Pengaruh Kerapatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Berbeda Pada Limbah Cair Pabrik Gula Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Novaliana, Assetyaningrum (2011) Pengaruh Kerapatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) yang Berbeda Pada Limbah Cair Pabrik Gula Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bahan pencemaran yang masuk ke dalam air dapat dikelompokkan atas limbah organik, logam berat dan minyak. Masing-masing kelompok ini sangat berpengaruh terhadap organisme perairan. Cara pengolahan air limbah secara biologis yaitu dengan menggunakan bioremediasi. Salah satu organisme yang dapat dimanfaatkan untuk proses fitoremediasi adalah eceng gondok ( Eichhornia crassipes ). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kelulushidupan dan pertumbuhan ikan mas ( Cyprinus carpio ) dalam limbah cair pabrik gula dengan kerapatan eceng gondok yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Workshop dan Laboratorium Ilmu-ilmu Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya pada bulan Agustus 2010. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah mengadakan percobaan untuk melihat hasil. Eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil atau hubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen adalah untuk menemukan hubungan sebab akibat antara variable. Analisis yang digunakan adalah dengan Rancangan Acak Lengkap untuk mengetahui kelulushidupan dan pertumbuhan ikan mas dengan kerapatan eceng gondok yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kelulushidupan benih ikan mas pada perlakuan dan kontrol sangat berbeda. Kelulushidupan tertinggi diperoleh pada perlakuan D (kerapatan 100%) yaitu sebesar 80%, untuk kontrol 1 nilai kelulushidupan lebih tinggi dan kontrol 2 nilai kelulushidupannya rendah. Kelulushidupan pada kontrol 1 lebih besar pada perlakuan D dengan kerapatan eceng gondok 100% karena pada kontrol 1 menggunakan air sumur yang rendah bahan organic. Setelah diuji dengan uji keragaman hasilnya berbeda sangat nyata, yang artinya ada pengaruh adanya perlakuan terhadap kelulushidupan benih ikan mas dengan persamaan regresi y = 0,871x – 7,78 dengan nilai regresi R 2 = 0,94. Untuk laju pertumbuhan benih ikan mas, perlakuan D (kerapatan 100%) lebih tinggi nilainya dibanding perlakuan yang lain. Pada kontrol 1 laju pertumbuhannya tinggi dibanding kontrol 2. Laju pertumbuhan pada kontrol 1 lebih tinggi dibanding perlakuan D dengan kerapatan eceng gondok 100% karena pada kontrol 1 menggunakan air sumur. Pertumbuhan benih ikan mas yang baik pada perairan yang tidak mengandung bahan organik. Setelah dilakukan uji keragaman diperoleh hasil berbeda sangat nyata, artinya ada pengaruh untuk laju pertumbuhan dalam perlakuan dengan persamaan regresi y = 0,011x – 0,52 dengan nilai regresi R 2 = 0,96. Pada parameter penunjang, kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH, DO, BOD, TOM, CO 2 , dan nitrat. Untuk nilai suhu, hasilnya kisaran 24 – 27 o C dan itu masih dalam kisaran normal untuk kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan mas. Setelah dilakukan uji keragaman hasilnya tidak berbeda nyata. Untuk uji pH, kisaran pH yang didapat yaitu 7 – 8, hasil itu masih dalam kisaran normal untuk kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan mas. Setelah dilakukan uji keragaman diperoleh hasil tidak berbeda nyata. Sementara itu untuk uji DO, kisaran DO yang didapat adalah 4,6 – 6,1 ppm. Hasil itu masih dalam kisaran normal untuk kelulushidupan dan pertumbuhan benih ikan mas. Setelah dilakukan uji keragaman hasilnya yaitu tidak berbeda nyata. Pengukuran BOD hasilnya yaitu kisaran 287,8 – 305,6 ppm pada perlakuan, untuk kontrol 1 sebesar 99 ppm dan untuk kontrol 2 sebesar 345,1 ppm. Setelah dilakukan uji keragaman hasilnya tidak berbeda nyata. Pada pengukuran TOM, pada perlakuan hasilnya berkisar antara 10,588 - 13,588 mg/l, kontrol 1 sebesar 2,363 mg/l dan kontrol 2 sebesar 13,798 mg/l. Setelah dilakukan uji keragaman hasilnya tidak berbeda nyata. Pengukuran CO 2 pada perlakuan diperoleh hasil kisaran 24,6 – 30,3 mg/l, kontrol 1 sebesar 19,53 mg/l dan untuk kontrol 2 yaitu 31,49 mg/l. Setelah dilakukan uji keragaman hasilnya tidak berbeda nyata. Pengukuran nitrat, pada perlakuan didapat hasil kisaran 0,144 - 0,523 ppm, pada kontrol 1 yaitu 0,0282 ppm dan kontrol 2 yaitu 0,135 ppm. Setelah dilakukan uji keragaman ternyata hasilnya tidak berbeda nyata.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/7/051102013
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 May 2011 10:55
Last Modified: 21 Oct 2021 08:11
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132900
[thumbnail of 051102013.pdf]
Preview
Text
051102013.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item