner pada pegawai PSDKP Brondong, Lamongan untuk perairan Brondong komponen yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan kinerjanya adalah POKMASWAS, Pengawasan Hasil Tangkapan, Pemeriksaan Dokumen, Pemeriksaan Kapal, Inspeksi Laut dan speedboat.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2013/170/051307932 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 10 Oct 2013 10:50 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133177 |
Preview |
Text
Skripsi_Oktavia_H_0810820016.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |