Kandungan logam berat Pb+ pada lamun Enhalus acoroides di pesisir Teluk Ambon Propinsi Maluku

Astuti, Widy (2011) Kandungan logam berat Pb+ pada lamun Enhalus acoroides di pesisir Teluk Ambon Propinsi Maluku. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih dipengaruhi sifat – sifat laut. Sedangkan ke arah laut pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses – proses alam yang terjadi di pesisir. Wilayah pesisir juga merupakan ekosistem yang paling mudah terkena dampak kegiatan manusia kegiatan pembangunan. Hal – hal yang dapat mempengaruhi lingkungan pesisir antara lain pertambahan jumlah penduduk, aktifitas kegiatan manusia, pencemaran industri, sedimentasi, dan overeksploitasi sumberdaya alam. Logam berat merupakan salah satu limbah industri yang menyebabkan pencemaran. Sifat logam berat antara lain sulit terurai, beracun, dan cenderung terakumulasi dalam tubuh organisme. Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang diketahui juga beracun bagi makhluk hidup termasuk manusia. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang dapat tumbuh baik dalam lingkungan laut dangkal dan merupakan tumbuhan berbiji satu (monokotil) yang mempunyai akar rimpang (rhizoma) daun bunga dan buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat. Lamun dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran karena memenuhi syarat yaitu dapat mengakumulasi bahan cemaran (tanpa ia sendiri mati terbunuh) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb+ pada tumbuhan lamun (akar, batang, daun), sedimen, dan air laut pada perairan padang lamun di pesisir Teluk Ambon dan untuk mengetahui hubungan kandungan logam berat Pb+ pada lamun dengan kandungan logam berat Pb+ pada air laut dan sedimen. Penelitian ini dilaksanakan di perairan padang lamun di pesisir Teluk Ambon tepatnya di Desa Galala dan Desa Latta Kota Ambon Propinsi Maluku. Waktu penelitian selama 2 minggu dengan selang waktu seminggu sekali. Materi penelitian ini adalah kandungan logam berat Pb+ (timbal) yang terdapat pada lamun (akar, batang, daun), sedimen, dan air laut di padang lamun di pesisir Teluk Ambon. Selain itu, parameter kualitas air sebagai penunjang dalam penelitian ini, seperti parameter fisika yang meliputi suhu dan salinitas, dan parameter kimia meliputi derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode survai. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan ekosistem pesisir dan aktivitas manusia di pesisir Teluk Ambon. Stasiun pengamatan ditetapkan menjadi dua lokasi pengamatan yaitu: stasiun I perairan pesisir Desa Galala, dimana dekat dengan pelabuhan feri, pemukiman penduduk, Perusahaan Perikanan Nusantara, doking kapal, dan PLTD serta adanya masukan dari Sungai Wairuhu, sedangkan stasiun II perairan pesisir Desa Latta, dimana lokasi ini padat pemukiman penduduk dan dekat dengan lahan mangrove yang terdapat di perbatasan Desa Latta dan Desa Lateri. Teknik pengambilan sampel dalam pengamatan ini dilakukan di dua stasiun yang berbeda, yaitu stasiun I (Desa Galala) dan stasiun II (Desa Latta). Pengambilan sampel lamun, air laut dan sedimen serta pengukuran kualitas air dilakukan dalam satu waktu secara bersamaan. Waktu pengambilan sampel lamun, air laut dan sedimen, serta pengukuran kualitas air tergantung waktu surutnya air laut. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengkomposit tumbuhan lamun, yaitu dengan mengambil 2 titik di tiap stasiun pengamatan secara acak. Pengukuran kualitas air sebagai penunjang dilakukan sekali dalam sehari di tiap – tiap stasiun pengamatan. Metode analisa data yang digunakan yaitu regresi sederhana menggunakan persamaan y = a + bx, jika variabel x tidak lebih dari satu. Regresi ini mempunyai dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (x), yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (y), yaitu variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitian ini variabel x adalah kandungan logam berat Pb+ pada sedimen atau air. Sedangkan variabel y adalah kandungan logam berat Pb+ pada lamun Enhalus acoroides. Analisa data dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil pengukuran parameter kualitas air pada stasiun pengambilan sampel di stasiun I Desa Galala dan stasiun II Desa Latta adalah sebagai berikut: nilai suhu berkisar antara 24-28 ºC, nilai salinitas berkisar antara 29-35 ‰, nilai oksigen terlarut (DO) berkisar antara 6,4-8 mg/l, dan nilai derajat keasaman (pH) memiliki kisaran antara 6,8-7. Secara umum kondisi kualitas air di kedua stasiun tersebut masih sesuai untuk kehidupan lamun. Hasil pengukuran logam berat Pb+ di lamun, air laut, dan sedimen sebagai berikut. Kandungan logam berat Pb+ pada lamun Enhalus acoroides di perairan stasiun I Desa Galala dan stasiun II Desa Latta memiliki kisaran antara 0,67-3,66 ppm, dengan nilai terendah terdapat pada stasiun I sedangkan nilai tertinggi terdapat di stasiun II. Kandungan ini telah jauh melebihi batas normal yang diperuntukkan bagi biota laut, yang menurut Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no.51 Tahun 2004 sebesar 0,008 mg/l. Kandungan logam berat Pb+ pada air laut di perairan stasiun I Desa Galala dan stasiun II Desa Latta berkisar antara 0,233-0,552 ppm, dengan nilai terendah terdapat pada stasiun II sedangkan nilai tertinggi terdapat di stasiun I. Kandungan logam berat di perairan ini sudah tergolong tidak normal lagi, karena telah melebihi batas maksimal yang ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup dalam Surat Keputusan No.51 Tahun 2004 yaitu tidak melebihi 0,008 mg/l. Kandungan logam berat Pb+ pada sedimen di perairan stasiun I Desa Galala dan stasiun II Desa Latta berkisar antara 5,3-7,28 ppm, dengan nilai terendah terdapat pada stasiun II sedangkan nilai tertinggi terdapat di stasiun I. Kandungan logam berat di sedimen ini masih dibawah ambang batas yang dikatakan tercemar, yang telah ditetapkan oleh Reseau Nation d’Observation (RNO) kadar normal logam berat Pb+ dalam sedimen yang tidak terkontaminasi berkisar antara 10-70 ppm.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2011/49/051103028
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Sep 2011 14:28
Last Modified: 21 Oct 2021 08:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132880
[thumbnail of 051103028.pdf]
Preview
Text
051103028.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item