Pengaruh Komposisi Bahan Penyusun Ransum Yang Berasal Dari Hasil Ikutan Pertanian Terhadap Konsumsi, Kecernaan Dan Pertambahan Bobot Badan Harian Sapi Peranakan Ongole

Wulandari, CitraYunita (2012) Pengaruh Komposisi Bahan Penyusun Ransum Yang Berasal Dari Hasil Ikutan Pertanian Terhadap Konsumsi, Kecernaan Dan Pertambahan Bobot Badan Harian Sapi Peranakan Ongole. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kandang Percobaan Loka Penelitian Sapi Potong Grati yang dimulai pada 2 Mei 2011 sampai dengan 5 Agustus 2011, sedangkan analisis kandungan nutrien pakan dilakukan di Laboratorium Loka Penelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan penyusun ransum yang berasal dari hasil ikutan pertanian terhadap konsumsi, kecernaan dan pertambahan bobot badan harian sapi Peranakan Ongole. Penelitian ini dilakukan secara in vivo dengan metode percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kelompok sapi potong yang dibagi berdasarkan bobot badan. Perlakuan yang diberikan yaitu P1 = 20% Jerami Padi + 80% Konsentrat (36,5% Dedak Padi + 40% Tepung Gaplek + 20% Bkl. Kopra + 1% Garam + 1% Kapur + 1,5% Urea), P2 = 20% Jerami Padi + 80% Konsentrat ( 36,5% Dedak Padi + 40% Tepung Gaplek + 15% Bkl. Kopra + 5% Bkl. Inti Sawit + 1% Garam + 1% Kapur + 1,5% Urea), P3 = 20% Jerami Padi + 80% Konsentrat ( 26,5% Dedak Padi + 50% Tepung Gaplek + 20% Bkl. Kopra + 1% Garam + 1% Kapur + 1,5% Urea), P4 = 10% Jerami Padi + 90% Konsentrat ( 26,5% Dedak Padi + 50% Tepung Gaplek + 15%Bkl. Kopra + 5% Bkl. Inti Sawit + 1% Garam + 1% Kapur + 1,5% Urea). Parameter yang diamati adalah konsumsi, kecernaan, konsumsi BK, BO dan PK tercerna dan PBBH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai konsumsi BK dan BO, kecernaan dan PBBH, kecuali konsumsi protein dan konsumsi protein tercerna. Rataan konsumsi pakan perlakuan P1, P2, P3, dan P4 untuk KBK berkisar 104,22-127,50 (g/KgBB0,75/hr) setara dengan 2,42-2,95 % dari BB, KPK berkisar 9,99-14,20 (g/KgBB0,75/hr) dan KBO berkisar 88,57-106,58 (g/KgBB0,75/hr). Rataan kecernaan pakan perlakuan P1, P2, P3, dan P4 untuk KcBK berkisar 60,91- 67,54 %, KcPK berkisar 69,00-76,98 % dan KcBO berkisar 66,51-73,93 %, sedangkan rataan PBBH perlakuan P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut 0,66±0,19; 0,59±0,28; 0,79±0,18 dan 0,57±0,23 kg dengan rataan konversi pakan semua perlakuan adalah 15,9. Dapat disimpulkan bahwa meskipun ada kecenderungan terdapat hubungan antara kandungan PK pada ransum P3 tinggi dan PBBHnya tinggi, namun untuk parameter yang lain tidak menunjukkan pola serupa. Hal ini disebabkan penggunaan bahan pakan yang berasal dari hasil ikutan pertanian memiliki karakteristik dan keseragaman dalam kualitas pakan. Keseragaman pada kualitas bahan pakan hasil ikutan pertanian ini telah lama diketahui sebagai faktor ketidakstabilan dalam mempengaruhi produktifitas ternak. Disarankan menggunakan bahan pakan hasil ikutan pertanian sebagai pakan terhadap sapi potong dari berbagai umur, hal ini dimaksudkan agar dapat dievaluasi secara lebih akurat pengaruh pakan tersebut terhadap tingkat produktifitas ternak..

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2012/93/051204457
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 14 Dec 2012 10:05
Last Modified: 21 Oct 2021 03:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133103
[thumbnail of SKRIPSI_CITRA_0710510013.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_CITRA_0710510013.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item