Paramita, Dian (2011) Analisis Kompartemen Kandungan Logam Berat Timbal (Pb2+) pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tradisional Desa Banjarpanji, Kec. Tanggulangin, Kab Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lingkungan merupakan faktor luar yang secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan organisme hidup yang ada di dalamnya. Kehidupan dan pertumbuhan makhluk hidup akan terganggu apabila lingkungan tercemar. Pencemaran lingkungan antara lain disebabkan oleh limbah yang dihasilkan oleh industri-industri maupun produk yang dihasilkannya (Nurdin, 2000). Efek yang ditimbulkan akibat bencana lumpur Lapindo tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekitar saja. Populasi dari berbagai jenis organisme perairan juga terganggu. Ikan adalah salah satu indikator biologi di suatu perairan. Apabila terjadi perubahan kualitas dari suatu perairan, maka ikan akan memberikan respon terhadap perubahan tersebut. Respon dari ikan ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku maupun perubahan fisiologisnya ikan yang dibudidayakan. Ikan Bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu ikan yang hidup di tambak tradisional Desa Banjarpanji yang masukan airnya dari sungai Aloo. Ikan Bandeng memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dan memiliki komuditas pasar tersendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif observasional, yang bertujuan untuk melakukan deskripsi terhadap fenomena tanpa mencoba menganalisis mengapa fenomena tersebut dapat terjadi (Vitri, 2008). Lokasi pengambilan sampel yang diteliti adalah tambak tradisional yang dimiliki oleh Bapak H. Arif yang terletak di Desa Banjarpanji Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Pengairan tambak berasal dari sungai Aloo yang merupakan salah satu tempat pembuangan lumpur PT. Lapindo Brantas. Ikan Bandeng diambil menggunakan alat pancing/jaring yang akan diambil bagian-bagian insang, ginjal, dan hati yang kemudian dihitung kandungan logam berat Pb2+. Untuk menunjang data diatas, juga dihitung kualitas air tambak seperti suhu, pH, CO2, DO, dan TOM. Kandungan logam berat Pb2+ pada pengamatan minggu I hingga minggu IV terendah (0,45 – 0,93 mg/kg) terdapat pada organ insang dan kandungan tertinggi (1,10 – 1,99 mg/kg) terdapat pada organ hati. Sedangkan, kandungan logam berat Pb2+ air pada tambak tradisional berkisar antara 0,12 – 0,52 ppm. Kisaran terendah (0,12 ppm) terdapat pada minggu IV. Sedangkan kisaran tertinggi terdapat pada minggu II (0,52 ppm). Dari minggu ke minggu pada insang, ginjal dan hati ikan Bandeng kandungan Pb2+ mengalami kenaikan. Hasil dari pengukuran kualitas air parameter lainnya antara lain sebagai berikut: suhu berkisar antara 26-29 0C, pH berkisar antara 8 – 9, oksigen terlarut berkisar antara 4,8 – 7,8 mg/l, salinitas 0 0/00 dan kadar TOM berkisar antara 8,85 - 12,64 mg/l. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan konsentrasi Pb2+ tertinggi terdapat pada bagian hati dan terendah terdapat pada bagian insang. Saran yang dapat diberikan berkenaan dengan penelitian ini adalah perlu adanya optimalisasi dalam proses pengolahan air seperti adanya tandon pengendapan sebelum air dimasukkan ke dalam tambak dan adanya pengolahan di tandon tersebut untuk mengurangi kadar Pb2+ dalam air seperti penambahan eceng gondok.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2011/184/051311743 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 18 Dec 2013 10:10 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132849 |
Preview |
Text
cover_dan_lembar_persetujuan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
KATA_PENGANTAR_DLL.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Isi_dan_Dapus.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |