Sandri, LindaSwari (2011) Peranan Bakteri Pseudomonas putida sebagai Mediator dalam Proses Amonifikasi Limbah Cair Pabrik Tahu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pseudomonas putida sangat penting bagi lingkungan terkait dengan metabolisme kompleksnya dan kemampuannya untuk mendegradasi hidrokarbon pada larutan organik. P. putida merupakan salah satu bakteri proteolitik yang mampu memproduksi enzim proteinase ekstraseluler, yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi di dalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel. Jenis bakteri ini dapat memecah protein menjadi amonia. Industri tahu mengandung banyak bahan organik (BO) dan padatan terlarut. Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu. Limbah cair pabrik tahu mengandung bahan organik yang tinggi terutama protein. BO ini merupakan nutrisi utama bagi bakteri amonifikasi sebagai penyedia amonia di lingkungan perairan. Amonia tersebut akan diubah oleh bakteri nitrifikasi menjadi nitrat yang berguna bagi tumbuhan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mengetahui proses, dan menganalisis peranan bakteri P. putida sebagai mediator dalam proses amonifikasi limbah cair pabrik tahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini dilakukan pemberian suatu biakan bakteri P. putida pada air limbah tahu. Untuk mengetahui pengaruh bakteri itu terhadap ketersediaan amonia dalam perairan maka dilakukan pengukuran kandungan amonia sebelum dan sesudah diberi biakan bakteri. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini ada dua, yaitu dengan pemberian bakteri P. putida dan tanpa pemberian bakteri P. putida. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Adapun analisis data penelitian ini menggunakan uji t berpasangan. Rata-rata konsentrasi amonia pada perlakuan A (ditambah bakteri P. putida) terus meningkat mulai hari pertama sampai hari keenam yaitu dari 3,117 mg/l menjadi 8,191 mg/l kemudian mulai turun lagi hingga hari kesepuluh mencapai 6,026 mg/l. Pada perlakuan B (tanpa ditambah bakteri P. putida ) juga mengalami peningkatan mulai hari pertama sampai hari keenam yaitu dari 3,173 mg/l menjadi 5,517 mg/l dan turun lagi hingga hari kesepuluh mencapai 2,836 mg/l. Dari nilai di atas dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji tdependent diperoleh nilai t hitung = -4,776. Nilai t hitung tersebut lebih kecil dari t tabel 1% = -3,25 sehingga dapat dikatakan bahwa nilai amonia pada perlakuan A berbeda sangat nyata dengan nilai amonia pada perlakuan B. Jadi perlakuan A lebih berpengaruh dalam proses amonifikasi daripada perlakuan B atau dengan kata lain penambahan bakteri P. putida dapat menyebabkan peningkatkan kandungan amonia. Jadi bakteri P. putida berpengaruh dalam proses amonifikasi. Hasil dari pengukuran parameter kualitas air lainnya antara lain sebagai berikut: suhu berkisar antara 24-28,17°C, CO 2 berkisar antara 13,32-27,97 mg/l pada perlakuan A dan 10,25-17,05 mg/l pada perlakuan B, DO berkisar antara 3,12-6,01 mg/l pada perlakuan A dan 3,72-5,99 mg/l pada perlakuan B, pH berkisar antara 4,25-5,69 pada perlakuan A dan 4,43-5,92 pada perlakuan B, nitrat-nitrogen berkisar antara 0,471-0,955 mg/l pada perlakuan A dan 0,321-0,815 mg/l pada perlakuan B, serta BOD berkisar antara 1,55-21,37 mg/l pada perlakuan A dan 2,25-18,98 mg/l pada perlakuan B. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan antara lain bakteri P. putida merupakan mikroorganisme yang penting dalam proses amonifikasi, yaitu perombakan BO menjadi amonia, jadi keberadaan bakteri P. putida dapat meningkatkan kandungan amonia dalam perairan, hasil uji t berpasangan untuk uji amonia menunjukkan bahwa perlakuan A (dengan penambahan bakteri) berbeda sangat nyata dengan perlakuan B (tanpa penambahan bakteri), jadi bakteri P. putida memang berpengaruh terhadap proses pembentukan amonia, serta terdapat peranan bakteri lain yaitu bakteri nitrifikasi untuk mengubah amonia menjadi nitrat yang dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi oleh organisme primer. Saran yang dapat diberikan berkenaan dengan penelitian ini antara lain perlu dilakukan penelitian tentang fungsi bakteri dalam proses amonifikasi dengan menggunakan bakteri lain untuk membandingkan bakteri mana yang lebih berperan dalam penguraian BO menjadi amonia, perlu dilakukan penambahan bakteri amonifikasi dalam proses pengolahan limbah sebagai proses aerob untuk menguraikan BO dalam air limbah atau dengan cara peningkatan aerasi untuk menunjang kehidupan bakteri aerob yang sebelumnya sudah ada pada air limbah, untuk proses pengolahan limbah lebih lanjut, perlu adanya penelitian lanjutan tentang peran mineralisasi pembentukan NO AMILY:
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2011/6/051101929 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 02 May 2011 10:48 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132890 |
Preview |
Text
051101929.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |