Adhiati, Niki (2011) Pemanfaatan Limbah Darah Sapi Sebagai Pupuk Organik Cair Dalam Upaya Meningkatkan Kelimpahan Fitoplankton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebutuhan masyarakat akan pangan seperti daging sapi, akan meningkatkan kinerja rumah pemotongan hewan (RPH) dalam melayani pemotongan lebih banyak lagi. RPH ini menghasilkan limbah seperti darah yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Selain dengan adanya instalasi pengolahan limbah (IPAL), cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan limbah darah sapi sebagai pupuk cair. Penelitian ini bertujuan mengetahui berapa dosis limbah cair yang terbaik untuk meningkatkan kelimpahan plankton, untuk mengetahui jenis plankton yang tumbuh dengan pupuk cair ini, dan untuk mengetahui perbedaan pengaruh perlakuan terhadap kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada Bulan Agustus - Desember 2009 dan pengambilan sampel di Rumah Potong Hewan Gadang Malang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tersarang, perlakuan dilakukan dengan menggunakan limbah darah sapi yang dimasukkan pada media percobaan sebanyak 0.125 ml, 0.25 ml, 0.375 ml, dan 0.5 ml dan satu bak percobaan tanpa pemberian limbah darah sapi sebagai kontrol dengan penebaran fitoplankton 50 individu dalam tiap bak. Waktu pengamatan dilakukan selama dua minggu kemudian dari setiap bak dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali untuk tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara perlakuan pemberian pupuk limbah darah sapi dengan perlakuan yang berbeda terhadap kelimpahan fitoplankton berbentuk kuadratik dengan Y = 21.65 + 563.79 x – 758.69 x2 dan memberikan nilai rata-rata kelimpahan fitoplankton tertinggi sebesar 126.39 individu/ ml pada x=0.37 atau pemberian dosis mendekati perlakuan C (0.375 ml). Fitoplankton yang melimpah dan dapat bertahan hidup adalah dari jenis Stauroneis sp, Navicula sp, Diploneis sp, dan Scenedesmus sp yang paling mampu bertahan. . Hasil pengukuran kualitas air media percobaan selama penelitian meliputi oksigen terlarut (DO) antara 3.61-5.20 mg/l, suhu antara 23.6-25.07oC, pH antara 7.72–8.16, karbondioksida (CO2) antara 0-28.63mg/l, nitrat antara 2.16 - 5 mg/l, dan ortofosfat 0.05-0.2 mg/l. Kelimpahan fitoplankton berkisar 604.15 ind/ml – 3571.82 ind/ml, dan dapat disimpulkan bahwa tingkat kesuburan berada pada tingkat rendah dan sedang. Adapun saran dalam penelitian ini antara lain pupuk organik cair dari limbah darah sapi ini layak digunakan sebagai alternatif pupuk organik yang lebih murah dan praktis pembuatannya. Perlu dilakukan penerapan penggunaan limbah darah sapi di RPH atau tempat-tempat pemotongan sapi yang belum berizin resmi untuk mengurangi pencemaran limbah darah sapi ke badan air. Perlu dilakukan pengukuran C:N ratio serta pengukuran nitrat dan ortofosfat sebaiknya dilakukan lebih dari 7 hari. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan limbah darah sapi pada fitoplankton mono spesies dan aplikasinya pada kolam pemeliharaan ikan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2011/18/051102438 |
Subjects: | 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan |
Depositing User: | Unnamed user with email heriprayitno@ub.ac.id |
Date Deposited: | 17 Jun 2011 10:31 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132847 |
Preview |
Text
051102438.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |