Zonasi Habitat Perairan Krabyakan berdasarkan Makrofita Air Di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Trisna, EmaAyu (2011) Zonasi Habitat Perairan Krabyakan berdasarkan Makrofita Air Di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aktivitas manusia yang ada di sekitar perairan Krabyakan antara lain pertanian (padi semi organik), pariwisata (kolam pemandian), dan kegiatan rumah tangga (MCK). Adanya sisa pupuk dan sampah dari aktivitas tersebut diduga dapat menambah ketersediaan bahan organik dan anorganik di perairan Krabyakan yang dapat menurunkan kualitas perairan dan memicu terjadinya eutrofikasi. Eutrofikasi dapat menyebabkan penurunan kualitas air karena pertumbuhan tanaman yang berlebihan. Keanekaragaman sumber daya hayati makrofita pun juga akan mengalami penurunan karena jenis makrofita yang sensitif akan digantikan oleh jenis makrofita yang toleran. Zonasi habitat berdasarkan makrofita air yang ada di perairan Krabyakan sehingga dapat dijadikan bahan informasi dan kontribusi dalam penyusunan pengelolaan sumber daya perairan Krabyakan khususnya makrofita air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kepadatan makrofita air di perairan Krabyakan, mengetahui kondisi ekologis makrofita air di perairan Krabyakan, dan mengetahui zonasi habitat perairan Krabyakan menggunakan makrofita air di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilaksanakan mulai Februari sampai Juni 2011. Materi pada penelitian ini terdiri dari komunitas makrofita air serta parameter nir air dan fisika kimia perairan. Parameter nir air yang digunakan terdiri dari kecepatan arus dan substrat; parameter fisika terdiri dari suhu dan kecerahan, sedangkan parameter kimia terdiri dari pH, CO2, nitrat, ortofosfat, nitrogen sedimen, fosfat sedimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode plot 1m2 pada 7 stasiun yang ditentukan berdasarkan tata guna lahan yang ada di sekitar perairan Krabyakan. Jumlah plot pengambilan sampel dari masing-masing stasiun berbeda tergantung luas perairan dan penentuan letak plot tergantung banyaknya komposisi makrofita yang ada di perairan tersebut. Identifikasi jenis makrofita menurut Cook et al., (1974), Sainty dan Jacobs (1987) serta Surnarmi dan Purwohadijanto (1990). Analisis data dibantu program CANOCO for Window 4.5 menggunakan tipe analisis CCA ("Canonical Correspondence Analysis"). Faktor ekologis makrofita air di perairan Krabyakan terdiri dari kedalaman berkisar antara 3,6 – 10,2 cm; suhu air berkisar antara 25 – 27 oC; nilai pH air berkisar antara 6 – 7; kandungan nitrat air berkisar antara 0,937 – 4,689 mg/l; dan kandungan ortofosfat air berkisar antara 0,027 – 0,562 mg/l. Suhu sedimen berkisar antara 25 – 26 oC; nilai pH sedimen berkisar antara 5,6 – 7; kandungan nitrogen total sedimen berkisar antara 0,05 – 0,24 %; dan kandungan fosfat sedimen berkisar antara 2,30 – 9,19 mg/kg serta kecepatan arus berkisar antara 0 – 33,33 cm/s. Substrat dasar perairan pada stasiun 1, 2, 4, dan 6 berupa pasir; stasiun 3 dan 7 berupa lempung berpasir; dan stasiun 5 berupa lempung liat berpasir. Makrofita di perairan Krabyakan terdiri atas 3 Divisi yaitu Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta, 15 famili, 17 genus, dan 18 spesies. Jumlah taksa terendah (4 spesies) terdapat pada stasiun 5 yaitu perairan di sekitar daerah lahan terbuka, sedangkan jumlah taksa tertinggi (9 spesies) terdapat ii pada stasiun 6 yaitu perairan dekat Mata Air Krabyakan 1. Nilai kepadatan terendah (1 ind/m2) diwakili oleh makrofita air jenis Montia fontana dari stasiun 2 (perairan di dekat daerah pertanian padi), Ludwigia stolonifera dari stasiun 3 (perairan di sekitar daerah pertanian pandan dan pisang), Bacopa monnieri dari stasiun 4 (perairan sekitar tempat pemujaan), dan Colocasia esculenta dari stasiun 6 (perairan dekat Mata Air Krabyakan 1). Nilai kepadatan tertinggi (447 ind/m2) diwakili oleh Salvinia molesta dari stasiun 3 (perairan di sekitar daerah pertanian pandan dan pisang). Kepadatan relatif di perairan Krabyakan berkisar antara 0,12 % hingga 79,16 %. Nilai kepadatan relatif terendah (0,12 %) diwakili oleh jenis Ludwigia stolonifera dari stasiun 3 dan nilai kepadatan relatif tertinggi (79,16 %) diwakili oleh spesies Salvinia molesta dari stasiun 3. Hasil ordinasi menggunakan program CANOCO for Windows 4.5 membagi perairan Krabyakan menjadi 2 zonasi habitat berdasarkan jenis makrofita air yang tumbuh, yaitu zonasi A yang terdiri dari stasiun 1, 4, 5 dan 6 yang merupakan perairan mengalir dan dihuni oleh makrofita air yang mempunyai karakter habitat mengakar di dasar dan daunnya di atas permukaan air seperti Nasturtium officinale, Colocasia esculenta, Diplacrum longifolium, Murdania blumei, Cyperus ferrugineus yang berstatus eutrofik. Zonasi B yang terdiri dari stasiun 2, 3, dan 7 yang merupakan perairan menggenang dan dihuni oleh makrofita air yang mempunyai karakter habitat mengapung seperti Salvinia molesta, Salvinia natans dan Pistia stratiotes yang juga berstatus eutrofik. Saran yang bisa dilakukan adalah pada zonasi A (perairan yang sering dimanfaatkan untuk MCK), perlu dilakukan sosialisasi mengenai dampak pembuangan limbah rumah tangga dan MCK, dan pada zonasi B (perairan dekat pertanian padi), hendaknya pertanian padi menggunakan pupuk murni organik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/60/051103664
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Sep 2011 11:03
Last Modified: 21 Oct 2021 08:05
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132891
[thumbnail of 051103664.pdf]
Preview
Text
051103664.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item