Fitoplankton Sebagai “Bioassasment” Kondisi Tambak Podorukun Desa Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Faradian, Feny (2013) Fitoplankton Sebagai “Bioassasment” Kondisi Tambak Podorukun Desa Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tambak Podorukun merupakan tambak tradisional yang membudidayakan ikan bandeng (Chanos chanos), udang windu (Penaeus monodon) dan udang vannamei (Penaeus vannamei). Sumber airnya berasal dari sungai Podorukun yang mengandung nutrien berlebih yang berasal dari limbah industri dan rumah tangga. Penggunaan fitoplankton sebagai “bioassasment” karena fitoplankton merupakan organisme yang dapat digunakan untuk menentukan eutrofikasi perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan fitoplankton dan mengetahui kondisi Tambak Podorukun dengan menggunakan “bioassasment”. Penelitian ini dilakukan di Tambak Podorukun Desa Raci Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan Jawa Timur pada bulan September 2012. Penelitian kualitas air dan identifikasi fitoplankton dilakukan di Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 5 stasiun yaitu stasiun 1 (Sungai Podorukun), stasiun 2 (lahan bakau),stasiun 3 (tandon), stasiun 4 (tambak bandeng) dan stasiun 5 (tambak udang).Titik pengambilan sampel stasiun 1 sebanyak 1 titik, stasiun 2 sebanyak 1 titik, stasiun 3 sebanyak 9 titik, stasiun 4 dan 5 sebanyak 5 titik. Berdasarkan Hasil penelitian fitoplankton di Tambak Podorukun Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan, ditemukan 22 genus dan 3 divisi yaitu Chlorophyta, Chrysophyta dan Cyanophyta. Fitoplankton dari divisi Chrysophyta ditemukan sebanyak 8 genus.. Divisi tertinggi adalah Chlorophyta sebanyak 10 genus dan terendah adalah divisi Cyanophyta ditemukan sebanyak 4 genus. Jumlah genus tertinggi ditemukan pada stasiun 3 yaitu tandon air sebanyak 17 genus. Jumlah genus terendah ditemukan pada stasiun 4 yaitu tambak bandeng sebanyak 3 genus. Kelimpahan rata-rata fitoplankton berkisar antara 9000-179250 ind/ml. kelimpahan rata-rata terendah dengan jumlah 9000 ind/ml terdapat pada stasiun 1 yaitu Sungai Podorukun dan kelimpahan rata-rata tertinggi dengan jumlah 179250 ind/ml terdapat pada stasiun 2 yaitu lahan bakau. Genus tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan jumlah 17 genus. Genus terendah terdapat pada stasiun 4 dengan jumlah 3 genus. Berdasarkan hasil analisis, klasifikasi Tambak Podorukun terbagi menjadi 6 grup yaitu grup A, grup B, grup C, grup D, grup E dan grup F. Kelompok A terdiri dari pengamatan 6, 7 dan 17. Fitoplankton yang ditemukan dikelompok A terdiri atas Chlorella, Cosmarium, Genicularia, Palmodictyon, Navicula, Nitzchia, Pinularia, Pleurosigma, Synedra dan Trichodesmium. Kelompok B terdiri dari pengamatan 1 dan 11. Fitoplankton yang ditemukan terdiri atas Chlorella, Eucapsis, Genicularia, haematococcus, Ulothrix, Bumilleriopsis, Navicula, Pinularia dan Synedra. Kelompok C terdiri dari pengamatan 2 dan 10. Fitoplankton yang ditemukan terdiri atas Chlorella, Cosmarium, Genicularia, Palmella, Navicula, Nitzchia, Surirella, Synedra, Merismopedia dan Spirulina. vi Kelompok D terdiri dari pengamatan 13 dan 19. Fitoplankton yang ditemukan terdiri atas Genicularia, Ulothrix, Bumilleriopsis dan Nitzchia. Kelompok E terdiri dari pengamatan 3, 5, 9, 15, 16, 18 dan 21. Fitoplankton yang ditemukan terdiri atas Genicularia, Navicula dan Nitzchia. Kelompok F terdiri dari pengamatan 12, 14 dan 20. Fitoplankton yang ditemukan terdiri atas Genicularia, Navicula, nitzchia, Surirella, Synedra dan Spirulina. Pengamatan 4 dan 8 tidak masuk ke dalam enam kelompok tersebut karena fitoplankton yang menyusun kedua pengamatan tersebut berbeda. Pengamatan 4 terdiri dari dua jenis fitoplankton yaitu Genicularia dari divisi Chlorophyta dan Spirulina dari divisi Cyanophyta. Pengamatan 8 terdiri dari 3 jenis fitoplankton yaitu Ankistrodesmus dan Genicularia dari divisi Chlorophyta, serta Bumilleriopsis dari divisi Chrysophyta. Ankistrodesmus merupakan genus yang dapat hidup dalam kondisi perairan dengan kadar nitrat lebih tinggi dari fosfat. Ankistrodesmus merupakan fitoplankton yang termasuk dalam perairan kotor. Nilai rata-rata kualitas air suhu berkisar antara 29-30,90C, kecerahan antara 0-21,1 cm. DO antara 7,97-11,5 mg/l, CO2 antara 0-15,98 mg/l, pH semua stasiun, nitrat nitrogen antara 0,53-1,5 mg/l, ortofosfat antara 0,059-0,162 mg/l dan salinitas 30‰. Perlakuan bakau dan tandon air di tambak ini berguna dalam meningkatkan kualitas air tambak. Tambak Podorukun dalam keadaan mesotrop menuju ke eutrofik jika dilihat dari nilai kualitas air dan kelimpahan fitoplankton. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan pemerintah setempat memberikan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri dan rumah tangga sesuai Perda Nomor 5 tahun 2000 pasal 18 dan 19 agar sungai yang menjadi sumber utama tambak di daerah Podorukun tidak terganggu ekosistemnya. Perlu diadakan perencanaan pengelolaan air tambak secara terpadu agar keanekaragaman fitoplankton di tambak tetap terjaga yang nantinya dapat meningkatkan kembali produksi udang tambak Podorukun

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2013/103/051306577
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 08 Oct 2013 10:15
Last Modified: 21 Oct 2021 03:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133114
[thumbnail of Laporan_Skripsi-Feny_Faradian.pdf]
Preview
Text
Laporan_Skripsi-Feny_Faradian.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item